Enam Remaja Prancis Dihukum karena Dianggap Terlibat Pemenggalan Guru

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 9 Desember 2023 07:45 WIB

Karangan bunga bertumpukan dalam acara tribut bagi Samuel Paty di Place de la Republique, di Lille, Prancis, Ahad, 18 Oktober 2020. Seorang wali murid bahkan mengunggah video berisi keresahannya terhadap perilaku Samuel Paty yang telah melecehkan Nabi Muhammad, hingga video tersebut tersebar di antara komunitas muslim di Paris. REUTERS/Pascal Rossignol

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Prancis menghukum enam remaja karena dinilai terlibat dalam pemenggalan kepala guru sejarah Samuel Paty pada 2020.

Dalam keputusannya pada Jumat, pengadilan memutuskan lima dari enam terdakwa, berusia 14 hingga 15 tahun pada saat penyerangan, bersalah karena membantu penyerang mengidentifikasi guru tersebut.

Terdakwa keenam dinyatakan bersalah karena berbohong tentang isi debat di kelas yang memicu kemarahan terhadap korban. Paty disebut menunjukkan karikatur Nabi Muhammad kepada siswanya saat berdiskusi tentang kebebasan berekspresi.

Umat Islam menolak penggambaran nabi, karena menganggapnya sebagai penghujatan.

Paty dibunuh dan dipenggal kepalanya di luar sebuah sekolah di pinggiran kota Paris pada 16 Oktober 2020, oleh seorang remaja berusia 18 tahun asal Chechnya bernama Abdoullakh Anzorov.

Advertising
Advertising

Kelima siswa dituduh mengintai Paty ketika dia meninggalkan sekolah dan mengarahkannya ke Anzorov, yang ditembak dan dibunuh oleh polisi, dengan imbalan janji 300-350 euro.

Dalam kesaksiannya yang emosional, para remaja tersebut memprotes karena tidak mengetahui Paty akan dibunuh. Mereka menghadapi hukuman penjara hingga dua setengah tahun.

Pengadilan memutuskan terdakwa keenam bersalah atas tuduhan palsu dan komentar fitnah setelah diketahui bahwa dia memberi tahu orang tuanya bahwa Paty telah meminta siswa Muslim untuk keluar kelas sebelum menayangkan kartun tersebut. Pengadilan menetapkan bahwa dia tidak berada di kelas pada hari itu

Persidangan tersebut, yang diadakan secara tertutup dan media dilarang membagikan identitas para remaja tersebut karena undang-undang Prancis mengenai anak di bawah umur, telah menggarisbawahi perselisihan di masyarakat Prancis mengenai topik-topik seperti “ekstremisme”, Islamofobia, dan kebebasan berekspresi.”

Keputusan tersebut diambil beberapa minggu setelah seorang guru ditikam hingga tewas di Prancis utara dalam sebuah serangan di sekolah yang dilakukan oleh seorang pemuda.

Muslim dan migran dari negara-negara Arab mengatakan mereka menghadapi diskriminasi dan rasisme yang meluas di masyarakat Perancis. Tradisi Perancis yang tidak memasukkan agama ke dalam ruang publik juga disebut digunakan secara selektif untuk menindak ekspresi identitas Muslim.

Politisi di Perancis, terutama dari sayap kanan, sering kali menggunakan retorika yang menggambarkan Muslim dan Arab sebagai orang yang kejam dan tidak beradab.

Pilihan Editor: Kebohongan Siswi SMP Berujung Pemenggalan Guru Prancis Samuel Paty

AL JAZEERA | REUTERS

Berita terkait

10 Negara Eropa dengan Penduduk Muslim Terbanyak, Rusia Nomor Satu

56 menit lalu

10 Negara Eropa dengan Penduduk Muslim Terbanyak, Rusia Nomor Satu

Berikut ini daftar negara Eropa dengan penduduk Muslim terbanyak berdasarkan jumlahnya pada 2020. Rusia jadi nomor satu.

Baca Selengkapnya

Warga Negara Rusia Disarankan Tak Melancong ke Meksiko

7 jam lalu

Warga Negara Rusia Disarankan Tak Melancong ke Meksiko

Warga negara Rusia agar mempertimbangkan rencana melancong ke Meksiko setelah otoritas di sana menolak lebih banyak pelancong Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

1 hari lalu

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

Rusia menemukan banyak warga negara Prancis yang tewas di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Tinjauan Psikologi Ihwal Xenophobia

2 hari lalu

Tinjauan Psikologi Ihwal Xenophobia

Xenophobia sebagai fenomena psikologis melibatkan ketakutan, ketaksukaan, atau kebencian ke individu atau kelompok yang dianggap asing atau beda.

Baca Selengkapnya

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

2 hari lalu

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

Timnas Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru bila lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

3 hari lalu

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

Kalau sudah pernah ke Istana Versailles dan ingin mencari tempat baru, berikut ini adalah istana terbaik di dekat Paris

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

4 hari lalu

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

Emmanuel Macron mengutuk blokade oleh demonstran pro-Palesitna yang menutup pintu-pintu gerbang masuk ke universitas.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

5 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

5 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

7 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya