6 Jenderal Myanmar Dihukum Mati dan Penjara Seumur Hidup karena Menyerah pada Pemberontak

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Jumat, 26 Januari 2024 07:28 WIB

Pemimpin junta Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing, yang menggulingkan pemerintah terpilih melalui kudeta pada 1 Februari 2021, memimpin parade tentara pada Hari Angkatan Bersenjata di Naypyitaw, Myanmar, 27 Maret 2021. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Junta Myanmar menghukum mati 3 perwira tinggi berpangkat brigadir jenderal dan hukuman penjara seumur hidup bagi 3 brigjen lainnya karena kedapatan menyerah pada pasukan perlawanan di Negara Bagian Shan utara awal bulan ini.

Mengutip “sumber militer yang dapat dipercaya,” Kantor Berita Chindwin melaporkan bahwa enam jenderal Myanmar ersebut dijatuhi hukuman oleh pengadilan militer di Naypyidaw pada 20 Januari 2024.

Ye Myo Hein, seorang pengamat politik Myanmar yang berafiliasi dengan Institut Perdamaian Amerika Serikat, mengutip sumber-sumber lokal yang mengatakan bahwa lima brigadir jenderal dijatuhi hukuman: tiga orang dijatuhi hukuman mati, dan dua orang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, demikian dilaporkan The Diplomat, Selasa, 23 Januari 2024.

Keenam jenderal tersebut bertanggung jawab untuk merundingkan penyerahan Komando Operasi Regional militer di Laukkai, ibu kota Zona Pemerintahan Sendiri (SAZ) Kokang di Negara Bagian Shan bagian utara, kepada Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar (MNDAA) pada 5 Januari.

Kemenangan MNDAA atas Laukkai, salah satu tujuan utama Operasi 1027, sebuah serangan yang dilancarkan kelompok tersebut bersama sekutunya, Tentara Arakan dan Tentara Pembebasan Nasional Ta'ang, menyelesaikan penaklukan kembali Kokang yang telah lama diperjuangkan, setelah militer Myanmar menguasainya pada tahun 2009.

Advertising
Advertising

Di antaranya jenderal yang dihukum adalah Moe Kyaw Thu, komandan komando militer Laukkai, yang dilaporkan memimpin pembicaraan penyerahan diri dengan MNDAA, dan Brigjen Tun Tun Myint, kepala Komando Timur Laut yang mengetuai badan administratif Kokang selama tahap awal Operasi 1027 pada bulan November.

30 Kota Jatuh ke Tangan Pasukan anti-Junta

Sejak awal operasi, militer telah kehilangan kendali atas sekitar 30 kota, beberapa ratus pangkalan dan pos terdepan – termasuk pusat komando – dan beberapa penyeberangan perbatasan penting dengan Cina.

Namun jatuhnya Kokang, dan runtuhnya posisi militer di Negara Bagian Shan bagian utara, merupakan kemunduran yang paling signifikan. Selama penyerahan Komando Operasi Regional di Laukkai, hampir 2.400 personel menyerahkan senjata mereka – yang dilaporkan merupakan penyerahan terbesar dalam sejarah angkatan bersenjata Myanmar, sebagai imbalan atas perjalanan yang aman ke Lashio, 186 kilometer ke arah barat daya, bersama dengan keluarga mereka.

Menurut The Irrawaddy, keenam jenderal tersebut kemudian diterbangkan dengan helikopter militer ke Lashio, di mana mereka ditahan di markas Komando Timur Laut untuk diinterogasi. Mereka kemudian diterbangkan untuk menghadapi pengadilan militer di Naypyidaw, sementara perwira junior dipromosikan untuk menggantikan mereka.

Chindwin News mengutip laporan yang belum dikonfirmasi bahwa pemimpin junta Jenderal Senior Min Aung Hlaing “sangat marah melihat enam brigadir jenderal mengadakan makan malam bersama di kota Laukkai” setelah penyerahan diri. Foto tersebut telah disebarluaskan di media sosial oleh MNDAA dan organisasi media afiliasinya.

Hampir 700 tentara Myanmar telah menyeberang ke timur laut India dalam dua bulan terakhir setelah kelompok anti-junta di Myanmar, yang didukung oleh pemerintah paralel pro-demokrasi, menguasai beberapa pos militer dan kota-kota di dekat perbatasannya.

Pihak berwenang India telah mengirim kembali pasukannya dalam beberapa hari setelah mereka menyeberang.

Sumber militer India mengatakan 276 tentara Myanmar memasuki India pekan lalu setelah pertempuran sengit di dekat perbatasan, dan 184 di antaranya kembali ke Myanmar pada hari Senin.

Sejak kudeta di Myanmar pada 2021, ratusan warga sipil dan tentara telah melarikan diri ke negara bagian India di mana komunitas kedua negara memiliki ikatan etnis dan kekeluargaan yang sama. Hal ini membuat New Delhi khawatir karena risiko ketegangan menyebar ke India.

THE DIPLOMAT | REUTERS

Pilihan Editor Pesawat Berisi 67 Tawanan Ditembak Ukraina Sendiri: Ini Kronologinya Menurut Rusia

Berita terkait

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

3 hari lalu

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

Tentara Arakan atau Arakan Army menyatakan telah menangkap ratusan anggota junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

7 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

9 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

13 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

15 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

16 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

18 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

18 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

19 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

21 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya