Ucapkan Selamat ke Presiden Baru Taiwan, Cina Panggil Duta Besar Filipina

Rabu, 17 Januari 2024 15:36 WIB

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. Aaron Favila/POOL via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Beijing pada Selasa, 16 Januari 2024, memanggil Duta Besar Filipina untuk Cina Jaime Florcruz untuk memperingatkan Manila agar tidak bermain api. Pemanggilan itu buntut dari sikap Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. yang mengucapkan selamat kepada presiden terpilih Taiwan, Lai Ching-te atas kemenangannya di pemilu.



“Pagi ini, Asisten Menteri Luar Negeri Nong Rong memanggil Duta Besar Filipina untuk Cina Jaime Florcruz guna mengajukan démarche (protes diplomatik) yang serius dan mendesak Filipina agar memberikan tanggapan yang bertanggung jawab kepada Cina,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Mao Ning.


Mao mengatakan Presiden Marcos Jr dianggap sangat melanggar prinsip Satu Cina, dan melanggar komunike pembentukan hubungan diplomatik antara Cina dan Filipina. Selain itu, pernyataan Presiden Marcos Jr sangat bertentangan dengan komitmen politik Filipina terhadap Cina, dan secara terang-terangan mencampuri urusan dalam negeri Cina.


Dia mengatakan Cina sangat tidak puas dan dengan tegas menentang pernyataan ini. Beijing pun segera mengajukan teguran tegas kepada Filipina.



“Kami ingin menegaskan kepada Filipina kalau mereka harus menahan diri untuk tidak bermain api dengan masalah Taiwan, dengan sungguh-sungguh mematuhi prinsip satu Cina serta komunike bersama untuk membangun hubungan diplomatik antara Cina dan Filipina,” tambahnya.

Advertising
Advertising



Mao meminta Filipina segera menghentikan kata-kata dan tindakan yang salah mengenai isu-isu terkait Taiwan dan berhenti mengirimkan sinyal yang salah kepada pasukan separatis kemerdekaan Taiwan. Pihaknya pun menyarankan agar Presiden Marcos Jr. membaca lebih banyak buku untuk memahami dengan baik seluk beluk masalah Taiwan, sehingga dapat menarik kesimpulan yang tepat.



Kementerian Luar Negeri Filipina dalam sebuah pernyataan sebelumnya di hari yang sama menegaskan kembali kebijakan Satu Cina dan mengatakan pesan Marcos dimaksudkan untuk mengakui kepentingan bersama Filipina dan Taiwan. Kepentingan itu termasuk 200 ribu tenaga kerja Filipina di luar negeri (OFW) yang bekerja di Taiwan.


Dikatakan pesan tersebut adalah cara dia berterima kasih kepada Taipe karena telah menjadi tuan rumah OFW dan menyelenggarakan proses demokrasi yang sukses. Namun demikian, Filipina menegaskan kembali Kebijakan Satu Cina.



Secara terpisah, Kementerian Luar Negeri Taiwan menyampaikan terima kasihnya kepada Marcos, dengan mengatakan Taiwan dan Filipina memiliki nilai-nilai yang sama seperti kebebasan, demokrasi, dan supremasi hukum dan Taiwan akan semakin memperdalam kerja sama dan pertukaran. Filipina memiliki hubungan tidak resmi dengan Taipei, dengan Kantor Ekonomi dan Kebudayaan Manila di Taiwan yang berfungsi sebagai kedutaan de facto.



REUTERS

Pilihan editor: Krisis Ekonomi, Warga Argentina Kurangi Beli Daging

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Polisi Sudah Periksa 5 Saksi di Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

6 jam lalu

Polisi Sudah Periksa 5 Saksi di Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi akan gelar perkara kasus dugaan penipuan beasiswa ke Filipina.

Baca Selengkapnya

Cina Tegur Korea Selatan dan Jepang karena Hadiri Pelantikan Presiden Taiwan

7 jam lalu

Cina Tegur Korea Selatan dan Jepang karena Hadiri Pelantikan Presiden Taiwan

Cina memberi teguran keras kepada Korea Selatan dan Jepang atas kunjungan mereka ke Taiwan, yang baru saja melantik presiden dan wakil presiden baru.

Baca Selengkapnya

Selain Presiden Iran, Inilah 5 Pemimpin Negara yang Meninggal karena Kecelakaan

9 jam lalu

Selain Presiden Iran, Inilah 5 Pemimpin Negara yang Meninggal karena Kecelakaan

Presiden Iran Ebrahim Raisi meninggal dalam kecelakaan helikopter. Berikut daftar pemimpin negara yang meninggal karena kecelakaan.

Baca Selengkapnya

BNN Bersiap Jemput Gembong Narkoba Jaringan Asia Johann Gregor dari Filipina

10 jam lalu

BNN Bersiap Jemput Gembong Narkoba Jaringan Asia Johann Gregor dari Filipina

Badan Narkotika Nasional (BNN) sedang berkoordinasi dengan Kedubes dan otoritas Filipina untuk menjemput gembong narkoba jaringan Asia, Johann Gregor

Baca Selengkapnya

Indonesia Perlu Waspada Tiga Hal Ini Jika Donald Trump Menang Pilpres AS

10 jam lalu

Indonesia Perlu Waspada Tiga Hal Ini Jika Donald Trump Menang Pilpres AS

Mantan dubes AS untuk RI menilai ada tiga hal yang Indonesia perlu waspadai jika Donald Trump terpilih menjadi presiden Amerika untuk kedua kalinya.

Baca Selengkapnya

Mantan Duta Besar Beri Saran Perwakilan Diplomatik yang Cocok Ditugaskan di Amerika Serikat

14 jam lalu

Mantan Duta Besar Beri Saran Perwakilan Diplomatik yang Cocok Ditugaskan di Amerika Serikat

Mantan Duta besar Amerika Serikat berharap Indonesia segera mengirimkan duta besar yang baru dan yang berpengalaman ke Amerika.

Baca Selengkapnya

Seri Ponsel Honor 200 akan Rilis pada 27 Mei di Cina, Pemesanan Sudah Mulai Dibuka

1 hari lalu

Seri Ponsel Honor 200 akan Rilis pada 27 Mei di Cina, Pemesanan Sudah Mulai Dibuka

Pre-order via telepon bahkan kini telah dibuka di situs web Honor yang mengungkapkan desain dan pilihan warnanya.

Baca Selengkapnya

Lai Ching-te Dilantik sebagai Presiden Taiwan

1 hari lalu

Lai Ching-te Dilantik sebagai Presiden Taiwan

Presiden "William" Lai Ching-te dan Wakil Presiden Hsiao Bi-khim dilantik sebagai pasangan pemimpin baru Taiwan.

Baca Selengkapnya

Rekap Hasil Thailand Open 2024: Tuan Rumah Juara Umum dengan 2 Gelar, Wakil Indonesia Jadi Runner-up

1 hari lalu

Rekap Hasil Thailand Open 2024: Tuan Rumah Juara Umum dengan 2 Gelar, Wakil Indonesia Jadi Runner-up

Tuan rumah jadi juara umum dengan dua gelar di Thailand Open 2024, tiga gelar lainnya diraih Cina, India, dan Malaysia.

Baca Selengkapnya

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

2 hari lalu

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

Seorang ajudan dari Pemerintah Rusia mengklaim Vladimir Putin dan Xi Jinping bertemu dalam "suasana hati yang sedang baik" di Beijing.

Baca Selengkapnya