Terjerat Skandal dengan Perempuan, PM Peru Mengundurkan Diri

Reporter

Tempo.co

Rabu, 6 Maret 2024 17:21 WIB

Kepala staf Peru Alberto Otarola. Cris Bouroncle/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Peru Alberto Otarola mengumumkan pengunduran dirinya pada Rabu 6 Maret 2024, setelah kejaksaan mulai menyelidiki dugaan yang menyeret dirinya terkait perekrutan staf secara ilegal.

Keputusan itu diambil Otarola, 57 tahun, untuk memuluskan jalan bagi perombakan kabinet Peru.

Pekan lalu, media Peru memberitakan bahwa Otarola diduga telah mempekerjakan teman perempuannya, Yasire Pinedo Vasquez (25), tanpa didasari alasan profesional.

Media setempat telah menyiarkan rekaman suara pembicaraan antara Otarola dan Vasquez terkait perekrutan itu dan diduga menjadi bukti adanya hubungan romantis di antara keduanya.

Pinedo Vasquez dilaporkan mendapatkan dua kontrak untuk pekerjaan di kementerian pertahanan pada 2023 yang menghasilkan total 53.000 sol atau sekitar Rp 222.233.188.

Advertising
Advertising

Kejaksaan Peru kemudian meluncurkan penyelidikan terhadap kasus itu.

"Saya mengumumkan pengunduran diri saya untuk memberi keleluasaan bagi Presiden [Dina] Boluarte dalam perombakan kabinet," kata Otarola di platform X.

Otarola dalam berbagai kesempatan membantah telah melakukan pelanggaran hukum dan mengatakan bahwa rekaman itu harus diselidiki. Namun dalam klip audio tersebut, Otárola terdengar menyatakan cintanya kepada wanita tersebut dan memintanya untuk mengirimkan CV-nya.

Pernyataan tersebut nampaknya bertentangan dengan pernyataan yang dia buat bahwa dia hanya bertemu dengan Pinedo Vasquez sekali dalam sebuah pertemuan.

Otárola adalah menteri pertahanan Peru hingga akhir tahun 2022, ketika Presiden Dina Boluarte mulai menjabat dan dia dipromosikan.

Pinedo Vasquez mengatakan kepada penyiar Peru Canal N pada Selasa bahwa mereka sebelumnya memiliki hubungan singkat.

Keduanya mengatakan rekaman audio tersebut berasal dari percakapan pada 2021 – sebelum Otárola menjadi menteri kabinet.

Namun demikian, Presiden Boluarte meminta dia kembali lebih awal dari kunjungan resmi ke Kanada, dan pengunduran dirinya pun menyusul.

"Mereka yang selalu menginginkan saya keluar dari pemerintahan... bahkan tidak ragu-ragu untuk mengedit audio dengan tujuan terselubung untuk menodai citra saya," kata Otárola dalam pidato pengunduran dirinya.

Di antara mereka yang dia tuduh menjadi bagian dari rencana untuk mempermalukannya adalah mantan Perdana Menteri Martín Vizcarra, yang mengatakan di media sosial bahwa dia "menolak keras" "tuduhan delusi tersebut".

Menurut undang-undang Peru, seluruh 18 anggota kabinet Peru harus mengikuti jejak Otárola dan menyerahkan pengunduran diri mereka - namun presiden mempunyai pilihan untuk memilih kembali mereka jika dia mau.

Pemerintahan Peru tidak asing dengan perombakan - Boluarte telah memerintahkan beberapa perombakan kabinet sejak mengambil alih kekuasaan dalam upayanya untuk meredam oposisi terhadap kepemimpinannya.

Pada Februari, Boluarte melantik sejumlah menteri baru di bidang ekonomi, lingkungan, energi, dan pertahanan di tengah kritik masyarakat terhadap kinerja pendahulu mereka.

Hingga November 2023, 85 persen penduduk Peru tidak setuju dengan kinerja pemerintah mereka, menurut survei oleh surat kabar La Republica dan the Institute of Peruvian Studies.

Pilihan Editor: Palestina Kritik Warga Negara Peru Terlibat Perang bersama Israel di Jalur Gaza

REUTERS

Berita terkait

Prabowo Subianto Terus Disoroti, Kabinet Besar hingga Peluang Koalisi

2 jam lalu

Prabowo Subianto Terus Disoroti, Kabinet Besar hingga Peluang Koalisi

Berbagai wacana yang dilepas Prabowo Subianto ters mendapat sorotan

Baca Selengkapnya

Dokter Masih Mogok Kerja, Korea Selatan Izinkan Dokter Asing Berpraktik

4 jam lalu

Dokter Masih Mogok Kerja, Korea Selatan Izinkan Dokter Asing Berpraktik

Korea Selatan akan mengizinkan dokter asing bekerja di rumah sakit, untuk mengatasi pemogokan massal dokter

Baca Selengkapnya

Ada Usulan Tambah 40 Kementerian, Indonesia Pernah Punya Kabinet 'Super Gemoy' 100 Menteri

5 jam lalu

Ada Usulan Tambah 40 Kementerian, Indonesia Pernah Punya Kabinet 'Super Gemoy' 100 Menteri

Di tengah usulan pada Prabowo-Gibran untuk menambah nomenklatur menjadi 40 kementerian, RI pernah punya kabinet 100 menteri.

Baca Selengkapnya

Prabowo Berencana Tambah Kementerian, Apa Kata Mahfud Md?

1 hari lalu

Prabowo Berencana Tambah Kementerian, Apa Kata Mahfud Md?

Mahfud Md menilai, semakin banyak jumlah kementerian, bisa jadi karena tuntutan akibat bagi-bagi kekuasaan yang terlalu besar setelah pemilu.

Baca Selengkapnya

Polda Sumbar Tangkap 2 Penambang Emas Ilegal, Pemilik Modal Masih Diburu

1 hari lalu

Polda Sumbar Tangkap 2 Penambang Emas Ilegal, Pemilik Modal Masih Diburu

Kepolisian Daerah Sumatera Barat (Polda Sumbar) menangkap 2 pelaku penambang emas ilegal di Kabupaten Solok pada Senin 29 April 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Rencana Kabinet Prabowo, Diskusi Koalisi hingga Timbal Balik Mendapat Dukungan Diberi Jabatan

1 hari lalu

Rencana Kabinet Prabowo, Diskusi Koalisi hingga Timbal Balik Mendapat Dukungan Diberi Jabatan

Partai politik di koalisi berebut pengaruh untuk bisa menempatkan kadernya di kabinet Prabowo

Baca Selengkapnya

Publik Menunggu Susunan Kabinet Prabowo-Gibran, Begini Aturan Pembentukan Kabinet?

2 hari lalu

Publik Menunggu Susunan Kabinet Prabowo-Gibran, Begini Aturan Pembentukan Kabinet?

Masyarakat menunggu bentukan kabinet Prabowo-Gibran. Bagaimana aturan pembentukan dan di pasal mana menteri tak boleh rangkap jabatan?

Baca Selengkapnya

Eko Patrio Diusulkan Menjadi Menteri oleh PAN, Tanggapan Gibran hingga Rekam Jejak

2 hari lalu

Eko Patrio Diusulkan Menjadi Menteri oleh PAN, Tanggapan Gibran hingga Rekam Jejak

PAN sedang menyiapkan komedian Eko Patrio untuk mendapat posisi menteri dalam kabinet Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

2 hari lalu

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

Prabowo Subianto aktif membuka komunikasi dengan partai-partai yang sebelumnya berseberangan dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

2 hari lalu

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina

Baca Selengkapnya