Polisi Korea Selatan Gerebek Kantor 2 WNI yang Diduga Bocorkan Teknologi Jet Tempur KF-21

Jumat, 15 Maret 2024 19:30 WIB

Prototipe jet tempur generasi terbaru Korea Selatan, KF-21 Boramae varian tandem saat melakukan penerbangan perdananya, Senin, 20 Februari 2023. Pesawat ini menggunakan kursi pelontar pilot buatan Martin Baker. Instagram/Eject_Eject

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pejabat di Kepolisan Korea Selatan mengungkap Kepolisian menggerebek kantor pusat Korea Aerospace Industries (KAI) pada Jumat, 15 Maret 2024, sehubungan dugaan dua WNI yang dituduh membocorkan teknologi proyek jet tempur KF-21.


Penggerebekan terjadi setelah tim investigasi gabungan pemerintah Korea Selatan meminta dukungan polisi dalam penyelidikan terhadap insinyur asal Indonesia yang diduga mencoba menyelundupkan perangkat USB berisi data terkait KF-21. Tim investigasi terdiri dari Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA), Komando Kontra Intelijen dan Badan Intelijen Nasional Korea Selatan.



Kedua insinyur Indonesia itu dituduh melanggar Undang-Undang Program Akuisisi Pertahanan Korea Selatan dan membocorkan teknologi terkait KF-21, proyek jet tempur buatan Korea Selatan yang sebagian didukung oleh Indonesia. Penggerebekan dimulai pada Kamis dan berlanjut pada hari kedua, kata seorang pejabat di biro investigasi keamanan Kepolisian Provinsi Gyeongnam kepada kantor berita Reuters.



Seorang juru bicara KAI mengatakan perusahaannya “secara aktif bekerja sama” memastikan mereka dapat memberikan apa pun yang diperlukan bagi penyelidikan Kepolisian untuk mengungkap kebenaran.



Kementerian Luar Negeri RI membenarkan bahwa saat ini ada dua orang WNI yang terlibat dalam kasus tersebut. Sebelumnya, media Korea Selatan memberitakan hanya satu orang WNI yang menjadi subjek penyelidikan. Juru bicara Lalu Muhammad Iqbal mengatakan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul terus memonitor dan mendampingi kedua WNI sejak awal kasus muncul.

Advertising
Advertising



“Belum ada hasil akhir atau kesimpulan dari verifikasi tersebut. Karena itu terlalu jauh untuk menyebut ini kasus pencurian data,” ujarnya.



Iqbal mengatakan kedua WNI sedang berada di Ibu Kota Seoul, namun tidak menyebutkan nama mereka. “Untuk menghargai privasi, kami tidak bisa memberikan nama kedua WNI tersebut,” kata dia.



Penyelidikan terhadap dugaan pembocoran ini datang ketika proyek KF-21 menghadapi masalah lain, yaitu pembiayaan. Media Korea Selatan menyoroti proyek pembangunan bersama senilai lebih dari 8 triliun won ini menghadapi ketidakpastian karena Indonesia masih menunggak pembayarannya.



Pemerintah Indonesia gagal memberikan kontribusi tepat waktu pada proyek tersebut, kata kantor berita Yonhap, meskipun setuju untuk menanggung sekitar 20 persen biaya proyek. Hal itu disetujui sebagai imbalan atas penerimaan satu prototipe dan transfer teknologi, serta pembangunan 48 unit di Indonesia.

Menurut Korea JoongAng Daily, Indonesia masih menunggak lebih dari 1 triliun won, dan sejauh ini hanya membayar sekitar 278,3 miliar won.



Korea Selatan meluncurkan proyek ini dalam skala penuh pada 2015 untuk mengembangkan pesawat tempur supersonik guna menggantikan armada jet F-4 dan F-5 yang menua. Model produksi pertama diharapkan akan dikirim ke Angkatan Udara pada 2026.



Dalam pernyataan terpisah pada awal Februari 2024, Iqbal mengatakan proyek KF-21 merupakan proyek strategis bagi Indonesia maupun Korea Selatan. “Kedua negara akan mengelola berbagai masalah yang muncul dalam kerja sama ini sebaik mungkin,” ujarnya.



REUTERS | YONHAP NEWS AGENCY | KOREA JOONGANG DAILY

Pilihan editor: Menteri Kesehatan Gaza Peringatkan Ribuan Anak Kena Komplikasi karena Tak Ada Susu Formula

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Hasil Piala Asia Putri U-17: Korea Selatan Hajar Timnas Indonesia 12-0

3 jam lalu

Hasil Piala Asia Putri U-17: Korea Selatan Hajar Timnas Indonesia 12-0

Timnas Indonesia Putri U-17 mengakui ketangguhan timnas putri Korea Selatan dengan skor 0-12 pada pertandingan kedua Grup A Piala Asia Putri U-17.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Komentari Maraknya Gelombang Unjuk Rasa Pro-Palestina

4 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Komentari Maraknya Gelombang Unjuk Rasa Pro-Palestina

Kementerian Luar Negeri menilai gelombang unjuk rasa pro-Palestina di sejumlah negara adalah bentuk kekecewaan mahasiswa pada negara atas perang Gaza

Baca Selengkapnya

Meski Sudah Disahkan, UU Goo Hara Baru Berlaku Dua Tahun Lagi

10 jam lalu

Meski Sudah Disahkan, UU Goo Hara Baru Berlaku Dua Tahun Lagi

Usulan peraturan untuk UU Goo Hara sudah lolos sampai tahap legislatif bahkan sejak 25 April lalu, namun belum sepenuhnya disahkan.

Baca Selengkapnya

Peristiwa Penyanderaan 36 Jam Perwira Polri oleh Ratusan Napi Terorisme di Mako Brimob Kelapa Dua 5 Tahun Lalu

11 jam lalu

Peristiwa Penyanderaan 36 Jam Perwira Polri oleh Ratusan Napi Terorisme di Mako Brimob Kelapa Dua 5 Tahun Lalu

Peristiwa kerusuhan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, pada 8 Mei 2018 disertai penyanderaan perwira Polri oleh ratusan napi terorisme.

Baca Selengkapnya

Liburan ke Pulau Jeju Korea Selatan, Turis Cina Tertipu Tarif Taksi Hampir 10 Kali Lipat

12 jam lalu

Liburan ke Pulau Jeju Korea Selatan, Turis Cina Tertipu Tarif Taksi Hampir 10 Kali Lipat

Turis Cina membayar Rp2,4 juta untuk taksi dari bandara ke hotel di Pulau Jeju, Korea Selatan, tarif sebenarnya sekitar Rp271.000

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

17 jam lalu

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

Top 3 dunia kemarin adalah daftar konglomerat Singapura dan Korsel yang masuk daftar Forbes hingga Cina diminta membantu negara miskin dari utang.

Baca Selengkapnya

Belanja dan Taksi, Dua Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan di Korea

1 hari lalu

Belanja dan Taksi, Dua Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan di Korea

Korea Selatan menerima total 808 pengaduan resmi dari wisatawan internasional pada tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

1 hari lalu

Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

Kementerian Luar Negeri RI mengecam keras perebutan Israel terhadap Penyeberangan Rafah di sisi Palestina.

Baca Selengkapnya

Warga Nigeria Diduga Nikahi WNI untuk Buat Perusahaan dan Rekening dalam Kasus Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

1 hari lalu

Warga Nigeria Diduga Nikahi WNI untuk Buat Perusahaan dan Rekening dalam Kasus Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Salah satu modus warga Nigeria disebut menikahi satu tersangka dari Indonesia untuk diperintah mengurus izin usaha.

Baca Selengkapnya