Politik Filipina Memanas, Duterte Ancam Gulingkan Presiden Ferdinand Marcos Jr

Reporter

Tempo.co

Senin, 29 Januari 2024 19:00 WIB

Wakil Presiden terpilih Sara Duterte (kiri) mengangkat tangan Presiden baru terpilih Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr., saat upacara peresmian di Museum Nasional di Manila, Filipina, 30 Juni 2022. REUTERS/Eloisa Lopez

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte melontarkan tuduhan terhadap penggantinya, Ferdinand Marcos Jr., dan bahkan mengancam akan menggulingkannya dari jabatan.

Dalam pidatonya yang sarat sumpah serapah pada Minggu malam, mantan pemimpin populis tersebut menuduh Marcos berencana mengamandemen konstitusi untuk mencabut batasan masa jabatan.

Duterte memperingatkan bahwa hal tersebut dapat menyebabkan Marcos digulingkan seperti ayahnya – mendiang diktator Ferdinand Marcos.

Duterte bahkan menuduh Marcos sebagai pecandu narkoba.

Pidato tersebut memperkuat rumor berbulan-bulan tentang perpecahan politik antara keduanya meskipun putri Duterte, Sara, adalah wakil presiden Marcos setelah kemenangan telak mereka dalam pemilu 2022.

Advertising
Advertising

Marcos menertawakan tuduhan Duterte, berbicara kepada wartawan sebelum dia terbang untuk lawatan ke Vietnam. Marcos mengatakan dia tidak akan menghargai pertanyaan tersebut dengan sebuah jawaban, namun mengklaim Duterte-lah yang menggunakan fentanyl, opioid yang kuat.

Pada 2016, Duterte mengatakan bahwa dia pernah menggunakan fentanyl di masa lalu untuk meringankan rasa sakit yang disebabkan oleh cedera tulang belakang akibat kecelakaan sepeda motor, namun belum mengakui penggunaan obat tersebut hingga saat ini.

“Saya pikir itu karena fentanyl,” kata Marcos. “Fentanyl adalah obat pereda nyeri terkuat yang bisa Anda beli. … Setelah lima, enam tahun, hal itu akan berdampak padanya, itulah mengapa menurut saya inilah yang terjadi.”

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat telah membahas tentang amandemen konstitusi.

Duterte mengklaim tanpa memberikan bukti apa pun bahwa anggota parlemen yang mendukung Marcos, termasuk Ketua DPR Martin Romualdez, menyuap pejabat lokal untuk mengamendemen konstitusi 1987. Amendemen ini guna menghapus batasan masa jabatan sehingga Marcos dapat memperpanjang masa jabatan mereka.

Presiden Filipina hanya dapat menjabat satu kali masa jabatan enam tahun berdasarkan konstitusi 1987.

Romualdez, yang merupakan sepupu Marcos, membantah klaim tersebut, dan mengatakan bahwa ia ingin konstitusi diamendemen hanya untuk menghapus pembatasan investasi asing.

Marcos mengatakan terbuka untuk mengubah ketentuan ekonomi dalam konstitusi, tetapi menentang perubahan ketentuan yang membatasi kepemilikan asing atas tanah dan industri penting lainnya seperti media.

Penentang amendemen konstitusi termasuk dari Senat.

Pekan lalu, Senat mengeluarkan pernyataan yang memperingatkan bahwa peran pengawasan dan keseimbangan dapat dirusak jika DPR melanjutkan rencana untuk melakukan amendemen dalam sidang gabungan dan bukan melalui pemungutan suara terpisah di Senat yang beranggotakan 24 orang dan Dewan Perwakilan Rakyat yang beranggotakan 316 orang.

Konstitusi 1987, yang sarat dengan perlindungan untuk mencegah kediktatoran, mulai berlaku setahun setelah ayah Marcos digulingkan oleh pemberontakan “kekuatan rakyat”. Penggulingan ini didukung tentara di tengah tuduhan penjarahan dan kekejaman hak asasi manusia selama pemerintahannya.

Dalam beberapa pekan terakhir, para pendukung Duterte dibuat marah oleh laporan mengenai kunjungan mendadak penyelidik Pengadilan Kriminal Internasional bulan lalu yang menyelidiki pembunuhan yang meluas selama tindakan keras anti-narkoba yang dilancarkan Duterte saat menjabat sebagai presiden.

Kunjungan yang dilaporkan belum dikonfirmasi.

Berita terkait

Polisi Sudah Periksa 5 Saksi di Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

13 jam lalu

Polisi Sudah Periksa 5 Saksi di Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi akan gelar perkara kasus dugaan penipuan beasiswa ke Filipina.

Baca Selengkapnya

Cina Tegur Korea Selatan dan Jepang karena Hadiri Pelantikan Presiden Taiwan

13 jam lalu

Cina Tegur Korea Selatan dan Jepang karena Hadiri Pelantikan Presiden Taiwan

Cina memberi teguran keras kepada Korea Selatan dan Jepang atas kunjungan mereka ke Taiwan, yang baru saja melantik presiden dan wakil presiden baru.

Baca Selengkapnya

Selain Presiden Iran, Inilah 5 Pemimpin Negara yang Meninggal karena Kecelakaan

15 jam lalu

Selain Presiden Iran, Inilah 5 Pemimpin Negara yang Meninggal karena Kecelakaan

Presiden Iran Ebrahim Raisi meninggal dalam kecelakaan helikopter. Berikut daftar pemimpin negara yang meninggal karena kecelakaan.

Baca Selengkapnya

BNN Bersiap Jemput Gembong Narkoba Jaringan Asia Johann Gregor dari Filipina

17 jam lalu

BNN Bersiap Jemput Gembong Narkoba Jaringan Asia Johann Gregor dari Filipina

Badan Narkotika Nasional (BNN) sedang berkoordinasi dengan Kedubes dan otoritas Filipina untuk menjemput gembong narkoba jaringan Asia, Johann Gregor

Baca Selengkapnya

Indonesia Perlu Waspada Tiga Hal Ini Jika Donald Trump Menang Pilpres AS

17 jam lalu

Indonesia Perlu Waspada Tiga Hal Ini Jika Donald Trump Menang Pilpres AS

Mantan dubes AS untuk RI menilai ada tiga hal yang Indonesia perlu waspadai jika Donald Trump terpilih menjadi presiden Amerika untuk kedua kalinya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Asia Development Bank Mendukung Transisi Energi Indonesia

18 jam lalu

Jokowi Minta Asia Development Bank Mendukung Transisi Energi Indonesia

Presiden Jokowi minta Asia Development Bank (ADB) meningkatkan kerja sama dalam mendukung proyek transisi energi.

Baca Selengkapnya

Presiden Iran Ebrahim Raisi Mangkat, Pemimpin Tertinggi Iran Umumkan Lima Hari Berkabung Nasional

1 hari lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi Mangkat, Pemimpin Tertinggi Iran Umumkan Lima Hari Berkabung Nasional

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengumumkan lima hari berkabung nasional untuk Presiden Ebrahim Raisi setelah kematiannya dalam kecelak

Baca Selengkapnya

Lai Ching-te Dilantik sebagai Presiden Taiwan

1 hari lalu

Lai Ching-te Dilantik sebagai Presiden Taiwan

Presiden "William" Lai Ching-te dan Wakil Presiden Hsiao Bi-khim dilantik sebagai pasangan pemimpin baru Taiwan.

Baca Selengkapnya

Partai Komunis Vietnam Tunjuk Kepala Kepolisian sebagai Presiden yang Baru

3 hari lalu

Partai Komunis Vietnam Tunjuk Kepala Kepolisian sebagai Presiden yang Baru

Partai Komunis Vietnam menunjuk Kepala kepolisian To Lam sebagai presiden Vietnam yang baru lewat sebuah perombakan kepemimpinan secara besar-besaran.

Baca Selengkapnya

Prabowo akan Anggarkan Rp 16 Triliun per Tahun untuk IKN, Kementerian PUPR: Sisanya dari Investor

4 hari lalu

Prabowo akan Anggarkan Rp 16 Triliun per Tahun untuk IKN, Kementerian PUPR: Sisanya dari Investor

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tanggapi rencana Prabowo Subianto alokasikan Rp 16 triliun per tahun untuk IKN.

Baca Selengkapnya