Jepang Perkenalkan Pemesanan Online untuk Mendaki Gunung Fuji

Reporter

Tempo.co

Senin, 13 Mei 2024 18:15 WIB

Wisatawan mengambil foto Gunung Fuji yang muncul di sebuah toko serba ada di kota Fujikawaguchiko, prefektur Yamanashi, Jepang 28 April 2024. Kyodo via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Sistem pemesanan online untuk jalur paling populer Gunung Fuji diumumkan pada Senin 13 Mei 2024 oleh otoritas Jepang yang mencoba melawan pariwisata berlebihan di gunung berapi aktif tersebut.

Gunung tertinggi di Jepang ini menjadi semakin ramai selama musim pendakian di musim panas, sehingga meningkatkan kekhawatiran akan keselamatan dan kerusakan lingkungan.

Untuk mengurangi kemacetan di Jalur Yoshida, rute pilihan bagi sebagian besar pendaki, wilayah Yamanashi berencana membatasi tiket masuk harian menjadi 4.000 orang, yang akan dikenakan biaya sebesar US$13 per orang atau sekitar Rp209.235.

Namun untuk mengatasi ketakutan sebagian pendaki akan ditolak setelah batas harian tercapai, tahun ini pemesanan online juga akan diperkenalkan untuk pertama kalinya.

“Sistem ini akan menjamin orang-orang dapat masuk melalui gerbang baru, memungkinkan mereka untuk membuat rencana terlebih dahulu,” kata Katsuhiro Iwama, seorang pejabat dari pemerintah daerah Yamanashi.

Advertising
Advertising

Pemesanan online dibuka pada 20 Mei untuk musim pendakian Juli hingga September. Setiap hari setidaknya 1.000 tempat akan disediakan gratis bagi turis untuk masuk di tempat.

Gunung Fuji tertutup salju hampir sepanjang tahun, namun pada musim panas lebih dari 220.000 pengunjung berjalan dengan susah payah mendaki lerengnya yang curam dan berbatu. Banyak di antaranya mendaki sepanjang malam untuk melihat matahari terbit.

Beberapa orang berusaha mencapai puncak setinggi 3.776 meter tanpa henti dan akibatnya menjadi sakit atau terluka.

Wisatawan juga berbondong-bondong ke daerah sekitarnya untuk mengambil foto gunung megah tersebut, yang dipandang sebagai simbol Jepang . Namun, popularitasnya terbukti menjadi beban bagi penduduk setempat.

Di salah satu tempat foto yang memperlihatkan Gunung Fuji di belakang toko serba ada Lawson, para pejabat yang kesal membangun penghalang jaring hitam besar untuk menghalangi pandangan.

Orang-orang yang bekerja dan tinggal di dekatnya mengeluhkan sebagian besar turis asing yang masuk tanpa izin, membuang sampah sembarangan, dan menyeberang jalan secara berbahaya untuk mendapatkan postingan Instagram yang sempurna.

Jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Jepang mencapai rekor tertinggi, dimana pada Maret pengunjung bulanannya melebihi tiga juta untuk pertama kalinya.

Penduduk distrik geisha di Kyoto juga melarang wisatawan memasuki gang-gang pribadi setelah adanya keluhan bahwa beberapa wisatawan secara kasar meminta selfie dengan para geisha yang mengenakan kimono.

Pilihan Editor: Jepang Tunda Pembangunan Penghalang Gunung Fuji

CHANNEL NEWSASIA

Berita terkait

Sandiaga Uno: Pariwisata Sektor Utama Menciptakan Pekerjaan Hijau

5 jam lalu

Sandiaga Uno: Pariwisata Sektor Utama Menciptakan Pekerjaan Hijau

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan bahwa pariwisata adalah sektor utama dalam menciptakan pekerjaan hijau.

Baca Selengkapnya

Sambung Rasa Kadin, 2 Paslon Wali Kota-Wakil Wali Kota Solo Adu Gagasan soal Potensi dan Aglomerasi Solo Raya

13 jam lalu

Sambung Rasa Kadin, 2 Paslon Wali Kota-Wakil Wali Kota Solo Adu Gagasan soal Potensi dan Aglomerasi Solo Raya

Dua paslon Pilwalkot Solo 2024 beradu gagasan seputar kepemimpinan untuk kemajuan ekonomi Kota Solo di ajang Sambung Rasa Kadin.

Baca Selengkapnya

5 Negara yang Melarang Wisatawan Bawa Drone, dari Bhutan hingga Antartika

1 hari lalu

5 Negara yang Melarang Wisatawan Bawa Drone, dari Bhutan hingga Antartika

Jadi sebelum membawa drone penting untuk mengetahui aturan yang berlaku serta negara mana saja yang melarangnya

Baca Selengkapnya

Sebelum Liburan ke Luar Negeri, Periksa 8 Hal Terkai Paspor dan Visa

1 hari lalu

Sebelum Liburan ke Luar Negeri, Periksa 8 Hal Terkai Paspor dan Visa

Pakar perjalanan bagi tips agar liburan berjalan sesuai dengan rencana, terutama yang berkaitan dengan dokumen perjalanan seperti paspor dan visa

Baca Selengkapnya

Razia Marak, Asosiasi Wisata Yogyakarta Desak Kontrol Ketat Penjualan Minuman Beralkohol

1 hari lalu

Razia Marak, Asosiasi Wisata Yogyakarta Desak Kontrol Ketat Penjualan Minuman Beralkohol

Pelaku industri pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendesak adanya kontrol ketat dari pemerintah daerah atas masih maraknya penjualan minuman beralkohol.

Baca Selengkapnya

Kesalahan Umum Wisatawan yang Baru Pertama Kali Wisata Kapal Pesiar

1 hari lalu

Kesalahan Umum Wisatawan yang Baru Pertama Kali Wisata Kapal Pesiar

Wsatawan yang baru pertama kali mengikuti perjalanan kapal pesiar kerap melakukan kesalahan umum

Baca Selengkapnya

5 Faktor Sebelum Memilih Wisata Kapal Pesiar

2 hari lalu

5 Faktor Sebelum Memilih Wisata Kapal Pesiar

Perjalanan kapal pesiar akan membawa wisatawan mengunjungi destinasi-destinasi yang tak kalah menarik.

Baca Selengkapnya

Dubes Masaki Yasushi Beri Penghargaan pada Individu dan Perusahaan yang Berjasa pada Hubungan Indonesia Jepang

2 hari lalu

Dubes Masaki Yasushi Beri Penghargaan pada Individu dan Perusahaan yang Berjasa pada Hubungan Indonesia Jepang

Duta Besar Jepang memutuskan memberi penghargaan kepada tiga individu dan satu kelompok karena berjasa mempererat hubungan Indonesia Jepang

Baca Selengkapnya

Mengenal Bunga Tabebuya yang Dijuluki Bunga Terompet Emas dan Tempat Pembelian Bibitnya

2 hari lalu

Mengenal Bunga Tabebuya yang Dijuluki Bunga Terompet Emas dan Tempat Pembelian Bibitnya

Bunga tabebuya memiliki bunga yang indah bahkah dijuluki sebagai terompet emas. Bibit bunga ini bisa Anda dapatkan di toko online ataupun offline.

Baca Selengkapnya

Shogen, Aktor Asal Jepang Ikut Adu Peran dalam Film Tebusan Dosa

2 hari lalu

Shogen, Aktor Asal Jepang Ikut Adu Peran dalam Film Tebusan Dosa

Aktor asal Jepang, Shogen ikut berkolaborasi dengan aktingnya dalam film horor Tebusan Dosa.

Baca Selengkapnya