Warga Gaza Tewas saat Antri Bantuan Kemanusiaan, Israel Klaim karena Berdesak-desakan

Reporter

Tempo.co

Senin, 4 Maret 2024 17:30 WIB

Kondisi pria Palestina yang terluka akibat penembakan oleh tentara Israel, di rumah sakit Al Shifa, Gaza, 1 Maret 2024. Penembakan oleh tentara Israel terhadap warga Palestina yang tengah menunggu bantuan itu menewaskan 112 orang dan lebih dari 750 orang terluka. REUTERS/Kosay Al Nemer

TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan pertahanan Israel atau IDF mengklaim sebagian besar warga Palestina yang tewas saat mengantri bantuan kemanusiaan itu akibat berdesak-desakan. Saat yang sama, beberapa tentara Israel melepaskan tembakan ke massa yang menyemut dekat sebuah konvoi kendaraan pembawa bantuan kemanusiaan di Gaza.

“IDF menyimpulkan berdasarkan hasil evaluasi bahwa musibah itu terjadi karena warga sipil Gaza saling berdesakan hingga tewas dan luka-luka saat mereka mendekati konvoi bantuan kemanusiaan. Hasil evaluasi kami mengkonfirmasi tidak ada serangan yang dilakukan pasukan IDF ke arah konvoi kendaraan pembawa bantuan kemanusiaan,” kata juru bicara militer Israel Daniel Hagari, Minggu, 3 Maret 2024.

Advertising
Advertising

Lebih dari 100 warga Gaza tewas dan 750 orang lainnya luka-luka saat mereka mengantri bantuan kemanusiaan pada Kamis, 29 Februari 2024. Kejadian ini menuai kecaman dari dunia internasional. Otoritas kesehatan Gaza menyebut tentara Israel telah melakukan serangan tak beralasan pada warga sipil. Sedangkan tim investigasi dari PBB melaporkan ada sejumlah besar orang mengalami luka tembak.

Hagari pada intinya hanya mengulang klaim-klaim yang dia buat sebelum IDF melakukan evaluasi. Dia beralasan pasukan IDF malah memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan, lalu melepaskan tembakan peringatan saat warga sipil merangsek konvoi kendaraan pembawa bantuan kemanusiaan

“Sebagian besar warga Palestina tewas atau luka-luka sebagai dampak dari berdesak-desakan,” ujarnya, bersikukuh.

Dia melanjutkan, setelah melepaskan tembakan peringatan pada massa yang menyemut, tentara Israel mulai menarik diri. Pada saat itu, ada beberapa penjarah nekat mendekati tentara Israel dan melakukan tindakan yang mengancam sehingga para pasukan merespon mereka secara individu.

Hagari lalu meyakinkan insiden yang terjadi pada Kamis lalu akan diinvestigasi lebih lanjut secara ‘independen’ oleh Fact Finding and Assessment Mechanism (FFAM) guna mencegah kejadian serupa terulang lagi. “Kami berperang melawan Hamas, bukan warga Gaza. Untuk itulah kami memfasilitasi pengiriman bantuan, menciptakan koridor kemanusiaan, membuat jeda kemanusiaan dan melatih tentara kami untuk berhati-hati,” kata Hagari.

Sumber: RT.com

Pilihan editor: Presiden Filipina Waswas Angkatan Laut Cina Ada di Laut Cina Selatan

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Bertahan selama Perang Gaza, Yahya Sinwar Menjadi Simbol Kegagalan Israel

1 jam lalu

Bertahan selama Perang Gaza, Yahya Sinwar Menjadi Simbol Kegagalan Israel

Menurut lawan dan musuhnya, Yahya Sinwar telah muncul tidak hanya sebagai pemimpin yang berkemauan keras, namun juga sebagai negosiator yang cerdik.

Baca Selengkapnya

Israel Serang Kamp Pengungsi Jabalia di Gaza

2 jam lalu

Israel Serang Kamp Pengungsi Jabalia di Gaza

Israel mengirimkan sejumlah tank ke wilayah timur Jabalia di utara Jalur Gaza setelah semalaman menjatuhkan bom hingga menewaskan 19 orang

Baca Selengkapnya

UEA Murka Namanya Dicatut Netanyahu untuk Kelola Gaza

5 jam lalu

UEA Murka Namanya Dicatut Netanyahu untuk Kelola Gaza

Israel menyebut nama UEA untuk mengelola Gaza setelah perang selesai dengan Hamas.

Baca Selengkapnya

Ratusan Tawon Serang Tentara Israel di Gaza Selatan, 12 Orang Masuk RS

1 hari lalu

Ratusan Tawon Serang Tentara Israel di Gaza Selatan, 12 Orang Masuk RS

Tentara Israel diserang ratusan tawon saat melintasi Gaza Selatan. Satu tentara dirawat di ICU.

Baca Selengkapnya

Media Israel: Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Mungkin Ada di Terowongan Khan Younis

1 hari lalu

Media Israel: Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Mungkin Ada di Terowongan Khan Younis

Yahya Sinwar, pemimpin Hamas di Jalur Gaza, mungkin masih berada di dalam terowongan bawah tanah Kota Khan Younis

Baca Selengkapnya

Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel

1 hari lalu

Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel

Hamas mengatakan bahwa sandera Israel Nadav Popplewell telah meninggal. Ia tewas akibat luka yang dideritanya dalam serangan udara Israel ke Gaza

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 11 Mei 2024 diawali oleh tanggapan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun soal perdagangan antara Indonesia-Israel

Baca Selengkapnya

Televisi Belgia Boikot Kontestan Israel di Eurovision

1 hari lalu

Televisi Belgia Boikot Kontestan Israel di Eurovision

Stasiun televisi Belgia VRT menghentikan siaran kontes lagu Eurovision untuk mengutuk pelanggaran hak asasi manusia oleh Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

1 hari lalu

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

Anggota DPR AS dari Partai Republik, Cory Mills, pada Jumat mengatakan telah mengajukan pasal pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

1 hari lalu

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

Australia dan Selandia Baru pada Jumat bergabung dengan 141 negara lain untuk mendukung negara Palestina dalam pemungutan suara keanggotaan PBB

Baca Selengkapnya