Diprotes Karyawan Google karena Kerja Sama dengan Israel, Apa Itu Proyek Nimbus?

Editor

Nurhadi

Kamis, 18 April 2024 14:24 WIB

Para karyawan melakukan aksi duduk di kantor Google di New York untuk memprotes kerja sama raksasa teknologi tersebut dengan Israel. latimes.com

TEMPO.CO, Jakarta - Lusinan karyawan Google mengadakan aksi duduk di kantor raksasa teknologi itu di New York City dan Sunnyvale, California, Amerika Serikat, Selasa, 16 April 2024, waktu setempat. Aksi tersebut dilakukan sebagai protes kerja sama Google dan Amazon dengan Israel dalam Proyek Nimbus.

“Sebagai insinyur perangkat lunak di Google Cloud, sungguh mengerikan membayangkan bahwa kode yang saya tulis dapat digunakan oleh militer Israel dalam genosida pertama yang didukung AI,” kata insinyur perangkat lunak Google Cloud William (Billy) Van Der Laar.

Apa itu Proyek Nimbus?

Project Nimbus adalah proyek komputasi cloud atau awan milik pemerintah dan militer Israel. Kementerian Keuangan Israel mengungkapkan proyek ini untuk memberikan solusi cloud yang mencakup semua kepada pemerintah, lembaga pertahanan, dan pihak lain. Situs cloud tersebut guna menyimpan informasi di dalam perbatasan Israel di bawah pedoman keamanan yang ketat.

Proyek Nimbus memiliki empat fase yang direncanakan. Fase pertama pembelian dan pembangunan infrastruktur cloud. Fase kedua menyusun kebijakan pemerintah untuk memindahkan operasi ke cloud. Fase ketiga memindahkan operasi ke cloud. Fase keempat penerapan dan optimalisasi operasi cloud.

Advertising
Advertising

Pembangunan proyek senilai 1,2 miliar dolar AS ini dipercayakan Israel kepada Google Cloud Platform Google dan Amazon Web Services milik Amazon. Dua platform paling berpengaruh ini dipilih untuk menyediakan layanan komputasi awan kepada lembaga pemerintah Israel, termasuk kecerdasan buatan, hingga pembelajaran mesin.

Mendukung Israel, termasuk dalam kerja sama proyek, berarti berisiko diboikot. Hal ini lantaran Israel marak disebut melakukan pelanggaran HAM dan melakukan kejahatan perang dalam konflik dengan Palestina. Banyak kalangan yang menyerukan pemboikotan terhadap produk maupun pihak yang menjalin kerja dengan Israel.

Kondisi itu ternyata amat disadari oleh Israel. Mereka bahkan menetapkan persyaratan kepada Google dan Amazon dalam kontrak, keduanya tak boleh mundur maupun menghentikan layanan meski mendapatkan tekanan boikot. Perusahaan tersebut teknologi juga dilarang menolak memberikan layanan kepada entitas pemerintah tertentu.

Keterlibatan Google dalam Proyek Nimbus mendapat kecaman. Pasalnya, sistem ini dapat mengumpulkan semua sumber data yang disediakan oleh Israel dan militernya, termasuk database, sumber daya, dan bahkan sumber observasi langsung seperti kamera jalanan dan drone. Kritikus berpendapat proyek dapat membantu Israel melanjutkan sistem penindasan, dominasi, dan segregasi terhadap rakyat Palestina.

Pekerja teknologi lainnya, termasuk di Amazon, telah menyuarakan keprihatinan tentang keterlibatan perusahaan mereka dalam Project Nimbus. Protes di industri teknologi meningkat setelah pengeboman Israel di Jalur Gaza sebagai tanggapan terhadap serangan 7 Oktober 2023 terhadap Israel oleh militan pimpinan Hamas yang menewaskan sekitar 1.139 orang dan sekitar 240 orang disandera.

Menanggapi serangkaian protes, kepada Majalah Time, Google berkilah bahwa kontrak Proyek Nimbus hanya berkaitan dengan kementerian pemerintah Israel seperti keuangan, kesehatan, transportasi dan pendidikan. Juru bicara Google mengatakan beban kerja atau tanggung jawab mereka tak berkaitan dengan militer yang berhubungan dengan senjata atau badan intelijen.

