Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Reporter

Antara

Sabtu, 27 April 2024 15:00 WIB

Ismail Haniyeh REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Cina turun tangan untuk membantu mengatasi konflik di Timur Tengah, dengan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas di Beijing.

“Kami mendukung penguatan Otoritas Nasional Palestina dan mendukung semua faksi Palestina dalam mencapai rekonsiliasi," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina Wang Wenbin dalam konferensi pers rutin di Beijing, pada Jumat.

Pada pemilu 2006, Hamas yang menguasai Jalur Gaza menang telak pada pemilihan itu. Pasca-pemilu, pertikaian antara kedua faksi politik itu tak pernah berhenti dan menyulitkan perjuangan Palestina menjadi negara merdeka.

Pemerintahan gabungan antara dua faksi hanya berjalan singkat, yaitu hanya satu tahun. Bentrokan berdarah yang meletus pada 2007 semakin melemahkan perjuangan Palestina. Hamas kemudian menguasai Gaza, sementara Fatah yang menjalankan Otoritas Palestina bermarkas di kota Ramallah, Tepi Barat.

“Kami juga mendukung peningkatan solidaritas melalui dialog dan konsultasi," tambah Wang Wenbin.

Advertising
Advertising

Namun, Wang Wenbin tidak menyampaikan secara rinci siapa saja yang menghadiri pertemuan tersebut dan hasil dari pertemuan.

Kedatangan Hamas ke Beijing menandai keberangkatan pertama perwakilan Hamas ke Cina sejak dimulainya perang di Gaza pada 7 Oktober 2023 lalu.

Utusan Cina untuk masalah Timur Tengah, Wang Kejian, sebelumnya telah bertemu dengan Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh pada Maret 2024 di Qatar.

Pada bulan yang sama, pemerintahan Otoritas Palestina yang dipimpin Perdana Menteri Mohammad Mustafa menyatakan "mengakhiri perang" adalah prioritas utama.

Cina juga dengan tegas menyatakan dukungannya untuk Palestina sebagai anggota penuh PBB. Namun, keinginan Palestina hancur karena Amerika Serikat memveto rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut keanggotaan penuh Palestina di PBB.

Korban tewas warga Palestina di Jalur Gaza telah meningkat menjadi lebih dari 34.300, menurut badan kesehatan yang dikelola Hamas di wilayah tersebut. Israel mengatakan serangan Hamas melalui perbatasan selatan Israel pada 7 Oktober menewaskan 1.139 orang, dan lebih dari 200 lainnya disandera.

Pada Februari, mantan perdana menteri Palestina Mohammad Shtayyeh bertemu dengan para pejabat Hamas di Moskow, dan kedua pihak sepakat mengenai perlunya penarikan Israel dari Gaza dan pembentukan negara Palestina.

Pilihan Editor: Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

ANTARA

Berita terkait

Saat Israel Curigai Hamas Eksploitasi Starlink di Gaza

1 jam lalu

Saat Israel Curigai Hamas Eksploitasi Starlink di Gaza

Saat Elon Musk sumbangkan Starlink untuk misi kemanusiaan di Gaza, Menteri Komunikasi Israel, Shlomo Karhi curiga hal itu bakal dieksploitasi Hamas.

Baca Selengkapnya

Lai Ching-te Dilantik sebagai Presiden Taiwan

1 jam lalu

Lai Ching-te Dilantik sebagai Presiden Taiwan

Presiden "William" Lai Ching-te dan Wakil Presiden Hsiao Bi-khim dilantik sebagai pasangan pemimpin baru Taiwan.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi: Resolusi Saja untuk Palestina Tidak Cukup

5 jam lalu

Retno Marsudi: Resolusi Saja untuk Palestina Tidak Cukup

Retno Marsudi mengatakan resolusi Majelis Umum PBB saja tidak cukup, melainkan perlu ada upaya mewujudkan keanggotaan penuh Palestina di PBB.

Baca Selengkapnya

Apa Alasan Negara-negara di Pasifik Menolak Palestina sebagai Anggota Penuh PBB?

6 jam lalu

Apa Alasan Negara-negara di Pasifik Menolak Palestina sebagai Anggota Penuh PBB?

Berikut alasan negara-negara di Pasifik menolak status anggota penuh Palestina di PBB.

Baca Selengkapnya

Jalur Gaza Sudah Dipenuhi Tentara Israel

6 jam lalu

Jalur Gaza Sudah Dipenuhi Tentara Israel

Warga menceritakan seluruh wilayah Jalur Gaza sudah dimasuki tentara Israel, termasuk Rafah.

Baca Selengkapnya

Aksi Solidaritas Palestina di Semarang Suarakan Boikot Produk Terafiliasi Israel

7 jam lalu

Aksi Solidaritas Palestina di Semarang Suarakan Boikot Produk Terafiliasi Israel

"Memasifkan gerakan boikot dan menarik investasi dalam bentuk apapun terhadap produk yang mendukung dan berafiliasi dengan zionis Israel," ujar perwakilan aksi, Fikri Arif Pradita, diikuti para peserta

Baca Selengkapnya

Rekap Hasil Thailand Open 2024: Tuan Rumah Juara Umum dengan 2 Gelar, Wakil Indonesia Jadi Runner-up

14 jam lalu

Rekap Hasil Thailand Open 2024: Tuan Rumah Juara Umum dengan 2 Gelar, Wakil Indonesia Jadi Runner-up

Tuan rumah jadi juara umum dengan dua gelar di Thailand Open 2024, tiga gelar lainnya diraih Cina, India, dan Malaysia.

Baca Selengkapnya

Menteri Israel Benny Gantz Ancam Mundur dari Kabinet Perang Netanyahu

19 jam lalu

Menteri Israel Benny Gantz Ancam Mundur dari Kabinet Perang Netanyahu

Kabinet perang Israel diambang perpecahan. Menteri Benny Gantz yang merupakan tokoh oposisi mengancam akan menarik dukungan dari pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Saat Pengacara Israel Diteriaki Pembohong di Sidang ICJ

23 jam lalu

Saat Pengacara Israel Diteriaki Pembohong di Sidang ICJ

Seorang wanita dikeluarkan dari sidang Mahkamah Internasional atau ICJ saat pejabat Israel menyampaikan pendapatnya.

Baca Selengkapnya

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

1 hari lalu

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

Utusan Joe Biden menemui Pangeran MBS di Arab Saudi untuk membahas sejumlah hal termasuk Palestina.

Baca Selengkapnya