Ribuan Dokter di Korea Selatan Mogok Kerja, Berimbas ke Jadwal Operasi hingga Terapi Kanker

Reporter

Tempo.co

Kamis, 22 Februari 2024 09:47 WIB

Ratusan dokter di Korea Selatan berunjuk rasa di luar gedung parlemen memprotes rencana pemerintah yang akan menambah lagi tenaga medis sampai 10 tahun ke depan. Sumber: Reuters/asiaone.com

TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari 9.000 dokter residen di sejumlah rumah sakit di Korea Selatan melakukan mogok kerja. Aksi ini dipicu rencana pemerintah menerima lebih banyak mahasiswa di sekolah kedokteran.

Otoritas Kesehatan Korea Selatan menyatakan, ribuan residen dokter di sejumlah rumah sakit terbesar di Korea Selatan melakukan aksi mogok sejak Senin hingga hari ini Kamis 22 Februari 2024. Akibatnya, perawatan pasien terganggu.

Protes para dokter residen tersebut telah memicu pembatalan operasi dan perawatan medis lainnya seperti terapi kanker. Beberapa rumah sakit terbesar di negara tersebut bahkan menolak pasien yang mencari perawatan darurat.

Pemerintah Korea Selatan berniat meningkatkan penerimaan mahasiswa baru di sekolah kedokteran yang semula berjumlah tiga ribu orang menjadi lima ribu orang mulai tahun depan dan akan diperbanyak lagi menjadi 10 ribu mahasiswa pada 2035.

Pemerintah mengatakan peningkatan ini dimaksudkan untuk mengisi kekurangan 15.000 dokter, yang diperburuk oleh populasi cepat menua di negara tersebut, yang diperkirakan terjadi pada 2035.

Advertising
Advertising

Rencana tersebut juga akan meningkatkan investasi dan menaikkan gaji para dokter di wilayah regional dan pedesaan untuk mempertahankan layanan kesehatan penting di sana.

Namun, mahasiswa kedokteran dan juga para dokter yang mengikuti aksi protes ini menyatakan, Korea Selatan sudah memiliki cukup dokter. Menurut mereka, seharusnya pemerintah meningkatkan pendapatan dan kondisi kerja sebelum memutuskan merekrut lebih banyak mahasiswa.

Dokter residen biasanya bekerja 80 hingga 100 jam, lima hari seminggu, atau hingga 20 jam sehari, kondisi yang menurut mereka perlu diatasi dengan mempekerjakan lebih banyak staf senior, dan tidak menambah jumlah dokter residen maupun mahasiswa kedokteran.

Rata-rata, dokter spesialis di Korea Selatan merupakan salah satu dokter spesialis dengan bayaran tertinggi di antara negara-negara maju, dengan pendapatan tahunan rata-rata sebesar US$192.749 pada 2020, menurut data OECD.

Namun, dokter umum dibayar lebih rendah.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, terdapat disparitas pendapatan dokter spesialis yang signifikan tergantung pada bidangnya.

Dokter anak merupakan dokter dengan bayaran paling rendah, dengan penghasilan 57 persen lebih rendah dari rata-rata keseluruhan. Sementara dokter bedah plastik dan dokter kulit di praktik swasta biasanya dibayar lebih baik.

Pilihan Editor: Hampir 8.000 Dokter Magang di Korea Selatan Mogok Kerja, Mengapa?

ABC NEWS

Berita terkait

Hasil Piala Asia Putri U-17: Korea Selatan Hajar Timnas Indonesia 12-0

3 jam lalu

Hasil Piala Asia Putri U-17: Korea Selatan Hajar Timnas Indonesia 12-0

Timnas Indonesia Putri U-17 mengakui ketangguhan timnas putri Korea Selatan dengan skor 0-12 pada pertandingan kedua Grup A Piala Asia Putri U-17.

Baca Selengkapnya

Meski Sudah Disahkan, UU Goo Hara Baru Berlaku Dua Tahun Lagi

10 jam lalu

Meski Sudah Disahkan, UU Goo Hara Baru Berlaku Dua Tahun Lagi

Usulan peraturan untuk UU Goo Hara sudah lolos sampai tahap legislatif bahkan sejak 25 April lalu, namun belum sepenuhnya disahkan.

Baca Selengkapnya

Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis PPDS: Kuota Hanya 38, Depresi sampai Dibuli Senior

10 jam lalu

Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis PPDS: Kuota Hanya 38, Depresi sampai Dibuli Senior

Untuk tahun pertama Kementerian Kesehatan menyediakan 38 kursi PPDS, namun Jokowi minta kuotanya ditambah.

Baca Selengkapnya

Liburan ke Pulau Jeju Korea Selatan, Turis Cina Tertipu Tarif Taksi Hampir 10 Kali Lipat

12 jam lalu

Liburan ke Pulau Jeju Korea Selatan, Turis Cina Tertipu Tarif Taksi Hampir 10 Kali Lipat

Turis Cina membayar Rp2,4 juta untuk taksi dari bandara ke hotel di Pulau Jeju, Korea Selatan, tarif sebenarnya sekitar Rp271.000

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

17 jam lalu

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

Top 3 dunia kemarin adalah daftar konglomerat Singapura dan Korsel yang masuk daftar Forbes hingga Cina diminta membantu negara miskin dari utang.

Baca Selengkapnya

Belanja dan Taksi, Dua Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan di Korea

1 hari lalu

Belanja dan Taksi, Dua Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan di Korea

Korea Selatan menerima total 808 pengaduan resmi dari wisatawan internasional pada tahun lalu.

Baca Selengkapnya

10 Orang Terkaya di Korea Selatan versi Forbes Mei 2024

1 hari lalu

10 Orang Terkaya di Korea Selatan versi Forbes Mei 2024

Berikut ini deretan orang terkaya di Korea Selatan versi Forbes. Petinggi Samsung termasuk ke dalam daftar. Berikut ini daftar lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesialis Gratis, Dapat Gaji Lagi

2 hari lalu

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesialis Gratis, Dapat Gaji Lagi

Kementerian Kesehatan membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS berbasis rumah sakit pendidikan gratis.

Baca Selengkapnya

Jelang Indonesia vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024, Simak Rekor Shin Tae-yong Lawan Tim-tim dari Afrika

2 hari lalu

Jelang Indonesia vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024, Simak Rekor Shin Tae-yong Lawan Tim-tim dari Afrika

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Guinea akan tersaji pada playoff cabang olahraga sepak bola Olimpiade Paris 2024. Shin Tae-yong punya rekor bagus.

Baca Selengkapnya

Keunggulan Taptilo untuk SLB yang Pernah Ditahan Bea Cukai 1,4 Tahun

2 hari lalu

Keunggulan Taptilo untuk SLB yang Pernah Ditahan Bea Cukai 1,4 Tahun

Bea Cukai sempat menahan dan memberikan pajak kepada taptilo untuk SLB. Padahal, taptilo sangat berarti bagi pembelajaran tunanetra.

Baca Selengkapnya