“Pekerjaan kami tidak ditujukan pada beban kerja militer yang sangat sensitif atau rahasia yang relevan dengan senjata atau badan intelijen,” kata juru bicara Google kepada Time.

LA TIMES | ANADOLU

Pilihan Editor: Staf Google Gelar Aksi Duduk Memprotes Kontrak dengan Israel

Berita terkait

Tak Ada Bantuan Lewat Dermaga AS, UNRWA: Bantuan ke Gaza Paling Efektif Lewat Darat

4 jam lalu

Tak Ada Bantuan Lewat Dermaga AS, UNRWA: Bantuan ke Gaza Paling Efektif Lewat Darat

UNRWA menegaskan penyeberangan darat merupakan cara yang paling layak dan efektif untuk menyalurkan bantuan ke Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Malaysia Berupaya Pulangkan Enam Anggota Tim Medis dari Rafah

7 jam lalu

Malaysia Berupaya Pulangkan Enam Anggota Tim Medis dari Rafah

Pemerintah Malaysia berupaya memulangkan enam anggota tim medisnya yang berada di Rafah, Gaza, sejak 1 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Joe Biden: Apa yang Terjadi di Gaza Bukan Genosida

10 jam lalu

Joe Biden: Apa yang Terjadi di Gaza Bukan Genosida

Presiden AS Joe Biden menekankan bahwa Israel tidak melakukan tindak genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Menemukan Ponsel yang Hilang dengan Gmail

13 jam lalu

Begini Cara Menemukan Ponsel yang Hilang dengan Gmail

Google menyediakan fitur "Find My Device" yang memungkinkan pengguna melacak, mengunci, dan menghapus data di ponsel dari jarak jauh dengan Gmail.

Baca Selengkapnya

Tiga Isu Penentu Hasil Pilpres AS 2024: Inflasi, Aborsi dan Perang Israel di Gaza

17 jam lalu

Tiga Isu Penentu Hasil Pilpres AS 2024: Inflasi, Aborsi dan Perang Israel di Gaza

Mantan Dubes AS untuk Indonesia menilai ada tiga isu yang menjadi faktor penentu hasil persaingan Biden dan Trump dalam pilpres AS 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta PBB Berbuat Lebih untuk Selesaikan Masalah Palestina

1 hari lalu

Jokowi Minta PBB Berbuat Lebih untuk Selesaikan Masalah Palestina

Presiden Jokowi menilai PBB perlu bertindak lebih menyelesaikan akar persoalan konflik, yakni pendudukan ilegal Israel atas tanah Palestina.

Baca Selengkapnya

Jaksa ICC Sedang Upayakan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pemimpin Hamas

1 hari lalu

Jaksa ICC Sedang Upayakan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pemimpin Hamas

Jaksa ICC sedang meminta surat perintah penangkapan bagi pemimpin Hamas Yahya Sinwar dan PM Israel Benyamin Netanyahu

Baca Selengkapnya

Israel Bantah Terlibat dalam Kecelakaan Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi

1 hari lalu

Israel Bantah Terlibat dalam Kecelakaan Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi

Israel dilaporkan membantah terlibat dalam kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi, yang tewas akibat kecelakaan helikopter pada Minggu

Baca Selengkapnya

Saat Israel Curigai Hamas Eksploitasi Starlink di Gaza

1 hari lalu

Saat Israel Curigai Hamas Eksploitasi Starlink di Gaza

Saat Elon Musk sumbangkan Starlink untuk misi kemanusiaan di Gaza, Menteri Komunikasi Israel, Shlomo Karhi curiga hal itu bakal dieksploitasi Hamas.

Baca Selengkapnya

Microsoft Kembangkan Toko Mobile Game, Saingi Kanal Penjualan Google dan Apple

1 hari lalu

Microsoft Kembangkan Toko Mobile Game, Saingi Kanal Penjualan Google dan Apple

Microsoft bakal memiliki app store khusus game online. Opsi baru bagi penjual yang bergantung pada toko daring Google dan Apple.

Baca Selengkapnya