Peringati Penembakan Moskow, Rusia Kibarkan Bendera Setengah Tiang
Reporter
Nabiila Azzahra
Editor
Suci Sekarwati
Senin, 25 Maret 2024 09:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Rusia mengibarkan bendera setengah tiang selama hari berkabung nasional untuk memperingati peristiwa penembakan Moskow yang ditetapkan pada Minggu, 24 Maret 2024. Ratusan korban tewas setelah sekelompok orang bersenjata melepaskan tembakan secara membabi-buta sebelum konser band di Balai Kota Crocus, wilayah Moskow pada Jumat lalu, 22 Maret 2024.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan hari berkabung nasional setelah berjanji melacak dan menghukum semua orang yang berada di balik serangan itu.
Menurut Komite Investigasi Rusia seperti dikutip oleh kantor berita Rusia TASS, penembakan massal tersebut menewaskan 133 orang. Kementerian Darurat Rusia untuk Wilayah Moskow mengumumkan jumlah korban luka-luka telah mencapai 152 orang.
“Saya menyampaikan belasungkawa yang mendalam dan tulus kepada semua orang yang kehilangan orang yang mereka cintai. Seluruh negara dan seluruh rakyat kami berduka bersama Anda,” kata Putin dalam pidatonya pada Sabtu, 21 Maret 2024.
Kelompok radikal ISIS-K mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. Nama kelompok tersebut merupakan singkatan dari Negara Islam Khorasan, nama yang diambil dari istilah lama untuk wilayah yang mencakup sebagian Iran, Turkmenistan, dan Afghanistan.
Meski ISIS-K telah mengklaim tanggung jawab, Putin menuding Ukraina terlibat dalam penembakan. Dalam pidatonya di televisi, ia berkata para pelaku mencoba bergerak menuju Ukraina, di mana telah dipersiapkan “celah” agar mereka dapat melintasi perbatasan.
Ukraina telah berulang kali membantah terlibat dalam serangan tersebut, dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Putin berusaha mengalihkan kesalahan atas tragedi ini kepada pihak lain.
Orang-orang meletakkan bunga di Balai Kota Crocus, gedung konser berkapasitas 6.200 kursi di luar Kota Moskow tempat empat pria bersenjata menyerbu masuk tepat sebelum grup rock era Soviet, Picnic, membawakan lagu hit mereka “Afraid of Nothing”.
Mereka menembakkan senjata otomatis dalam waktu singkat ke arah warga sipil yang ketakutan dan berteriak-teriak dalam hujan peluru. Penembakan ini merupakan serangan paling mematikan di wilayah Rusia sejak pengepungan sekolah Beslan pada 2004, ketika kelompok radikal menyandera lebih dari seribu orang, termasuk ratusan anak-anak.
Antrean panjang untuk mendonorkan darah dapat terlihat di Moskow. Bank darah mengatakan pada Minggu, 24 Maret 2024, mereka kini memiliki persediaan darah yang cukup untuk empat hingga enam bulan.
Di seluruh Moskow, banyak papan reklame memuat gambar sebatang lilin, tanggal penyerangan dan tulisan “Kami berduka”. Di kota-kota lain, orang-orang meletakkan bunga. Rusia mendapatkan pesan dukungan dan simpati dari PBB dan berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Italia, Prancis, Jerman, Turki, India, Malaysia, Singapura hingga Indonesia.
REUTERS | TASS
Pilihan editor: Australia Perketat Aturan Visa Pelajar, Ini Ketentuan Barunya
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini