Kirim Pengangguran Jadi Tentara Rusia , 10 Warga Nepal Ditahan Polisi

Reporter

Rabu, 6 Desember 2023 14:18 WIB

Tentara Ukraina terlihat di parit pada posisi di garis depan, saat serangan Rusia ke Ukraina berlanjut, di dekat kota Bakhmut, Ukraina 10 April 2023. REUTERS/Oleksandr Klymenko

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Nepal menahan 10 orang yang dituduh terlibat dalam sindikat perdagangan manusia ke Rusia. Kesepuluh orang itu disebut meminta sejumlah uang dalam jumlah besar kepada para pemuda untuk mendapatkan visa perjalanan. Mereka lalu dikirim melalui perekrutan ilegal untuk menjadi tentara Rusia.

Pekan ini Nepal meminta Moskow untuk tidak merekrut warganya menjadi tentara Rusia. Nepal juga telah meminta Rusia untuk mengembalikan enam tentaranya yang terbunuh saat bertugas di militer Rusia.

Kepala Kepolisian Distrik Kathmandu Bhupendra Khatri mengatakan 10 orang ditahan polisi setelah dimintai informasi beberapa hari terakhir. “Kami sedang berdiskusi dengan pengacara pemerintah mengenai kasus ini dan akan membawa mereka ke pengadilan,” kata Khatri kepada Reuters. Dia tidak mengatakan kapan mereka akan hadir di pengadilan.

Khatri mengatakan para tersangka meminta biaya hingga US$ 9.000 kepada setiap orang dan mengirim mereka ke Rusia dengan visa kunjungan (turis). Mereka diberangkatkan melalui Uni Emirate Arab untuk selanjutnya direkrut menjadi tentara Rusia.

“Ini adalah kasus penyelundupan manusia, kejahatan terorganisir,” ujar Khatri. Tidak ada konfirmasi dari para tersangka.

Advertising
Advertising

Nepal, yang terletak di antara Cina dan India, telah meminta Rusia untuk memberikan kompensasi kepada keluarga warga Nepal yang terbunuh. Diduga warga Nepal itu menjadi tentara bayaran Rusia di Ukraina.

Tentara Nepal, yang disebut Gurkha, dikenal karena keberanian dan keterampilan bertarung. Mereka telah bertugas sebagai tentara Inggris dan India setelah kemerdekaan India pada 1947 berdasarkan perjanjian antara ketiga negara. Tidak ada perjanjian seperti itu dengan Rusia. Jutaan warga Nepal bekerja di sektor sipil terutama sebagai buruh di industri dan lokasi konstruksi di Korea Selatan, Malaysia, dan Timur Tengah.

CHANNEL NEWS ASIA

Pilihan editor: AS Terapkan Larangan Visa bagi Pemukim Yahudi yang Lakukan Kekerasan di Tepi Barat

Berita terkait

Profil Mikhail Mishutin, Perdana Menteri Rusia yang Dipinang Lagi oleh Putin

3 jam lalu

Profil Mikhail Mishutin, Perdana Menteri Rusia yang Dipinang Lagi oleh Putin

Putin mengusulkan nama Mikhail Mishutin untuk kembali menjabat sebagai perdana menteri.

Baca Selengkapnya

Warga Negara Rusia Disarankan Tak Melancong ke Meksiko

8 jam lalu

Warga Negara Rusia Disarankan Tak Melancong ke Meksiko

Warga negara Rusia agar mempertimbangkan rencana melancong ke Meksiko setelah otoritas di sana menolak lebih banyak pelancong Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

1 hari lalu

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

Rusia menemukan banyak warga negara Prancis yang tewas di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

2 hari lalu

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

2 hari lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

2 hari lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

2 hari lalu

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

Vladimir Putin diambil sumpahnya untuk masa jabatan kelima sebagai presiden Rusia dalam sebuah upacara di Kremlin, Selasa.

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

2 hari lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

3 hari lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

3 hari lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya