Sandera Israel kepada Kabinet Netanyahu: Kami tidak ingin mati di Gaza

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Rabu, 20 Desember 2023 15:34 WIB

Elad Katzir. Foto: Al Quds Brigades

TEMPO.CO, Jakarta - Brigade Al Quds Jihad Islam Palestina (PIJ) merilis video dua warga Israel yang ditawan, yang menuntut pemerintah mereka berupaya mencapai gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tahanan.

Tawanan pertama, Elad Katzir, menuntut Israel menekan pemerintah mereka untuk memastikan tawanan Israel kembali ke pemukiman mereka. Ia juga berbicara kepada Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan anggota kabinet perang, termasuk Yoav Gallant, Benny Gantz, dan Herzi Halevi.

Dalam pidatonya, Katzir menekankan bahwa sandera Israel berada di bawah ancaman kematian karena kondisi berbahaya yang diciptakan oleh pasukan pendudukan Israel.

“Situasinya tidak tertahankan,” kata tawanan tersebut. “Ada risiko bahwa kami akan mati karena tidak ada jaminan bahwa tentara Israel tidak akan mengebom kami.”

Faktanya, lebih dari 60 tawanan Israel telah terbunuh sejak agresi Israel di Jalur Gaza dimulai, beberapa di antaranya akibat serangan udara sementara yang lain terbunuh oleh tembakan pasukan khusus Israel.

Advertising
Advertising

“Kami dalam bahaya… [sebuah bom Israel] mungkin akan dijatuhkan ke arah kami… kami merasa Anda tidak ingin membawa kami kembali hidup-hidup,” kata tawanan tersebut.

Dia juga menuduh kabinet perang Israel berusaha membunuh sebanyak mungkin tawanan, untuk mengurangi pengaruh Hamas dalam memediasi negosiasi mengenai kesepakatan pertukaran tawanan.

Tawanan lainnya, Gadi Mozes, mengatakan bahwa sandera Israel terus-menerus takut bahwa rudal militer Israel mengancam nyawa mereka.

Dia menuntut Netanyahu dan pengambil keputusan Israel lainnya melakukan segala kemungkinan untuk mencapai gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tahanan.

“Kami tidak ingin mati di Gaza… Hidup kami berada dalam bahaya besar.”

Pada Senin, Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas, merilis rekaman pesan dari para sandera Israel di Jalur Gaza yang mendesak keluarga mereka dan pemerintah Israel untuk tidak meninggalkan mereka.

Dengan judul "Jangan Biarkan Kami Menjadi Tua di Sini", video tersebut menampilkan tiga tawanan Israel yang mengaku terlibat dalam "pembangunan tentara Israel" dan menuntut pembebasan mereka.

Salah satu tawanan Israel, Chaim Peri, 79, mengidentifikasi dirinya berasal dari Kibbutz "Nir Oz" dan menyatakan, "Kami adalah generasi yang membangun Israel, dan kami berpartisipasi dalam membangun tentara. Saya tidak mengerti mengapa kami ditinggalkan di sini."

Ia melanjutkan, “Kami tidak ingin mati akibat serangan udara Israel,” dan menuntut pembebasan mereka tanpa syarat, dan mengakhiri pesannya dengan, “Jangan biarkan kami menjadi tua di sini.” Dua tawanan lainnya juga menyampaikan permohonan yang sama dalam video tersebut.

AL MAYADEEN

Pilihan Editor: Pejabat Israel Ungkap Agresi di Gaza akan Berakhir Dua Bulan atau Lebih

Berita terkait

UNRWA: 800.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Sejak Invasi Israel

10 jam lalu

UNRWA: 800.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Sejak Invasi Israel

Hampir separuh dari penduduk Rafah sudah meninggalkan wilayah itu sejak Israel melakukan serangan besar-besaran.

Baca Selengkapnya

Deklarasi Manama: Dukungan Negara-negara Arab untuk Warga Palestina yang Tertindas

2 hari lalu

Deklarasi Manama: Dukungan Negara-negara Arab untuk Warga Palestina yang Tertindas

Liga Arab menyerukan "perlindungan pasukan penjaga perdamaian PBB di wilayah Palestina yang diduduki" hingga solusi dua negara diimplementasikan.

Baca Selengkapnya

Begini Metode Penyiksaan Israel yang Mengerikan terhadap Tahanan Palestina

4 hari lalu

Begini Metode Penyiksaan Israel yang Mengerikan terhadap Tahanan Palestina

Penyiksaan terhadap para tahanan Palestina dilakukan hanya karena dendam dan tidak dimaksudkan untuk pengumpulan informasi intelijen.

Baca Selengkapnya

Berkali-kali Konflik dengan Israel, Berapa Jumlah Orang Palestina Saat Ini?

6 hari lalu

Berkali-kali Konflik dengan Israel, Berapa Jumlah Orang Palestina Saat Ini?

Menurut Biro Statistik Palestina, jumlah orang Palestina di wilayah pendudukan dan di luar negeri meningkat sepuluh kali lipat sejak Nakba 1948.

Baca Selengkapnya

Brigade Al Qassam Klaim Selamatkan Sandera Israel yang Mencoba Bunuh Diri

7 hari lalu

Brigade Al Qassam Klaim Selamatkan Sandera Israel yang Mencoba Bunuh Diri

Brigade Al Qassam menyatakan seorang sandera Israel berniat bunuh diri karena depresi.

Baca Selengkapnya

Israel Bersiap Serang Rafah Lagi, Warga Palestina Diperintahkan Mengungsi Besar-besaran

7 hari lalu

Israel Bersiap Serang Rafah Lagi, Warga Palestina Diperintahkan Mengungsi Besar-besaran

Israel menyiapkan serangan besar-besaran di Rafah, perintahkan warga Palestina mengungsi.

Baca Selengkapnya

Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel

7 hari lalu

Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel

Hamas mengatakan bahwa sandera Israel Nadav Popplewell telah meninggal. Ia tewas akibat luka yang dideritanya dalam serangan udara Israel ke Gaza

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tahan Pengiriman Amunisi ke Israel, Cegah Tragedi Rafah atau Sekadar Peninjauan?

8 hari lalu

Amerika Serikat Tahan Pengiriman Amunisi ke Israel, Cegah Tragedi Rafah atau Sekadar Peninjauan?

Menhan Amerika Serikat Lloyd Austin mengatakan pada hari Rabu, bahwa terkait Rafah, AS meninjau beberapa pengiriman senjata jangka pendek ke Israel.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Serangan Israel ke Rafah

8 hari lalu

5 Fakta Serangan Israel ke Rafah

Israel kembali melakukan serangan darat ke Rafah, Gaza Selatan, pada Selasa lalu, berikut fakta-faktanya

Baca Selengkapnya

Iran akan Ubah Doktrin Nuklir Jika Israel Ancam Keberadaannya

9 hari lalu

Iran akan Ubah Doktrin Nuklir Jika Israel Ancam Keberadaannya

Iran sekali lagi memperingatkan Israel agar tidak mengancam eksistensinya atau mereka akan mengubah doktrin nuklir yang telah diumumkannya.

Baca Selengkapnya