Recep Tayyip Erdogan: Menghancurkan Hamas adalah Skenario Tak Realistis

Reporter

Minggu, 3 Desember 2023 22:00 WIB

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berbicara usai melakukan salat jenazah dalam upacara pemakaman Sersan Musa Ozalkan yang gugur dalam tugas operasi militer "Ranting Zaitun" yang berbasis di Afrin Suriah, di Ankara, Turki, 23 Januari 2018. AP Photo/Burhan Ozbilici

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Sabtu, 2 Desember 2023, memperingatkan kalau tujuan Israel menghancurkan Hamas atau mendepak kelompok itu dari Gaza adalah hal yang tidak terjangkau. Peringatan itu disampaikan Erdogan setelah pertempuran di Gaza kembali pecah.

“Negara-negara Barat yang mendukung Israel, khususnya Amerika Serikat dan Inggris, selalu membawa-bawa pertanyaan ‘apa yang harus kami lakukan dengan ancaman-ancaman Israel? Mereka itu bukannya melihat solusi dua negara,” kata Erdogan.

Menurutnya, jika analisis berdasarkan solusi dua negara menjadi pusat perhatian, maka masalah di Gaza dan ancaman-ancaman yang mengikutinya akan menghilang. Itulah yang harus diupayakan saat ini. Sebab pengucilan dan penghancuran Hamas adalah sebuah skenario yang tidak realistis.

Advertising
Advertising

Erdogan mengutuk keras pengeboman yang dilakukan Israel ke Gaza dan menyalahkah Tel Aviv karena tidak mau berkompromi sehingga gencatan dengan Hamas senjata gagal, yang berakhir pada Jumat, 1 Desember 2023. Erdogan berulang kali menolak melabeli Hamas dengan sebutan kelompok teroris, sebaliknya menyebut Negeri Bintang Daud tersebut sebagai sebuah negara teror. Israel sementara itu menuduh Ankara mendukung militant.

“Kami akan membebaskan Gaza dari Hamas demi keamanan Israel dan menciptakan sebuah masa depan yang lebih baik bagi warganya di kawasan. Anda (Erdogan) dipersilakan menjadi tuan rumah teroris Hamas di negara Anda,” kata Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen, Sabtu, 2 Desember 2023.

Sedangkan Kepala Staf Angkatan Darat Israel Herzi Halevi menegaskan kembali pada Selasa, 28 November 2023, kalau pihaknya siap menghancurkan Hamas, meski pun ini akan memakan waktu, ada sejumlah tujuan yang komplek dan tidak bisa terukur.

Kelompok Hamas melancarkan serangan pada 7 Oktober 2023 hingga menewaskan 1.200 orang, di mana serangan itu langsung dibalas oleh Israel. Rangkaian serangan udara dan operasi militer di darat, telah menewaskan lebih dari 15 ribu warga negara Palestina.

Sumber: RT.com

Pilihan Editor: Jens Stoltenberg Sebut Ukraina Tak Mencetak Kemajuan Apapun

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Recep Tayyip Erdogan Menilai Amerika Serikat dan Eropa Masih Kurang Tegas terhadap Israel

1 jam lalu

Recep Tayyip Erdogan Menilai Amerika Serikat dan Eropa Masih Kurang Tegas terhadap Israel

Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan mengkritik respons Amerika Serikat dan Eropa masih kurang tegas terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

UEA Murka Namanya Dicatut Netanyahu untuk Kelola Gaza

5 jam lalu

UEA Murka Namanya Dicatut Netanyahu untuk Kelola Gaza

Israel menyebut nama UEA untuk mengelola Gaza setelah perang selesai dengan Hamas.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Israel Ingin Kosongkan Rafah, Tawon Serang Tentara IDF

7 jam lalu

Top 3 Dunia: Israel Ingin Kosongkan Rafah, Tawon Serang Tentara IDF

Top 3 dunia adalah Israel meminta warga Palestina kosongkan Rafah, ratusan tawon menyerang tentara Israel hingga Biden desak Hamas bebaskan sandera.

Baca Selengkapnya

Brigade Al Qassam Klaim Selamatkan Sandera Israel yang Mencoba Bunuh Diri

18 jam lalu

Brigade Al Qassam Klaim Selamatkan Sandera Israel yang Mencoba Bunuh Diri

Brigade Al Qassam menyatakan seorang sandera Israel berniat bunuh diri karena depresi.

Baca Selengkapnya

Israel Bersiap Serang Rafah Lagi, Warga Palestina Diperintahkan Mengungsi Besar-besaran

1 hari lalu

Israel Bersiap Serang Rafah Lagi, Warga Palestina Diperintahkan Mengungsi Besar-besaran

Israel menyiapkan serangan besar-besaran di Rafah, perintahkan warga Palestina mengungsi.

Baca Selengkapnya

Ratusan Tawon Serang Tentara Israel di Gaza Selatan, 12 Orang Masuk RS

1 hari lalu

Ratusan Tawon Serang Tentara Israel di Gaza Selatan, 12 Orang Masuk RS

Tentara Israel diserang ratusan tawon saat melintasi Gaza Selatan. Satu tentara dirawat di ICU.

Baca Selengkapnya

Daftar 9 Negara yang Menolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Tetangga Indonesia

1 hari lalu

Daftar 9 Negara yang Menolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Tetangga Indonesia

Sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, 9 negara menolak dan 25 negara abstain.

Baca Selengkapnya

Biden: Gencatan Senjata Israel Hamas Bisa Terjadi Besok Bila Seluruh Sandera Dibebaskan

1 hari lalu

Biden: Gencatan Senjata Israel Hamas Bisa Terjadi Besok Bila Seluruh Sandera Dibebaskan

Joe Biden mengatakan gencatan senjata bisa terjadi secepatnya jika seluruh sandera Israel dibebaskan oleh Hamas.

Baca Selengkapnya

Media Israel: Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Mungkin Ada di Terowongan Khan Younis

1 hari lalu

Media Israel: Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Mungkin Ada di Terowongan Khan Younis

Yahya Sinwar, pemimpin Hamas di Jalur Gaza, mungkin masih berada di dalam terowongan bawah tanah Kota Khan Younis

Baca Selengkapnya

Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel

1 hari lalu

Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel

Hamas mengatakan bahwa sandera Israel Nadav Popplewell telah meninggal. Ia tewas akibat luka yang dideritanya dalam serangan udara Israel ke Gaza

Baca Selengkapnya