Militer Israel Bunuh 3 Sandera di Gaza, Unjuk Rasa Pecah di Tel Aviv
Reporter
Tempo.co
Editor
Sita Planasari
Sabtu, 16 Desember 2023 14:14 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kantor berita Reuters pada Sabtu 16 Desember 2023 melaporkan bahwa ratusan orang turut berunjuk rasa di dekat kantor Kementerian Pertahanan Tel Aviv, setelah militer Israel mengakui membunuh tiga sandera yang ditahan di Gaza oleh Hamas.
Gambar di televisi Israel menunjukkan massa berkumpul dan memblokir jalan utama di kota tersebut.
“Saya mengatakan bahwa dia [Perdana Menteri Benjamin Netanyahu] bertanggung jawab atas semua yang terjadi… yang terjadi, dan masih terjadi,” kata pengunjuk rasa Ilana Zeffren kepada Reuters.
“Dia berlumuran darah, banyak darah di tangannya, dan dia harus mengundurkan diri sekarang, dan membiarkan orang-orang yang bertanggung jawab dan peduli… dan peduli terhadap negara ini, tidak seperti dia, untuk mengambil alih, dan menyelesaikan perang ini serta menyelesaikan semuanya, dan orang-orang yang diculik kembali ke rumah sekarang,” kata Zeffren.
Pengunjuk rasa Gori Parnes berkata, “Kesepakatan seharusnya dibuat jauh lebih awal. Dan seluruh nyawa orang-orang yang tidak bersalah sebenarnya bisa diselamatkan. Saya pikir apa yang terjadi di sini sekarang adalah sebuah tragedi besar.”
Netanyahu mengatakan hal ini sebagai “tragedi yang sangat berat.” “Bersama seluruh rakyat Israel, saya menundukkan kepala dalam kesedihan yang mendalam dan berduka atas tewasnya tiga putra tercinta kami yang disandera,” tulis Netanyahu dalam media sosial X.
“Seluruh Negara Israel berduka malam ini,” katanya. Dia menambahkan bahwa insiden itu menjadi pembelajaran penting.
Menteri Pertahanan Yoav Gallant juga berduka dan menggambarkan pembunuhan itu sebagai sesuatu yang "menyakitkan bagi setiap warga Israel."
“Kita harus tetap tabah dan terus melakukan operasi – demi para sandera, warga, dan tentara kita,” kata Gallant.
Sebelumnya, juru bicara militer Daniel Hagari mengatakan tentara Israel secara tanpa sengaja membunuh tiga sandera selama pertempuran di Gaza.
Dia menggambarkan kejadian itu sebagai sesuatu yang tragis, dan mengatakan bahwa pasukan Israel bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut.
Kelompok Hamas belum mengomentari pengumuman tersebut.
Israel memborbardir Jalur Gaza dari udara dan darat, melakukan pengepungan dan serangan darat sebagai pembalasan atas serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober.
Setidaknya 18.800 warga Palestina meninggal dunia dan 51.000 lainnya terluka dalam serangan agresif Israel, menurut otoritas kesehatan Gaza.
Korban tewas Israel dalam serangan Hamas mencapai 1.200 orang, sementara lebih dari 130 sandera masih ditahan oleh kelompok Palestina di Gaza, menurut angka resmi pemerintah.
Pilihan Editor: Militer Israel Klaim Tak Sengaja Bunuh 3 Sandera yang Ditahan Hamas di Gaza
REUTERS | ANADOLU