Nigeria Darurat Penculikan Anak, Apa Motif Pelakunya?

Reporter

Tempo.co

Editor

Ida Rosdalina

Jumat, 15 Maret 2024 06:34 WIB

Seorang anak laki-laki memegang tanda untuk memprotes, apa yang dikatakan seorang guru, anggota dewan setempat dan orang tua, penculikan ratusan siswa sekolah oleh orang-orang bersenjata setelah salat Jumat di Kaduna, Nigeria 8 Maret 2024. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Satu dekade lalu, kelompok jihad Boko Haram pertama kali menculik 276 siswa dari sebuah sekolah perempuan di Chibok di Negara Bagian Borno, Nigeria. Beberapa gadis belum pernah dibebaskan. Inilah pertama kali penculikan massal marak di negara terpadat di Afrika tersebut.

Taktik tersebut telah diadopsi oleh geng-geng kriminal selama bertahun-tahun kemudian. Tanggal 7 Maret, kabar penculikan massal kembali terdengar. Anak-anak sekolah, beberapa siswa yang lebih tua dan anggota staf sekolah diculik di kota Kuriga, di negara bagian Kaduna barat laut Nigeria, dalam penculikan massal pertama di negara tersebut sejak 2021.

Apa motif pelaku?

Tidak ada afiliasi ideologis dalam kejahatan ini. Dengan memburuknya perekonomian Nigeria dan tingkat kemiskinan, penculikan hampir menjadi kejadian sehari-hari dalam beberapa tahun terakhir. Mereka meminta tebusan untuk para sandera yang diculik.

Penculikan massal pekan lalu juga bermotif sama. Pihak berwenang setempat mengatakan kepada Reuters pada hari Rabu bahwa para penculik meminta uang tebusan sebesar 1 miliar naira, atau lebih dari $620.000, untuk pembebasan anak-anak yang diculik.

Advertising
Advertising

Pada Senin malam, sekitar 60 orang diculik di Buda, di negara bagian yang sama, kata warga – sehingga total orang yang diculik di seluruh negeri dalam dua minggu pertama Maret menjadi hampir 750 orang, menurut Amnesty International.

“Penculikan untuk mendapatkan uang tebusan telah melampaui motivasi penculikan lainnya, terutama alasan politik,” kata firma riset SBM Intelligence dalam laporannya pada Juli 2023.

Bagaimana pemerintah Nigeria menanggapi?

Menteri Penerangan Mohammed Idris mengatakan pada hari Rabu bahwa posisi pemerintah adalah bahwa pasukan keamanan harus menjamin pembebasan para sandera tanpa membayar uang tebusan sepeser pun. Membayar untuk membebaskan sandera telah menjadi kejahatan di Nigeria sejak 2022 dan dapat dikenakan hukuman penjara minimal 15 tahun.

Penculikan ini menghancurkan keluarga dan komunitas yang harus mengumpulkan tabungan mereka untuk membayar uang tebusan, sering memaksa orang tua untuk menjual harta paling berharga mereka seperti tanah, ternak dan biji-bijian untuk menjamin pembebasan anak-anak mereka.

Berita terkait

Warga Nigeria Diduga Nikahi WNI untuk Buat Perusahaan dan Rekening dalam Kasus Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

1 hari lalu

Warga Nigeria Diduga Nikahi WNI untuk Buat Perusahaan dan Rekening dalam Kasus Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Salah satu modus warga Nigeria disebut menikahi satu tersangka dari Indonesia untuk diperintah mengurus izin usaha.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

2 hari lalu

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Dirtipidsiber Bareskrim Polri menyebut saat ini penyidik juga masih mengejar diduga pelaku berinisial S warga negara Nigeria.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Ungkap Kasus Manipulasi Data Gunakan Email Palsu yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

2 hari lalu

Bareskrim Ungkap Kasus Manipulasi Data Gunakan Email Palsu yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mengungkap kasus manipulasi data menggunakan email palsu dan memanfaatkan informasi data untuk menipu.

Baca Selengkapnya

Istri Ketua Kampung Bayam Cerita Suaminya Ditangkap Polisi, Seperti Penculikan

34 hari lalu

Istri Ketua Kampung Bayam Cerita Suaminya Ditangkap Polisi, Seperti Penculikan

Ketua Kampung Bayam, Furqon ditangkap. Warga menyebut penangkapan yang dilakukan Polres Jakarta Utara itu sebagai penculikan.

Baca Selengkapnya

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

36 hari lalu

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

Perkara penganiayaan ini bermula dari video viral Sures yang mengaku diculik dan dianiaya enam prajurit TNI dari Yonif Raider 100/PS.

Baca Selengkapnya

Viral Sopir Taksi Online Coba Lakukan Penculikan dan Peras Penumpang Wanita, Ini Tips Aman Gunakan Taksi Online

40 hari lalu

Viral Sopir Taksi Online Coba Lakukan Penculikan dan Peras Penumpang Wanita, Ini Tips Aman Gunakan Taksi Online

Video viral beredar soal percobaan penculikan terhadap wanita oleh sopir taksi online. Berikut tips aman naik taksi online.

Baca Selengkapnya

Ketua Adat Sorbatua Siallagan Ditangkap Polda Sumut Atas Laporan Toba Pulp Lestari

42 hari lalu

Ketua Adat Sorbatua Siallagan Ditangkap Polda Sumut Atas Laporan Toba Pulp Lestari

Sorbatua Siallagan gencar melawan upaya pencaplokan Toba Pulp Lestari. Ia dilaporkan karena menduduki kawasan hutan di area konsesi PT TPL.

Baca Selengkapnya

Kronologi Perempuan Hampir Diculik Sopir Grab, Sempat Alami Kekerasan, Diancam dan Diperas

42 hari lalu

Kronologi Perempuan Hampir Diculik Sopir Grab, Sempat Alami Kekerasan, Diancam dan Diperas

Ramai di media sosial unggahan cerita korban yang diduga mengalami tindakan kekerasan oleh sopir GrabCar. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Tolak Pertemuan Apa Pun dengan Jepang, Ini Alasannya

44 hari lalu

Adik Kim Jong Un Tolak Pertemuan Apa Pun dengan Jepang, Ini Alasannya

Adik pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan pada Selasa 26 Maret 2024 bahwa mengadakan pertemuan puncak dengan Jepang bukanlah kepentingan mereka

Baca Selengkapnya

Geng Kriminal Bersenjata di Nigeria Menculik 100 Orang

51 hari lalu

Geng Kriminal Bersenjata di Nigeria Menculik 100 Orang

Aksi penculikan massal ini dilakukan oleh geng kriminal bersenjata yang menuntut uang tebusan.

Baca Selengkapnya