Buka Puasa Ramadan di Kedalaman 800 Meter, Penambang Kosovo: Kami Lebih Dekat dengan Tuhan

Reporter

Rabu, 20 Maret 2024 16:42 WIB

Ilustrasi penambangan pasir. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Penambang Kosovo Emin Hasani merasa lebih dekat dengan Tuhan ketika ia berbuka puasa Ramadan di kedalaman 800 meter di bawah tanah.

Setelah melewati shift yang panjang dan terik di tambang Trepca di Stanterg di Kosovo utara, Hasani memeriksa jam untuk mengetahui kapan matahari terbenam di permukaan dan apakah sudah waktunya untuk makan.

Duduk mengelilingi meja kecil di kantor darurat di tambang, dia dan empat rekannya mengeluarkan kurma, yogurt, acar, dan keju yang mereka minum dengan teh manis.

Para pria tertawa dan mengobrol satu sama lain saat mereka berbagi makanan berbuka puasa, yang disantap setelah seharian berpuasa antara matahari terbit dan terbenam selama bulan suci Ramadan.

“Saya selalu terhubung dengan Allah, di saat seperti sekarang ini kita berada 800 meter di bawah tanah,” kata Hasani sebelum membacakan doa berbuka. "Semakin dalam aku pergi, semakin aku merasa dekat dengan Allah."

Advertising
Advertising

Kosovo adalah negara mayoritas Muslim dan ratusan penambang di tambang timah, seng, dan perak milik negara sedang menjalankan Ramadan. Mereka terkadang mengalami suhu mendekati 40 derajat Celcius dan kelembapan ekstrem.

“Puasa bukan masalah bagi kami, namun kurangnya udara bersih, peralatan modern, pakaian dan sepatu adalah masalah besar,” kata kepala shift Fehmi Hajredini.

Trepca mempekerjakan lebih dari 22.000 pekerja pada 1970an-80an dan menyumbang dua pertiga dari produk domestik bruto (PDB) Kosovo. Sekarang, perusahaan ini hanya mempekerjakan 3.000 orang di pertambangan dan fasilitas lainnya.

Rendahnya harga mineral dan berkurangnya produksi membuat perusahaan tidak dapat menutupi biaya operasional dan mencari subsidi pemerintah.

Di Kota Mitrovica, tidak jauh dari tambang, Bashkim Kurti, CEO Trepca, mengatakan dia sedang dalam pembicaraan dengan pemerintah untuk mendapatkan pinjaman sebesar 20 juta euro guna memperbaiki kondisi kerja dan meningkatkan produksi.

Pilihan Editor: Presiden Serbia: Tak Akan Akui Kemerdekaan Kosovo, meski Diganjar Nobel Perdamaian

REUTERS

Berita terkait

Bahlil Ingin Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas, Celios Beberkan Risiko Kerugian Ekonomi

24 menit lalu

Bahlil Ingin Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas, Celios Beberkan Risiko Kerugian Ekonomi

Celios memaparkan akan ada dampak buruk ekonomi dan lingkungan jika pemerintah memberikan izin tambang untuk ormas keagamaan.

Baca Selengkapnya

WNA Cina jadi Tersangka Kasus Tambang Bijih Emas Ilegal di Kalbar, ESDM Hitung Kerugian Negara

19 jam lalu

WNA Cina jadi Tersangka Kasus Tambang Bijih Emas Ilegal di Kalbar, ESDM Hitung Kerugian Negara

ESDM menyatakan WNACina yang jadi tersangka itu telah melakukan kegiatan produksi dan penjualan atas kegiatan tambang ilegal bijih emas.

Baca Selengkapnya

Mudarat Tambang buat Ormas

1 hari lalu

Mudarat Tambang buat Ormas

Risiko mengintai di balik rencana pemberian izin tambang batu bara kepada ormas keagamaan. Perusahaan besar berpotensi sebagai 'penumpang gelap'.

Baca Selengkapnya

10 Negara Eropa dengan Penduduk Muslim Terbanyak, Rusia Nomor Satu

2 hari lalu

10 Negara Eropa dengan Penduduk Muslim Terbanyak, Rusia Nomor Satu

Berikut ini daftar negara Eropa dengan penduduk Muslim terbanyak berdasarkan jumlahnya pada 2020. Rusia jadi nomor satu.

Baca Selengkapnya

Kaya Aktivitas Perikanan dan Tambang, Teluk Kendari Mendangkal dengan Cepat

6 hari lalu

Kaya Aktivitas Perikanan dan Tambang, Teluk Kendari Mendangkal dengan Cepat

Teluk Kendari di kota Kendari mengalami pendangkalan yang dramatis selama sekitar 20 tahun terakhir. Ini kajian sedimentasi di perairan itu oleh BRIN.

Baca Selengkapnya

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

7 hari lalu

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

Tiga karyawan PT Wanatiara Persada, perusahaan tambang nikel di Halmahera Selatan dipecat usai melakukan aksi Hari Buruh.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

8 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

9 hari lalu

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

Sejumlah toko ritel melakukan pembatasan penjualan gula pasir imbas dari naiknya harga gula.

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

10 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

11 hari lalu

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

McDonald's Corporation gagal mencapai perkiraan laba kuartalannya untuk pertama kalinya dalam dua tahun karena boikot Gaza

Baca Selengkapnya