Warga Gaza Tewas saat Antri Bantuan Kemanusiaan, Israel Klaim karena Berdesak-desakan
Reporter
Tempo.co
Editor
Suci Sekarwati
Senin, 4 Maret 2024 17:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan pertahanan Israel atau IDF mengklaim sebagian besar warga Palestina yang tewas saat mengantri bantuan kemanusiaan itu akibat berdesak-desakan. Saat yang sama, beberapa tentara Israel melepaskan tembakan ke massa yang menyemut dekat sebuah konvoi kendaraan pembawa bantuan kemanusiaan di Gaza.
“IDF menyimpulkan berdasarkan hasil evaluasi bahwa musibah itu terjadi karena warga sipil Gaza saling berdesakan hingga tewas dan luka-luka saat mereka mendekati konvoi bantuan kemanusiaan. Hasil evaluasi kami mengkonfirmasi tidak ada serangan yang dilakukan pasukan IDF ke arah konvoi kendaraan pembawa bantuan kemanusiaan,” kata juru bicara militer Israel Daniel Hagari, Minggu, 3 Maret 2024.
“The IDF has concluded an initial review of the unfortunate incident where Gazan civilians were trampled to death and injured as they charged to the aid convoy. Our initial review has confirmed that no strike was carried out by the IDF towards the aid convoy.”
— Israel Defense Forces (@IDF) March 3, 2024
Watch the full… pic.twitter.com/vrkC4nvYnI
Lebih dari 100 warga Gaza tewas dan 750 orang lainnya luka-luka saat mereka mengantri bantuan kemanusiaan pada Kamis, 29 Februari 2024. Kejadian ini menuai kecaman dari dunia internasional. Otoritas kesehatan Gaza menyebut tentara Israel telah melakukan serangan tak beralasan pada warga sipil. Sedangkan tim investigasi dari PBB melaporkan ada sejumlah besar orang mengalami luka tembak.
Hagari pada intinya hanya mengulang klaim-klaim yang dia buat sebelum IDF melakukan evaluasi. Dia beralasan pasukan IDF malah memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan, lalu melepaskan tembakan peringatan saat warga sipil merangsek konvoi kendaraan pembawa bantuan kemanusiaan
“Sebagian besar warga Palestina tewas atau luka-luka sebagai dampak dari berdesak-desakan,” ujarnya, bersikukuh.
Dia melanjutkan, setelah melepaskan tembakan peringatan pada massa yang menyemut, tentara Israel mulai menarik diri. Pada saat itu, ada beberapa penjarah nekat mendekati tentara Israel dan melakukan tindakan yang mengancam sehingga para pasukan merespon mereka secara individu.
Hagari lalu meyakinkan insiden yang terjadi pada Kamis lalu akan diinvestigasi lebih lanjut secara ‘independen’ oleh Fact Finding and Assessment Mechanism (FFAM) guna mencegah kejadian serupa terulang lagi. “Kami berperang melawan Hamas, bukan warga Gaza. Untuk itulah kami memfasilitasi pengiriman bantuan, menciptakan koridor kemanusiaan, membuat jeda kemanusiaan dan melatih tentara kami untuk berhati-hati,” kata Hagari.
Sumber: RT.com
Pilihan editor: Presiden Filipina Waswas Angkatan Laut Cina Ada di Laut Cina Selatan
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini