Amerika Serikat Siap Jatuhkan Sanksi Baru ke Tehran Dampak Serangan Iran ke Israel

Reporter

Tempo.co

Kamis, 18 April 2024 11:00 WIB

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan berbicara dalam konferensi pers, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Tel Aviv, Israel, 15 Desember 2023. REUTERS/Violeta Santos Moura

Penasehat Keamanan Nasional Amerika Serikat Jake Sullivan mengungkap Pemerintah Amerika Serikat sedang berupaya menjatuhkan sanksi baru ke Iran sebagai bentuk balasan atas serangan Iran ke Israel pada akhir pekan lalu. Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, sebelumnya menyerukan pada sekutu-sekutunya agar dijatuhkan sanksi sebagai bentuk hukuman pada Iran.

Menurut Israel, Iran telah menembakkan ratusan rudal dan drone kamikaze pada Sabtu tengah malam, 13 April 2024. Militer Israel pun mengklaim telah mencegat sebagian besar rudal-rudal tersebut. Akan tetapi, Iran pun mengklaim serangannya berhasil menyerang beberapa fasilitas militer Israel.

Tehran menggambarkan serangan Iran itu sebagai bentuk balasan atas serangan udara Israel yang menghancurkan kantor konsulat Iran di Damaskus pada 1 April 2024. Serangan udara Israel itu, menewaskan tujuh perwira di Garda Revolusi Iran, di mana dua orang di antaranya adalah perwira berpangkat jenderal.

Dalam pernyataan pada Selasa, 16 April 2024, Sullivan mengatakan Presiden Joe Biden telah bekerja sama dengan parlemen Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya untuk membuat perencanaan yang komprehensif terhadap tindakan-tindakan Tehran.

“Dalam beberapa hari ke depan, Amerika Serikat akan menjatuhkan sanksi – sanksi baru yang menargetkan Iran, di antaranya program rudal dan drone-drone Iran serta sanksi baru terhadap lembaga-lembaga yang mendukung Garda Revolusi Iran dan Kementerian Pertahanan Iran,” demikian pengumuman Penasehat Keamanan Nasional Amerika Serikat.

Advertising
Advertising

Sullivan menambahkan, Washington berharap mitra-mitranya mau mengikuti jejak Amerika Serikat. Kebijakan baru Amerika Serikat itu. Sanksi itu ditujukan untuk menurunkan dan menahan kemampuan militer Iran serta efektifitas militer Iran serta untuk menghadapi seluruh perilaku problematiknya.

Sedangkan dalam acara Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia di Washington DC, Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen mengkonfirmasi kalau Pemerintahan Biden kemungkinan akan mengambil sanksi tambahan melawan Iran dalam beberapa hari ke depan. Yellen menambahkan meski sebelumnya Amerika Serikat sudah menjatuhkan sanksi, Iran masih bisa mengekspor minyak mentahnya dan Amerika Serikat mungkin akan melihat apa yang bisa dilakukan terkait hal ini.

Sumber: RT.com

Pilihan editor: PBB: Israel Masih Batasi Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Prancis Dukung Langkah ICC Keluarkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu dan Hamas

41 menit lalu

Prancis Dukung Langkah ICC Keluarkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu dan Hamas

Prancis mendukung permohonan jaksa agar hakim ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Netanyahu dan petinggi Hamas

Baca Selengkapnya

Tak Ada Bantuan Lewat Dermaga AS, UNRWA: Bantuan ke Gaza Paling Efektif Lewat Darat

1 jam lalu

Tak Ada Bantuan Lewat Dermaga AS, UNRWA: Bantuan ke Gaza Paling Efektif Lewat Darat

UNRWA menegaskan penyeberangan darat merupakan cara yang paling layak dan efektif untuk menyalurkan bantuan ke Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Prosesi Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi Digelar di Tabriz

2 jam lalu

Prosesi Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi Digelar di Tabriz

Prosesi pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi telah dimulai di kota Tabriz pada Selasa pagi.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Hukum Internasional UI Prediksi Iran akan Tetap Dukung Hamas setelah Ebrahim Raisi Wafat

5 jam lalu

Guru Besar Hukum Internasional UI Prediksi Iran akan Tetap Dukung Hamas setelah Ebrahim Raisi Wafat

Hikmahanto Juwana optimis Iran akan tetap mendukung Hamas pasca-wafatnya Presiden Ebrahim Raisi dalam kecelakaan helikopter

Baca Selengkapnya

Joe Biden: Apa yang Terjadi di Gaza Bukan Genosida

6 jam lalu

Joe Biden: Apa yang Terjadi di Gaza Bukan Genosida

Presiden AS Joe Biden menekankan bahwa Israel tidak melakukan tindak genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Indonesia Perlu Waspada Tiga Hal Ini Jika Donald Trump Menang Pilpres AS

8 jam lalu

Indonesia Perlu Waspada Tiga Hal Ini Jika Donald Trump Menang Pilpres AS

Mantan dubes AS untuk RI menilai ada tiga hal yang Indonesia perlu waspadai jika Donald Trump terpilih menjadi presiden Amerika untuk kedua kalinya.

Baca Selengkapnya

Jarang Terjadi, AS Sebut Iran Sempat Minta Bantuannya setelah Helikopter Ebrahim Raisi Jatuh

11 jam lalu

Jarang Terjadi, AS Sebut Iran Sempat Minta Bantuannya setelah Helikopter Ebrahim Raisi Jatuh

Amerika Serikat mengaku tidak bisa memberi bantuan kepada Iran saat helikopter yang membawa Ebrahim Raisi jatuh karena alasan logistik.

Baca Selengkapnya

Mantan Duta Besar Beri Saran Perwakilan Diplomatik yang Cocok Ditugaskan di Amerika Serikat

12 jam lalu

Mantan Duta Besar Beri Saran Perwakilan Diplomatik yang Cocok Ditugaskan di Amerika Serikat

Mantan Duta besar Amerika Serikat berharap Indonesia segera mengirimkan duta besar yang baru dan yang berpengalaman ke Amerika.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Inggris Izinkan Julian Assange Ajukan Banding atas Ekstradisi AS

13 jam lalu

Pengadilan Inggris Izinkan Julian Assange Ajukan Banding atas Ekstradisi AS

Pengadilan Inggris memutuskan bahwa pendiri WikiLeaks Julian Assange dapat mengajukan banding atas perintah ekstradisinya ke AS atas tuduhan spionase

Baca Selengkapnya

Tiga Isu Penentu Hasil Pilpres AS 2024: Inflasi, Aborsi dan Perang Israel di Gaza

14 jam lalu

Tiga Isu Penentu Hasil Pilpres AS 2024: Inflasi, Aborsi dan Perang Israel di Gaza

Mantan Dubes AS untuk Indonesia menilai ada tiga isu yang menjadi faktor penentu hasil persaingan Biden dan Trump dalam pilpres AS 2024.

Baca Selengkapnya