Malaysia Tangkap 59 Imigran Gelap dan Awak Kapal Menuju Indonesia
Minggu, 28 Juni 2009 15:44 WIB
TEMPO Interaktif, Pelabuhan Klang - Patroli Polisi Air Malaysia menangkap 59 imigran gelap termasuk awak kapal yang diduga hendak menuju Indonesia dalam dua kapal di Selat Lumut dan Perairan Sungai Condong, Malaysia, Sabtu malam (27/6) dan pagi ini (28/6).
Para imigran dan awak kapal tersebut terdiri dari 36 pria warga Afganistan, enam pria warga Pakistan, dan 17 warga Indonesia termasuk tiga wanita. Hal tersebut diungkapkan Panglima Patroli Pelabuhan Klang DSP Marzuki Ismail.
Menurut Marzuki, awalnya mereka menangkap sebuah kapal feri berisi 15 warga Afganistan, enam warga Pakistan, dan 14 warga Indonesia, termasuk tiga wanita di Selat Lumut pada Sabtu pukul 23.00 waktu setempat.
Patroli juga menangkap 21 warga Afganistan dan tiga warga Indonesia termasuk seorang kapten kapal dan dua awak kapal di Sungai Condong pada Minggu pukul 09.50.
Marzuki mengatakan warga Afganistan dan Pakistan tersebut diduga berniat ke Australia setelah singgah di Indonesia. "Mereka mengatakan polisi perairan bahwa mereka membayar US$ 1.300 (Rp 13, juta) per orang kepada sindikat penyelundup agar mereka bisa keluar dari negara mereka," ujar Marzuki.
BERNAMA| KODRAT SETIAWAN
Para imigran dan awak kapal tersebut terdiri dari 36 pria warga Afganistan, enam pria warga Pakistan, dan 17 warga Indonesia termasuk tiga wanita. Hal tersebut diungkapkan Panglima Patroli Pelabuhan Klang DSP Marzuki Ismail.
Menurut Marzuki, awalnya mereka menangkap sebuah kapal feri berisi 15 warga Afganistan, enam warga Pakistan, dan 14 warga Indonesia, termasuk tiga wanita di Selat Lumut pada Sabtu pukul 23.00 waktu setempat.
Patroli juga menangkap 21 warga Afganistan dan tiga warga Indonesia termasuk seorang kapten kapal dan dua awak kapal di Sungai Condong pada Minggu pukul 09.50.
Marzuki mengatakan warga Afganistan dan Pakistan tersebut diduga berniat ke Australia setelah singgah di Indonesia. "Mereka mengatakan polisi perairan bahwa mereka membayar US$ 1.300 (Rp 13, juta) per orang kepada sindikat penyelundup agar mereka bisa keluar dari negara mereka," ujar Marzuki.
BERNAMA| KODRAT SETIAWAN
