Apa Alasan Garda Revolusi Iran Gempur Wilayah Kurdistan Irak?

Reporter

Andika Dwi

Editor

Ida Rosdalina

Kamis, 18 Januari 2024 15:52 WIB

Asap mengepul setelah serangan rudal oleh Pengawal Revolusi Iran di tempat yang mereka katakan sebagai markas besar Israel di wilayah semi-otonom Kurdistan Irak, di Erbil, Irak 16 Januari 2024. Rudaw/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran menembakan rudal balistik ke ibu Kota Kurdistan Irak, Erbil pada Senin malam, 15 Januari 2024. Serangan tersebut menewaskan empat orang, termasuk seorang pengusaha Kurdi yang kaya dan terkenal, Peshraw Dizayee dan anggota keluarganya. Sementara enam lainnya luka-luka, kata dewan keamanan regional.

Garda Revolusi Iran mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Mereka mengatakan bahwa mereka menargetkan pangkalan intelijen Israel yang diklaimnya sebagai “markas mata-mata” Mossad Israel. Tak hanya itu saja, mereka juga menyerang sasaran "teroris” di Suriah barat laut untuk melawan Negara Islam atau ISIS.

Alasan Irak Melancarkan Serangan Rudal Ke Irak dan Suriah

Menurut pernyataannya, Garda Revolusi Iran meluncurkan rudal balistik ke “markas mata-mata” Israel di wilayah Kurdi Irak dan menyerang sasaran yang diduga terkait dengan ISIL (ISIS) di Suriah utara, dengan alasan mempertahankan keamanannya dan melawan terorisme.

“Rudal balistik digunakan untuk menghancurkan pusat spionase dan pertemuan kelompok teroris anti-Iran di wilayah tersebut,” kata IRGC, seraya menambahkan bahwa mereka menembakkan 11 rudal, media pemerintah melaporkan.

Advertising
Advertising

Selain itu, IRGC mengaku gempur Mossad Israel yang berada di Irak sebagai tanggapan atas pembunuhan yang dilakukan oleh entitas pendudukan Israel terhadap para pemimpin Garda Revolusi dan Poros Perlawanan. Sedangkan serangan di Suriah bertujuan untuk menghancurkan tempat berkumpulnya para komandan dan elemen-elemen utama ISIS.

"Sebagai tanggapan terhadap kekejaman rezim Zionis baru-baru ini, yang menyebabkan terbunuhnya komandan Garda dan Poros Perlawanan, salah satu markas utama spionase Mossad di wilayah Kurdistan Irak dihancurkan dengan rudal balistik," kata Garda Revolusi Iran dalam sebuah pernyataan.

Iran telah bersumpah membalas dendam atas pembunuhan tiga anggota Garda di Suriah bulan lalu, termasuk seorang komandan senior Garda, yang pernah menjabat sebagai penasihat militer di sana.

Sejak serangan pejuang Hamas ke wilayah Israel pada 7 Oktober 2023 dan kampanye pemboman Israel berikutnya di Gaza dan Lebanon, lebih dari 130 pejuang Hizbullah Lebanon yang didukung Iran telah tewas dalam perang.

“Kami menjamin bangsa kami bahwa operasi ofensif Garda Revolusi akan terus berlanjut sampai titik darah terakhir para martir terbalaskan,” katanya seperti dilaporkan kantor berita Iran IRNA.

<!--more-->

Pemerintah Irak Kutuk Serangan Iran

Pemerintah Irak mengutuk apa yang mereka sebut sebagai “agresi” Iran di Erbil yang menyebabkan korban sipil di daerah pemukiman. Mereka menyebutnya sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan negara dan keamanan rakyatnya, menurut pernyataan dari Kementerian Luar Negeri.

Sementara itu, Masrour Barzani, perdana menteri wilayah Kurdi, mengutuk serangan di Erbil sebagai “kejahatan terhadap rakyat Kurdi”. Kementerian Luar Negeri menegaskan akan mengambil semua tindakan hukum terhadap pelanggaran kedaulatan dan keamanan rakyat Irak, termasuk mengajukan pengaduan ke Dewan Keamanan PBB.

