Presiden Burundi: Kaum Gay Seharusnya Dirajam
Editor
Ida Rosdalina
Minggu, 31 Desember 2023 09:20 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Burundi Evariste Ndayishimiye menyerukan warganya untuk melempari batu dengan batu terhadap kaum gay, dan meningkatkan tindakan keras terhadap minoritas seksual di negara di mana kelompok LGBT sudah menghadapi pengucilan sosial dan hukuman penjara hingga dua tahun jika terbukti bersalah melakukan pelanggaran seks sesama jenis.
“Jika Anda ingin mendatangkan kutukan bagi negara ini, terimalah homoseksualitas,” kata Ndayishimiye dalam sesi tanya jawab dengan jurnalis dan masyarakat yang diadakan di timur Burundi pada Jumat, 30 Desember 2023.
“Saya bahkan berpikir bahwa orang-orang ini, jika kita menemukan mereka di Burundi, lebih baik kita membawa mereka ke stadion dan melempari mereka dengan batu. Dan itu bukanlah sebuah dosa,” katanya, menggambarkan homoseksualitas sebagai sesuatu yang diimpor dari Barat.
Komentarnya merupakan bukti terbaru meningkatnya intoleransi terhadap kelompok LGBT di wilayah tersebut.
Uganda mengesahkan undang-undang pada Mei yang menjatuhkan hukuman mati untuk kategori pelanggaran sesama jenis tertentu dan hukuman penjara yang lama bagi yang lain – sebuah tindakan yang dikutuk secara luas oleh pemerintah Barat dan aktivis hak asasi manusia.
Amerika Serikat telah memberlakukan serangkaian sanksi termasuk pembatasan perjalanan dan mengeluarkan Uganda dari perjanjian perdagangan bebas tarif. Bank Dunia juga menangguhkan semua pinjaman di masa depan ke negara Afrika timur tersebut sebagai bentuk protes.
Beberapa anggota parlemen di Kenya, Sudan Selatan dan Tanzania juga mendorong diberlakukannya undang-undang anti-gay yang sama kerasnya di negara mereka.
Para politisi di negara-negara ini melihat upaya mereka sebagai penopang nilai-nilai dan kedaulatan Afrika terhadap apa yang mereka pandang sebagai tekanan Barat terhadap masalah ini.
REUTERS
Pilihan Editor: Serangan Ukraina Tewaskan 20 Orang Rusia di Belgorod