Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 27 April 2024 18:30 WIB

Sebuah kapal pasokan Filipina berlayar di dekat kapal Penjaga Pantai Cina selama misi pasokan untuk pasukan Filipina yang ditempatkan di kapal perang yang dilarang terbang di Laut Cina Selatan, 4 Oktober 2023. REUTERS/Adrian Portugal

TEMPO.CO, Jakarta - Filipina pada Sabtu, 27 April 2024, menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait ketegangan maritim di Laut Cina Selatan. Manila menyebut klaim Cina itu sebagai propaganda.

Sebelumnya pada 18 April 2024, Juru bicara Kedutaan Besar Cina di Filipina menyebut kedua negara pada awal tahun ini telah menyetujui sebuah model baru dalam mengelola ketegangan di Pulau Second Thomas Shoal, Laut Cina Selatan. Juru bicara Kedutaan Besar Cina tidak menjelaskan lebih detail model baru seperti apa yang dimaksudnya.

Menteri Pertahanan Filipina Gilberto Teodoro pada Sabtu, 27 April 2024, mengatakan pihaknya tidak menyadari dan bukan bagian dari kesepakatan internal dengan Cina sejak Presiden Ferdinand Marcos Jr mengambil alih jabatan pada 2022. Kementerian Pertahanan Filipina belum berdialog dengan satu pun otoritas Cina sejak akhir tahun lalu. Sedangkan kantor Kedutaan Besar Cina di Manila enggak berkomentar perihal ucapan Teodoro ini.

Beijing dan Manila dalam beberapa bulan terakhir bentrok di Pulau terumbu karang Second Thomas Shoal, di mana Filipina mengklaim wilayah itu ZEE negara tersebut, namun saat yang sama Cina juga mengklaim. Filipina menuduh Cina telah menutup akses dan menembakkan dengan meriam air pada kapal-kapal asal Filipina sehingga hal ini mengganggu misi suplai ke pos-pos militer Filipina yang berupa sebuah kapal laut yang sudah ditempatkan oleh Manila sejak 1999 untuk menguatkan klaim maritim mereka.

Teodoro menyebut klaim kesepakata bilateral yang disebut Cina adalah bagian dari propadanda Cina. Filipina tidak akan pernah sudi membuat kesepakatan apapun demi mengkompromikan klaim-klaim wilayah perairannya. Cina mengklaim hampir seluruh wilayah Laut Cina Selatan yang bernilai lebih dari USD3 triliun (Rp48.723 triliun) per tahunnya dari lalu-lintas kapal-kapal perdagangan. Saat yang sama, Filipina dan empat negara lainnya juga punya klaim terhadap wilayah Laut Cina Selatan. Pada 2016, pengadilan arbitrase di Den Haag memutuskan klaim Cina itu tidak punya dasar hukum, namun putusan tersebut ditolak Cina

Advertising
Advertising



Sumber: Reuters

Pilihan editor: Di Beijing, Blinken Sampaikan Kekhawatiran AS tentang Dukungan Cina terhadap Rusia

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

7 Daftar Negara yang Tidak Punya Tentara, Salah Satunya Panama

3 jam lalu

7 Daftar Negara yang Tidak Punya Tentara, Salah Satunya Panama

Ada beberapa negara yang tidak punya tentara. Untuk menjaga kemanan negara, umumnya dilimpahkan kepada pihak kepolisian.

Baca Selengkapnya

Rekap Hasil Thailand Open 2024: Tuan Rumah Juara Umum dengan 2 Gelar, Wakil Indonesia Jadi Runner-up

11 jam lalu

Rekap Hasil Thailand Open 2024: Tuan Rumah Juara Umum dengan 2 Gelar, Wakil Indonesia Jadi Runner-up

Tuan rumah jadi juara umum dengan dua gelar di Thailand Open 2024, tiga gelar lainnya diraih Cina, India, dan Malaysia.

Baca Selengkapnya

Legenda di Balik Nama Pulau Senoa di Natuna

18 jam lalu

Legenda di Balik Nama Pulau Senoa di Natuna

Nama Pulau Senoa ini diambil dari kata "senua" yang dalam bahasa lokal berarti berbadan dua.

Baca Selengkapnya

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

1 hari lalu

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

Seorang ajudan dari Pemerintah Rusia mengklaim Vladimir Putin dan Xi Jinping bertemu dalam "suasana hati yang sedang baik" di Beijing.

Baca Selengkapnya

Tentara Israel dan Hamas Baku Tembak di Jabalia

1 hari lalu

Tentara Israel dan Hamas Baku Tembak di Jabalia

Tentara Israel baku tembak dengan anggota Hamas di gang-gang sempit di Jabalia pada Jumat, 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

2 hari lalu

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

Dari total sumbangan dana USD2.7 miliar (Rp43 triliun) yang dibutuhkan, baru 12 persen yang diterima OCHA untuk mengatasi kelaparan di Sudan.

Baca Selengkapnya

Ragam Reaksi Warganet soal Kenaikan Harga Tiket Timnas Indonesia Lawan Irak dan Filipina

3 hari lalu

Ragam Reaksi Warganet soal Kenaikan Harga Tiket Timnas Indonesia Lawan Irak dan Filipina

Kenaikkan harga tiket Timnas Indonesia memicu amarah netizen yang melontarkan berbagai komentar unik di akun Instagram resmi @timnas.Indonesia.

Baca Selengkapnya

BNN-Polri Bekuk Buron Kartel Narkoba Meksiko di Filipina, Segera Dibawa ke Indonesia

3 hari lalu

BNN-Polri Bekuk Buron Kartel Narkoba Meksiko di Filipina, Segera Dibawa ke Indonesia

Buron kartel narkoba Meksiko itu akan dibawa untuk mempertanggungjawabkan perbuatan dan mengungkap jaringannya di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

3 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

3 hari lalu

Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

Orang tua dari lebih 900 tentara Israel yang bertugas di Gaza telah menulis surat yang mendesak militer Israel untuk membatalkan serangan di Rafah

Baca Selengkapnya