Pengadilan Myanmar: Situs Tahanan Rumah Aung San Suu Kyi Dilelang $90 Juta

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Kamis, 25 Januari 2024 19:16 WIB

Rumah Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi terlihat di Yangon, Myanmar, 18 Oktober 2018. REUTERS/Ann Wang

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan di Myanmar yang dikelola militer telah melelang vila tempat mantan pemimpin dan ikon demokrasi Aung San Suu Kyi menghabiskan 15 tahun dalam tahanan rumah, dan menetapkan tawaran awal sebesar 315 miliar kyat ($90 juta), kata seorang sumber pada Kamis, 25 Januari 2024.

Suu Kyi, yang kembali ditahan sejak militer menggulingkan pemerintahannya pada tahun 2021, telah terlibat dalam perselisihan hukum selama puluhan tahun dengan saudara laki-lakinya mengenai kepemilikan vila tepi danau tersebut.

Seseorang yang mengetahui proses persidangan mengatakan lelang yang diperintahkan pengadilan akan diadakan di rumah tersebut pada 20 Maret.

“Kalau ada pembeli, rumah itu akan dijual. Kita lihat saja ada pembelinya atau tidak,” tambah sumber yang enggan disebutkan namanya karena tidak berwenang berbicara kepada media. Pejabat pengadilan tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.

Peraih Nobel itu ditahan di kediaman bergaya kolonial yang kumuh di Danau Inya Yangon hingga tahun 2012, ketika ia pindah ke ibu kota Naypyitaw untuk menghadiri parlemen setelah dibebaskan.

Advertising
Advertising

Dia memberikan pidato yang penuh semangat kepada kerumunan pendukungnya di atas gerbang logam di gedung tersebut dan tempat itu menjadi tempat beberapa pertemuannya yang paling penting, termasuk dengan mantan presiden AS Barack Obama dan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton.

Kakak laki-lakinya yang jarang dijumpai, berusia 78 tahun itu, Aung San Oo, pertama kali menggugat pada 2000 untuk mendapatkan bagian dari properti tersebut, yang didaftarkan atas nama ibu mereka, Khin Kyi.

Pengadilan memutuskan kedua bersaudara itu harus berbagi hasil penjualan rumah. Aung San Oo, tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.

Suu Kyi masih ditahan, meski keberadaannya tidak diketahui. Dia menghadapi hukuman 27 tahun penjara karena kejahatan mulai dari pengkhianatan dan penyuapan hingga pelanggaran undang-undang telekomunikasi, tuduhan yang dia bantah.

Para pemimpin dunia dan aktivis pro-demokrasi telah berulang kali menyerukan pembebasannya.

REUTERS

Pilihan Editor: Israel Kontrol $188 Juta Uang Palestina Setiap Bulan, Mengapa Bisa Terjadi?

Berita terkait

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

5 hari lalu

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

Tentara Arakan atau Arakan Army menyatakan telah menangkap ratusan anggota junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

10 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

11 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

159 Tahun Cornell University, Lahirkan 62 Pemenang Nobel

13 hari lalu

159 Tahun Cornell University, Lahirkan 62 Pemenang Nobel

Cornell University di Ithaca, New York, AS telah menghasilkan 62 pemenang nobel dari alumninya. Usia kampus ini 159 tahun.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

16 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

18 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

18 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

21 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

21 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

22 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya