Sebut Netanyahu 'Nazi' Masa Kini, Erdogan: Turki Tegas Dukung Hamas

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Sabtu, 9 Maret 2024 20:01 WIB

Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri konferensi pers dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz (tidak dalam gambar) di Kanselir di Berlin, Jerman, 17 November 2023. REUTERS/Liesa Johannssen

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Turki Recep Recep Tayyip Erdogan, Sabtu, 9 Maret 2024, mengatakan bahwa Ankara “dengan tegas mendukung” kelompok militan Palestina Hamas. Erdogan juga menyamakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan para diktator terburuk dalam sejarah dunia: Adolf Hitler, Joseph Stalin and Benito Mussolini.

“Netanyahu dan pemerintahannya, dengan kejahatan mereka terhadap kemanusiaan di Gaza, sedang menulis nama mereka di sebelah Hitler, Mussolini dan Stalin, seperti Nazi masa kini,” katanya.

Erdogan juga menegaskan kembali dukungannya terhadap Hamas, dengan menekankan bahwa tidak ada seorang pun yang bisa "membuat" Turki "mengklasifikasikan Hamas sebagai organisasi teroris," mengutip kritik atas penolakan Ankara untuk menyebut kelompok tersebut sebagai gerakan teroris.

“Turki adalah negara yang berbicara secara terbuka dengan para pemimpin Hamas dan dengan tegas mendukung mereka.”

“Kami akan terus melakukan apa yang diperlukan untuk meminta pertanggungjawaban pejabat Israel atas pembantaian yang dilakukan di Gaza sesuai dengan hukum internasional,” kata Erdogan, mengutip dialog intensif antara Ankara dan Kairo.

Advertising
Advertising

Sejak 7 Oktober, Erdogan secara konsisten mengeluarkan pernyataan-pernyataan anti-Israel. Terakhir kali ia membandingkan Netanyahu dengan pemimpin Nazi Jerman, Hitler, pada Desember lalu, di mana Perdana Menteri Israel menanggapi bahwa Erdogan adalah orang terakhir yang 'mengkhotbahkan moralitas' kepada Israel.

Kirim Bantuan Kemanusiaan

Turki sejauh ini telah mengirimkan sekitar 40.000 ton bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza melalui 19 pesawat dan tujuh kapal bantuan sipil

Kapal lain milik Bulan Sabit Merah Turki, yang membawa 3.000 ton bantuan dan dikirim sehari sebelumnya, diperkirakan akan mencapai pelabuhan Al-Arish Mesir pada hari Minggu, kata Erdogan pada pertemuan majelis umum Yayasan Diseminasi Pengetahuan yang berbasis di Istanbul.

“Kami akan menambah jumlah bantuan sepanjang bulan suci Ramadan,” tambahnya.

Di awal pidatonya, Erdogan mengatakan bahwa perkembangan di Gaza sejak 7 Oktober telah melampaui apa yang bisa ditoleransi, dan menekankan dedikasi Turki untuk memastikan bahwa “pembunuh massal” yang sudah dinilai berdasarkan hati nurani umat manusia, bertanggung jawab berdasarkan hukum internasional.

Dia juga menyatakan penyesalannya atas kegagalan dunia Islam, dengan populasi sekitar 2 miliar jiwa, dalam memenuhi kewajibannya untuk “persaudaraan sejati terhadap rakyat Palestina.”

Mengabaikan keputusan sementara Mahkamah Internasional (ICJ), Israel melanjutkan serangan gencarnya di Jalur Gaza di mana setidaknya 30.960 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, dan 72.524 orang terluka sejak 7 Oktober, menurut otoritas kesehatan Palestina.

Perang Israel di Gaza telah menyebabkan 85% penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur di wilayah tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.

Israel dituduh melakukan genosida di ICJ. Keputusan sementara pada Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.

I24NEWS | ANADOLU

Pilihan Editor: Geng Kriminal Serang Istana Kepresidenan Haiti di Port-au-Prince

Berita terkait

Merunut Lini Masa Hubungan Amerika Serikat - Israel

5 jam lalu

Merunut Lini Masa Hubungan Amerika Serikat - Israel

Hubungan AS dan Israel tidak selamanya harmonis, beberapa momen mencerminkan Amerika Serikat kecewa dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Ini 6 Negara Pemasok Senjata Utama Israel, Ada yang Sudah Menghentikan Ekspornya

17 jam lalu

Ini 6 Negara Pemasok Senjata Utama Israel, Ada yang Sudah Menghentikan Ekspornya

Sekutu paling kuat Israel, Amerika Serikat telah menghentikan pengiriman senjata ke negara Zionis, termasuk bom-bom berat penghancur bunker.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan AS Hentikan Pengiriman Bom ke Israel

1 hari lalu

Ini Alasan AS Hentikan Pengiriman Bom ke Israel

Amerika Serikat telah menangguhkan pengiriman senjata ke Israel, termasuk bom-bom berat yang digunakan oleh sekutu AS tersebut di Gaza.

Baca Selengkapnya

Saat Netanyahu Bernafsu Serang Rafah, Media Israel Justru Bilang Ini

1 hari lalu

Saat Netanyahu Bernafsu Serang Rafah, Media Israel Justru Bilang Ini

Haaretz mengatakan invasi Rafah hanya membahayakan kemungkinan kembalinya para tawanan, dan menyatakan sudah waktunya untuk gencatan senjata.

Baca Selengkapnya

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

1 hari lalu

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

Israel menolak gencatan senjata dan melancarkan operasi di Rafah, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa perang di Gaza akan berlarut-larut.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

2 hari lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

2 hari lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

2 hari lalu

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

Militer Israel mengambil kendali atas perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir

Baca Selengkapnya

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

3 hari lalu

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin meresmikan masjid yang diubah dari gereja Ortodoks Yunani kuno di Istanbul

Baca Selengkapnya

8 Bulan Perang Gaza: 4 Tekanan yang Dihadapi Netanyahu

3 hari lalu

8 Bulan Perang Gaza: 4 Tekanan yang Dihadapi Netanyahu

Media Israel melaporkan bahwa tingkat tekanan dari Amerika Serikat akan menentukan tanggapan Netanyahu terhadap upaya pemerintahan Biden.

Baca Selengkapnya