Presiden Korea Selatan: Ibu Negara Terima Tas Mewah karena Tak Berhati Dingin

Reporter

Tempo.co

Kamis, 8 Februari 2024 18:15 WIB

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dan istrinya Kim Keon Hee berjalan saat upacara di Amsterdam, Belanda 12 Desember 2023. REUTERS/Piroschka van de Wouw/File Foto

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengatakan bahwa istrinya, Ibu Negara Kim Keon Hee, tidak bisa menolak pemberian tas tangan mewah karena tak mempunyai hati yang dingin.

Presiden Yoon dalam wawancara dengan KBS TV, seperti dilaporkan Yonhap pada Kamis 8 Februari 2024, menyampaikan bahwa tas tersebut diberikan sebagai manuver politik.

Sebab, saat pemberian tas tersebut direkam melalui kamera tersembunyi di dalam jam tangan, dan rekaman tersebut baru dirilis tahun lalu menjelang tahun pemilihan.

“Fakta bahwa dia tidak bisa dengan dingin menolaknya adalah masalahnya, kalau bisa disebut masalah, dan itu sedikit disesalkan,” katanya.

Yoon yang untuk pertama kalinya bersedia membicarakan tuduhan mengenai pemberian tas mewah itu mengatakan bahwa yang terpenting bukan mengenai manuver politiknya, tetapi antisipasi agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

Advertising
Advertising

“Yang penting bukanlah manuver politik, tetapi kami mengambil tindakan dengan lebih jelas sehingga hal seperti ini tidak terjadi lagi,” ucapnya.

Lebih lanjut Yoon mengaku mendapat tekanan yang semakin besar untuk mengatasi tuduhan seputar Ibu Negara, bahkan ketika kantornya menyimpan tas Christian Dior senilai sekitar 3 juta won atau sekitar Rp35 juta yang diberikan kepadanya oleh seorang pendeta keturunan Korea-Amerika pada September 2022 lalu.

Masalah tersebut dianggap sebagai beban bagi partai berkuasa Korsel menjelang pemilihan parlemen pada 10 April karena insiden tersebut terjadi setelah Yoon menjabat sebagai presiden pada Mei 2022.

Yoon mengatakan dalam suatu wawancara bahwa insiden itu terjadi ketika Yoon dan istrinya masih tinggal di unit apartemen pribadi mereka di selatan Seoul, tempat istrinya berkantor di ruang bawah tanah apartemen, sebelum pindah ke kediaman presiden yang baru.

Dia pun menyarankan pendeta mengunjunginya di kantor setelah mengaku memiliki hubungan dengan mendiang ayahnya dan bersikeras agar mereka bertemu.

“Mulai saat ini kami sudah pindah ke kediaman (presiden) tersebut, bukan hanya hal-hal seperti itu yang bisa dikelola dengan baik, tetapi saya kira kita harus jelas agar tidak menimbulkan salah paham, kegelisahan, atau kekhawatiran di kalangan masyarakat,” ujarnya.

Ketika ditanya mengenai rencana untuk menunjuk seorang inspektur khusus yang bertugas menyelidiki korupsi di kalangan anggota keluarga presiden atau untuk mendirikan kantor sekretaris pribadi Ibu Negara, Yoon mengatakan seorang inspektur khusus harus dipilih oleh Majelis Nasional. Sementara itu, kantornya sedang mempertimbangkan untuk mendirikan kantor untuk urusan Ibu Negara.

Pilihan Editor: Jelang Pemilu Korsel, 'Skandal Tas Dior' Ibu Negara Ancam Peluang Presiden Yoon

YONHAP

Berita terkait

Hasil Piala Asia Putri U-17: Korea Selatan Hajar Timnas Indonesia 12-0

6 jam lalu

Hasil Piala Asia Putri U-17: Korea Selatan Hajar Timnas Indonesia 12-0

Timnas Indonesia Putri U-17 mengakui ketangguhan timnas putri Korea Selatan dengan skor 0-12 pada pertandingan kedua Grup A Piala Asia Putri U-17.

Baca Selengkapnya

Meski Sudah Disahkan, UU Goo Hara Baru Berlaku Dua Tahun Lagi

13 jam lalu

Meski Sudah Disahkan, UU Goo Hara Baru Berlaku Dua Tahun Lagi

Usulan peraturan untuk UU Goo Hara sudah lolos sampai tahap legislatif bahkan sejak 25 April lalu, namun belum sepenuhnya disahkan.

Baca Selengkapnya

Liburan ke Pulau Jeju Korea Selatan, Turis Cina Tertipu Tarif Taksi Hampir 10 Kali Lipat

15 jam lalu

Liburan ke Pulau Jeju Korea Selatan, Turis Cina Tertipu Tarif Taksi Hampir 10 Kali Lipat

Turis Cina membayar Rp2,4 juta untuk taksi dari bandara ke hotel di Pulau Jeju, Korea Selatan, tarif sebenarnya sekitar Rp271.000

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

20 jam lalu

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

Top 3 dunia kemarin adalah daftar konglomerat Singapura dan Korsel yang masuk daftar Forbes hingga Cina diminta membantu negara miskin dari utang.

Baca Selengkapnya

Belanja dan Taksi, Dua Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan di Korea

1 hari lalu

Belanja dan Taksi, Dua Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan di Korea

Korea Selatan menerima total 808 pengaduan resmi dari wisatawan internasional pada tahun lalu.

Baca Selengkapnya

10 Orang Terkaya di Korea Selatan versi Forbes Mei 2024

1 hari lalu

10 Orang Terkaya di Korea Selatan versi Forbes Mei 2024

Berikut ini deretan orang terkaya di Korea Selatan versi Forbes. Petinggi Samsung termasuk ke dalam daftar. Berikut ini daftar lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Jelang Indonesia vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024, Simak Rekor Shin Tae-yong Lawan Tim-tim dari Afrika

2 hari lalu

Jelang Indonesia vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024, Simak Rekor Shin Tae-yong Lawan Tim-tim dari Afrika

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Guinea akan tersaji pada playoff cabang olahraga sepak bola Olimpiade Paris 2024. Shin Tae-yong punya rekor bagus.

Baca Selengkapnya

Keunggulan Taptilo untuk SLB yang Pernah Ditahan Bea Cukai 1,4 Tahun

2 hari lalu

Keunggulan Taptilo untuk SLB yang Pernah Ditahan Bea Cukai 1,4 Tahun

Bea Cukai sempat menahan dan memberikan pajak kepada taptilo untuk SLB. Padahal, taptilo sangat berarti bagi pembelajaran tunanetra.

Baca Selengkapnya

Jelajahi Waktu Bersama Drama Lovely Runner di 3 Lokasi Ini di Korea

2 hari lalu

Jelajahi Waktu Bersama Drama Lovely Runner di 3 Lokasi Ini di Korea

Napak tilas perjalanan waktu yang dilalui Im Sol dan Sun-jae pada K-drama Lovely Runner dengan mengunjungi 3 lokasi berikut yang ada di Korea Selatan

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Peningkatan Peran Politik Perempuan

3 hari lalu

Bamsoet Dorong Peningkatan Peran Politik Perempuan

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, bekerjasama dengan Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) untuk meningkatkan edukasi politik bagi perempuan.

Baca Selengkapnya