Selain serangan di timur laut ibu kota Kurdistan, Erbil, di daerah pemukiman dekat konsulat AS, para Garda mengatakan telah menembakkan sejumlah rudal balistik di Suriah dan menghancurkan para pelaku operasi teroris di ran, termasuk ISIS.

Departemen Luar Negeri Amerika mengutuk serangan di dekat Erbil. AS menyebutnya sembrono. “Kami melacak rudal-rudal tersebut, yang berdampak di Irak Utara dan Suriah Utara. Tidak ada personel atau fasilitas AS yang menjadi sasaran,” ujar Adrienne Watson, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih.

Melansir New Arab, ini bukan pertama kalinya Iran menembakkan rudal mematikan ke wilayah Kurdistan Irak. Namun serangan tersebut merupakan pertama kalinya Iran dengan sengaja dan langsung membunuh warga sipil di Erbil dengan cara yang begitu terang-terangan.

Iran pertama kali menembakkan rudal ke Kurdistan Irak pada bulan September 2018. Selama serangan itu, serangan rudal Fateh-110 Iran meratakan sebuah bangunan tempat dua faksi Partai Demokrat Kurdistan Iran bertemu untuk membahas reunifikasi, menewaskan 18 orang dan melukai sekitar 50 orang.

RIZKI DEWI AYU | REUTERS | NEW ARAB | AL JAZEERA

Pilihan Editor: Diperlukan Dana Rp234 Triliun untuk Membangun Kembali 150 Ribu Rumah di Gaza

Berita terkait

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

2 hari lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

13 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

14 hari lalu

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.

Baca Selengkapnya

Yordania Tegaskan Wilayah Udaranya Bukan Medan Tempur Iran-Israel

19 hari lalu

Yordania Tegaskan Wilayah Udaranya Bukan Medan Tempur Iran-Israel

Pemerintah Yordania menegaskan bahwa wilayah udaranya tidak boleh menjadi medan tempur antara Iran dan Israel.

Baca Selengkapnya

Inggris Tolak Permintaan Israel untuk Tetapkan Garda Revolusi Iran sebagai Teroris

19 hari lalu

Inggris Tolak Permintaan Israel untuk Tetapkan Garda Revolusi Iran sebagai Teroris

Menolak menetapkan Garda Revolusi Iran sebagai teroris, David Cameron berpendapat lebih baik jika London dapat terus berkomunikasi dengan Teheran.

Baca Selengkapnya

Serangan Iran Tak Kendurkan Israel Tetap Gempur Kamp Pengungsi Jabalia di Gaza Palestina

19 hari lalu

Serangan Iran Tak Kendurkan Israel Tetap Gempur Kamp Pengungsi Jabalia di Gaza Palestina

Israel terus luncurkan serangan ke wilayah Jabalia, Gaza meski dikejutkan serangan Iran pekan lalu.

Baca Selengkapnya

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

20 hari lalu

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.

Baca Selengkapnya

Ini 4 Opsi yang Dimiliki Israel untuk Menyerang Balik Iran

22 hari lalu

Ini 4 Opsi yang Dimiliki Israel untuk Menyerang Balik Iran

Israel memiliki beberapa opsi untuk menyerang balik Iran meski sekutunya mendesak untuk tidak mengambil risiko memicu konflik regional.

Baca Selengkapnya

AS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran

22 hari lalu

AS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran

Setelah menjalin hubungan diplomatik pada 1973, Korea Utara dan Iran diketahui memiliki hubungan yang dekat.

Baca Selengkapnya

Serangan Iran ke Israel, Retno Marsudi Telepon Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian

23 hari lalu

Serangan Iran ke Israel, Retno Marsudi Telepon Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian

Retno Marsudi mendorong upaya deeskalasi konflik Iran-Israel di Timur Tengah. Salah satunya menelepon Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian

Baca Selengkapnya