Penyesalan Putin Soal Ukraina: Tidak Menginvasi Lebih Awal karena Percaya Penyelesaian Damai

Reporter

Tempo.co

Kamis, 15 Februari 2024 13:43 WIB

Reaksi seorang pria saat mengetahui istrinya terbunuh saat bekerja di pasar, dalam apa yang dikatakan oleh otoritas lokal yang didukung Rusia, adalah serangan militer Ukraina selama konflik Rusia-Ukraina di Donetsk, Ukraina yang dikuasai Rusia, 21 Januari 2024. REUTERS/Alexander Ermochenko

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Rabu bahwa satu-satunya hal yang dia sesali adalah bahwa “operasi militer khusus” di Ukraina tidak dimulai lebih awal. Putin mengatakan invasi ke Ukraina tidak dilakukan lebih awal karena yakin akan kemungkinan penyelesaian damai.

Mengomentari reaksi negara-negara Barat terhadap wawancaranya dengan jurnalis Amerika Serikat Tucker Carlson dalam sebuah acara televisi, Putin mengatakan bahwa ada baiknya para politisi Barat menonton wawancara tersebut, namun sayangnya kata-katanya dipelintir.

“Di mana saya katakan bahwa dimulainya operasi khusus ada hubungannya dengan ancaman agresi NATO terhadap Rusia? Saya katakan bahwa kita terus-menerus ditipu tentang tidak adanya ekspansi NATO ke Timur. (Ada) lima ekspansi, (yang merupakan) penipuan total,” tegasnya.

Putin menegaskan kembali kekhawatiran Rusia atas kemungkinan masuknya Ukraina ke dalam NATO, dan menekankan bahwa pemicu dimulainya aktivitas tempur di Ukraina adalah penolakan Kyiv untuk menerapkan Perjanjian Minsk. Ini serangkaian perjanjian yang ditandatangani di ibu kota Belarus, Minsk pada 2014 untuk memperbaiki masyarakat Ukraina yang terpecah.

“Pemicunya adalah penolakan total pemerintah Ukraina saat ini untuk melaksanakan Perjanjian Minsk dan gencarnya serangan dengan banyak korban jiwa di republik Donbass, yang tidak kami akui selama delapan tahun, dan akhirnya meminta kami untuk mengakuinya. Sebuah kesia-siaan menyelesaikan masalah dengan Perjanjian Minsk.”

Advertising
Advertising

“Kami mengakui mereka, kemudian membuat perjanjian persahabatan dan saling membantu dengan mereka dan, sesuai dengan Piagam PBB, memenuhi kewajiban kami berdasarkan perjanjian ini. Kami tidak memulai perang, tetapi kami hanya berusaha menghentikannya.”

Pemimpin Rusia tersebut menekankan bahwa selama delapan tahun, dari 2014-2022, yang ia gambarkan sebagai “tahap pertama”, Rusia berusaha menyelesaikan konflik melalui cara-cara politik dan diplomatik.

Namun kemudian, kanselir Jerman dan presiden Prancis mengakui bahwa tujuan Perjanjian Minsk adalah "untuk mempersiapkan Ukraina menghadapi perang dengan Rusia."

“Satu-satunya hal yang dapat kami sesali adalah kami tidak mengambil tindakan lebih awal, karena percaya bahwa kami berurusan dengan orang-orang baik,” katanya.

Pilihan Editor: Putin Tak Puas dengan Wawancara Tucker Carlson: Pertanyaannya Kurang Tajam

ANADOLU

Berita terkait

Beda Sikap AS terhadap Surat Penangkapan Putin dan Netanyahu

12 jam lalu

Beda Sikap AS terhadap Surat Penangkapan Putin dan Netanyahu

AS menolak keras langkah jaksa ICC untuk mengajukan surat penangkapan Netanyahu, sebuah sikap yang berbeda saat Putin ditersangkakan.

Baca Selengkapnya

Prancis Dukung Langkah ICC Keluarkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu dan Hamas

13 jam lalu

Prancis Dukung Langkah ICC Keluarkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu dan Hamas

Prancis mendukung permohonan jaksa agar hakim ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Netanyahu dan petinggi Hamas

Baca Selengkapnya

Respons Pimpinan Dunia Terhadap Tragedi Tewasnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

14 jam lalu

Respons Pimpinan Dunia Terhadap Tragedi Tewasnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

Presiden Iran Ebrahim Raisi meninggal dalam kecelakaan helikopter yang ditumpanginya pada Ahad, 19 Mei 2024. Ini respons sejumlah pemimpin dunia.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Fakta Kaledonia Baru hingga Presiden Iran Ebrahim Raisi Tewas

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Fakta Kaledonia Baru hingga Presiden Iran Ebrahim Raisi Tewas

Berita Top 3 Dunia pada Senin 20 Mei 2024 diawali oleh enam fakta seputar Kaledonia Baru, wilayah pendudukan Prancis.

Baca Selengkapnya

Ucapan Duka Mengalir untuk Presiden Iran Ebrahim Raisi, dari Putin Hingga Anwar Ibrahim

1 hari lalu

Ucapan Duka Mengalir untuk Presiden Iran Ebrahim Raisi, dari Putin Hingga Anwar Ibrahim

Para pemimpin dunia pada Senin 20 Mei 2024 bereaksi atas kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi dan delegasi yang tewas dalam kecelakaan helikopter

Baca Selengkapnya

6 Fakta Menarik Kaledonia Baru: Wilayah Prancis, Banyak Dihuni Orang Jawa

2 hari lalu

6 Fakta Menarik Kaledonia Baru: Wilayah Prancis, Banyak Dihuni Orang Jawa

Kaledonia Baru terletak dekat benua Australia. Wilayah di Kepulauan Pasifik ini masuk wilayah Prancis namun banyak penduduknya keturunan Jawa.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Fakta Kerusuhan di Kaledonia Baru, Prancis Tuduh Azerbaijan Campur Tangan

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Fakta Kerusuhan di Kaledonia Baru, Prancis Tuduh Azerbaijan Campur Tangan

Top 3 dunia kemarin adalah fakta kerusuhan di Kaledonia Baru, profil wilayah ini hingga Prancis menuduh Azerbaijan sulut kerusuhan.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Kerusuhan di Kaledonia Baru, Terburuk dalam 30 Tahun

2 hari lalu

Fakta-fakta Kerusuhan di Kaledonia Baru, Terburuk dalam 30 Tahun

Kaledonia Baru dilanda kerusuhan dalam sepekan terakhir. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Bertambah, Prancis Tuduh Azerbaijan Dalangi Kerusuhan di Kaledonia Baru

2 hari lalu

Korban Tewas Bertambah, Prancis Tuduh Azerbaijan Dalangi Kerusuhan di Kaledonia Baru

Kerusuhan di Kaledonia Baru belum reda. Prancis menuduh Azerbaijan mendalangi kerusuhan di sana.

Baca Selengkapnya

Kerusuhan di Kaledonia Baru, Ini Profil Negara di Samudera Pasifik yang Banyak Didiami Orang Jawa

2 hari lalu

Kerusuhan di Kaledonia Baru, Ini Profil Negara di Samudera Pasifik yang Banyak Didiami Orang Jawa

Kerusuhan terjadi di Kaledonia Baru. Berikut profil salah satu negara di Samudera Pasifik yang banyak didiami orang Jawa.

Baca Selengkapnya