Amnesty International Minta Junta Myanmar Diselidiki atas Kejahatan Perang

Jumat, 22 Desember 2023 05:30 WIB

Tentara berdiri di samping kendaraan militer ketika orang-orang berkumpul untuk memprotes kudeta militer, di Yangon, Myanmar, 15 Februari 2021. REUTERS/Stringer/File Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Amnesty International dalam laporannya pada Kamis, 21 Desember 2023, meyakinkan junta militer Myanmar harus diselidiki atas dugaan kejahatan perang karena telah membunuh secara tidak sah, menahan secara sewenang-wenang, dan mencuri barang milik warga sipil. Mereka juga menggunakan munisi tandan yang dilarang saat memukul balik kelompok pemberontak etnis minoritas.


Junta Myanmar menghadapi tantangan terbesarnya sejak melakukan kudeta terhadap pemerintahan Myanmar pada 2021 lalu. Kelompok pemberontak melancarkan serangan terkoordinasi sejak Oktober 2023 terhadap pos-pos militer junta di negara bagian Shan yang berbatasan dengan Cina, juga di Rakhine bagian barat.


Amnesty International mengutip bukti yang dianalisis oleh penyelidik senjata, mengatakan serangan udara di negara bagian Shan awal bulan ini, menggunakan bom yang kemungkinan besar merupakan munisi tandan. Sedangkan Tentara Pembebasan Nasional Ta’ang (TNLA) mengungkap satu dari tiga kelompok pemberontak “Aliansi Tiga Persaudaraan”, serangan tersebut menewaskan seorang warga dan melukai lima orang.

Advertising
Advertising

Amnesty International yang mengutip wawancara dengan sepuluh orang warga sipil, mengungkap warga sipil di Pauk Taw, negara bagian Rakhine pun mengalami penjarahan, penangkapan sewenang-wenang, perlakuan tidak manusiawi dan penyiksaan.


“Militer Myanmar terus melakukan serangan tanpa pandang bulu dengan konsekuensi yang destruktif bagi warga sipil, dan respons brutal mereka terhadap serangan besar-besaran yang dilakukan oleh kelompok bersenjata merupakan pola yang sudah berlangsung lama,” kata Direktur Program Tanggap Krisis Amnesty International, Matt Wells.



PBB mencatat lebih dari 300 ribu orang melarikan diri dari pertempuran yang meletus pada akhir Oktober 2023, dan lebih dari dua juta orang mengungsi sejak kudeta. Junta merebut kekuasaan dari pemerintahan terpilih yang dipimpin oleh peraih Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi, menghancurkan satu dekade demokrasi dan reformasi di Myanmar. Kemarahan atas tindakan keras militer pun memicu gerakan perlawanan dan intensifikasi pertempuran dengan pemberontak etnis minoritas.



Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan sebelum laporan Amnesty International, aliansi kelompok pemberontak mengatakan bahwa militer secara teratur mengancam warga sipil termasuk melalui penangkapan sewenang-wenang, penggunaan perisai manusia, dan penyiksaan. LSM Human Rights Watch (HRW) secara terpisah pada Kamis, 21 Desember 2023, menuduh salah satu kelompok aliansi pemberontak menculik dan merekrut secara paksa warga sipil yang melarikan diri di negara bagian Shan.



“Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar (MNDAA) melanggar hukum perang. Warga sipil harus bisa mencari keselamatan dari pertempuran tanpa takut militer Myanmar atau kelompok etnis bersenjata akan memaksa mereka masuk tentara,” kata Direktur HRW wilayah Asia, Elaine Pearson.


REUTERS

Pilihan Editor: Pornhub, Stripchat dan XVideos Diminta Uni Eropa Ikuti Aturan Digital Services Act

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

TPNPB-OPM Sebut Warga Intan Jaya Mengungsi Akibat Serangan Udara Militer Indonesia

3 jam lalu

TPNPB-OPM Sebut Warga Intan Jaya Mengungsi Akibat Serangan Udara Militer Indonesia

TNI-Polri disebut telah mengerahkan helikopter militer sejak 4-5 Mei 2024 dalam misi pengejaran pasukan TPNPB-OPM Kodap VIII Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Ungkap Polri Impor Alat Sadap, Ini Kata Pakar Kepolisian Soal SOP Penyadapan

2 hari lalu

Amnesty International Ungkap Polri Impor Alat Sadap, Ini Kata Pakar Kepolisian Soal SOP Penyadapan

Amnesty International Security Lab mengungkap adanya pengadaan alat penyadapan melalui Singapura sepanjang 2019 hingga 2021.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Indonesia Desak Polisi Bebaskan Pelajar Nabire yang Ditangkap Usai Perayaan Kelulusan

2 hari lalu

Amnesty International Indonesia Desak Polisi Bebaskan Pelajar Nabire yang Ditangkap Usai Perayaan Kelulusan

Amnesty International Indonesia juga mendesak pemerintah, untuk memastikan hak-hak dasar seluruh individu di Tanah Papua.

Baca Selengkapnya

Mabes Polri Diduga Impor Belasan Alat Sadap, Pengamat Sebut Pengadaannya Harus Transparan

2 hari lalu

Mabes Polri Diduga Impor Belasan Alat Sadap, Pengamat Sebut Pengadaannya Harus Transparan

Pengamat kepolian mengatakan alat sadap tidak termasuk teknologi alutsista sehingga pengadaanya harus transparan dan terbuka ke publik.

Baca Selengkapnya

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

3 hari lalu

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

Tentara Arakan atau Arakan Army menyatakan telah menangkap ratusan anggota junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Ungkap Polri Impor Belasan Alat Sadap, CEO Polus Tech Swiss Buka Suara

4 hari lalu

Amnesty International Ungkap Polri Impor Belasan Alat Sadap, CEO Polus Tech Swiss Buka Suara

Dokumen Amnesty International Security Lab mencatat kantor Staf Logistik Polri memsan 19 alat sadap. CEO Polus Tech Swiss bicara soal produk mereka.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

5 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

5 hari lalu

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

Empat perusahaan Israel diduga memasok spyware dan surveillance ke Indonesia sepanjang 2017-2023. Polri jadi salah satu sasaran target pengguna.

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

6 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

6 hari lalu

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International Indonesia mendesak polisi segera membebaskan puluhan mahasiswa yang ditangkap saat Hari Buruh dan Hari Pendidikan.

Baca Selengkapnya