WHO Desak Negara-negara Kendalikan Penggunaan Vape

Jumat, 15 Desember 2023 05:30 WIB

Seorang pria merokok vaporizer elektronik, juga dikenal sebagai e-cigarette atau vape, di Toronto, 7 Agustus 2015.[REUTERS / Mark Blinch]

TEMPO.CO, Jakarta - WHO dalam keterangan tertulis pada Kamis, 14 Desember 2023, mendesak negara-negara di dunia agar mengendalikan peredaran rokok elektrik atau vape untuk melindungi anak-anak serta non-perokok.



Menurut WHO rokok elektrik sebagai produk konsumen tidak terbukti efektif dalam menghentikan penggunaan tembakau secara luas. Sebaliknya, bukti-bukti mengkhawatirkan telah muncul mengenai dampak buruk vape terhadap kesehatan masyarakat.


WHO menyampaikan kekhawatirannya mengenai pemasaran vape yang agresif kepada generasi muda. Sebanyak 88 negara tidak memiliki usia minimum untuk membeli vape dan 74 negara tidak memiliki peraturan untuk produk-produk itu. Sementara, hanya 34 negara melarang penjualan vape,



“Anak-anak direkrut dan dijebak pada usia dini agar menggunakan rokok elektronik dan mungkin kecanduan nikotin. Saya mendesak negara-negara untuk menerapkan langkah-langkah ketat untuk mencegah penggunaan nikotin guna melindungi warga negara mereka, terutama anak-anak dan remaja mereka,” kata Direktur WHO, Tedros Ghebreyesus.



WHO menyebutkan dampak dari zat beracun yang terbukti dihasilkan dari vape, antara lain kanker, peningkatan risiko gangguan jantung dan paru-paru, gangguan perkembangan otak dan gangguan belajar pada remaja. Paparan dari vape juga disebut dapat berdampak pada perkembangan janin pada ibu hamil dan perokok pasif.

Advertising
Advertising



“Rokok elektrik menyasar anak-anak melalui media sosial dan influencer, dengan setidaknya 16 ribu rasa. Beberapa produk tersebut menggunakan karakter kartun dan memiliki desain yang ramping sehingga menarik bagi generasi muda,” ujar Direktur Promosi Kesehatan WHO, Ruediger Krech.


Dia mengatakan terdapat peningkatan yang mengkhawatirkan dalam penggunaan vape di kalangan anak-anak dan remaja. Di banyak negara, tingkat penggunaan mereka disebut melebihi penggunaan orang dewasa.

Tingkat penggunaan vape pada anak-anak usia 13 – 15 tahun lebih tinggi dibandingkan orang dewasa di seluruh wilayah negara-negara WHO. Di Kanada, tingkat penggunaan vape di kalangan anak usia 16 – 19 tahun meningkat dua kali lipat antara 2017 hingga 2022, dan di Inggris jumlah pengguna vape meningkat tiga kali lipat dalam tiga tahun terakhir.



Bahkan paparan singkat terhadap konten vape di media sosial dapat dikaitkan dengan peningkatan niat untuk menggunakan produk tersebut, serta sikap yang lebih positif terhadap vape. Penelitian menunjukkan generasi muda yang menggunakan vape hampir tiga kali lebih mungkin untuk menggunakan rokok di kemudian hari.

WHO pun mendesak negara-negara yang telah melarang penjualan vape untuk memperkuat penerapan larangannya, dan negara-negara yang masih mengizinkan penjualan vape untuk mengurangi daya tarik dan dampak buruknya terhadap masyarakat. Hal itu termasuk melarang semua rasa liquid, membatasi konsentrasi dan kualitas nikotin, dan mengenakan pajak pada produk.

Sumber: WHO

Pilihan Editor: Israel Waswas Hamas Melarikan Diri dan Selundupkan Tahanan lewat Terowongan

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

11 jam lalu

Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

Polisi menghentikan kasus hukum ayah di Bekasi berinisial N yang menghantam anak kandungnya berinisial C, 35 tahun dengan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Lebih dari 15 Ribu Anak Terbunuh di Jalur Gaza

22 jam lalu

Lebih dari 15 Ribu Anak Terbunuh di Jalur Gaza

Otoritas di Palestina menyebut lebih dari 15.000 anak terbunuh di Jalur Gaza

Baca Selengkapnya

Waspada Heat Wave, Apa Penyebab dan Bahayanya?

1 hari lalu

Waspada Heat Wave, Apa Penyebab dan Bahayanya?

Heat wave atau gelombang panas dapat menyebabkan dampak negatif bagi tubuh dan kulit, seperti heat stroke dan kanker kulit. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

3 hari lalu

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

Ada banyak dampak buruk konsumsi lemak trans dalam kadar yang berlebih. Salah satu dampak buruknya adalah tingginya penyakit kardiovaskular.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

5 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

6 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

6 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

6 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

6 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

6 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya