Pemimpin G7 Kecam Ekspor Rudal Balistik Korea Utara ke Rusia

Reporter

Tempo.co

Senin, 26 Februari 2024 07:00 WIB

Seorang anggota regu bom memeriksa sisa-sisa rudal tak dikenal, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di pusat Kharkiv, Ukraina 2 Januari 2024. Juru bicara dewan keamanan nasional AS, John Kirby, mengatakan Rusia menembakkan rudal balistik Korea Utara ke Ukraina dalam serangan besar-besaran pada 2 Januari lalu. REUTERS/Sofiia Gatilova

TEMPO.CO, Jakarta - Para pemimpin negara-negara Kelompok Tujuh (G7) mengecam keras transaksi senjata antara Korea Utara dan Rusia saat mereka memperingati dua tahun invasi Rusia ke Ukraina.

Pemimpin G7, yang terdiri atas Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Prancis, Italia, Kanada, dan Jepang, mengeluarkan pernyataan bersama yang menekankan bahwa transaksi antara Pyongyang dan Moskow melanggar Resolusi Dewan Keamanan PBB (UNSCR).

“Kami mengecam keras ekspor oleh Korut dan pembelian rudal oleh Rusia yang merupakan pelanggaran langsung terhadap UNSCR terkait dan menyerukan agar kedua negara untuk segera menghentikan kegiatan tersebut,” kata para anggota G7 dalam pernyataan yang dilaporkan Yonhap, Minggu.

Pemerintah Amerika Serikat telah mengungkapkan bahwa Korea Utara memberi Rusia beberapa lusin rudal balistik, yang beberapa diantaranya ditembakkan ke sasaran di Ukraina pada 30 Desember, 2 Januari, dan 6 Januari.

Selain itu, Departemen Luar Negeri AS mengungkapkan bahwa Korea Utara telah mengirimkan lebih dari 10.000 kontainer amunisi atau bahan-bahan terkait amunisi ke Rusia sejak September 2023.

Advertising
Advertising

Dalam pernyataan tersebut, para pemimpin G7 juga menyatakan keprihatinan mereka mengenai transfer bahan dan komponen penggunaan ganda senjata dan peralatan produksi militer dari bisnis di Cina ke Rusia.

Diluncurkan pada Januari tahun lalu, platform anggota G7 tersebut mengoordinasikan dukungan untuk kebutuhan pendanaan mendesak Ukraina serta kebutuhan pemulihan ekonomi dan rekonstruksi di masa depan.

Para pemimpin G7 juga menegaskan pemerintah dan rakyat Ukraina dapat mengandalkan dukungan mereka selama diperlukan, saat negara itu memasuki tahun ketiga perang tanpa henti.

Pilihan Editor: G7 Resmi Larang Perdagangan Berlian Rusia yang Jadi Sumber Dana Perang dengan Ukraina

YONHAP

Berita terkait

Sengketa Laut Cina Selatan, Penasehat Keamanan Filipina Sarankan Usir Diplomat Cina

2 jam lalu

Sengketa Laut Cina Selatan, Penasehat Keamanan Filipina Sarankan Usir Diplomat Cina

Diplomat Cina disarankan angkat kaki dari Manila yang menggambarkan naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Warga Negara Rusia Disarankan Tak Melancong ke Meksiko

10 jam lalu

Warga Negara Rusia Disarankan Tak Melancong ke Meksiko

Warga negara Rusia agar mempertimbangkan rencana melancong ke Meksiko setelah otoritas di sana menolak lebih banyak pelancong Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

1 hari lalu

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

Rusia menemukan banyak warga negara Prancis yang tewas di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

Top 3 dunia kemarin adalah daftar konglomerat Singapura dan Korsel yang masuk daftar Forbes hingga Cina diminta membantu negara miskin dari utang.

Baca Selengkapnya

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

1 hari lalu

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina

Baca Selengkapnya

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

2 hari lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

2 hari lalu

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

Cina memperpanjang kebijakan bebas visa untuk 12 negara di Eropa dan Asia setelah kunjungan kerja Presiden Xi Jinping ke Prancis

Baca Selengkapnya

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

2 hari lalu

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

Layanan kepada pelanggan di restoran dipandang sebagai bagian dari makanan yang telah dibayar, jadi tak mengharapkan tip.

Baca Selengkapnya

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

2 hari lalu

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

2 hari lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya