Enam Tahun Absen, Korea Utara Ladeni AS dalam Debat Soal Nuklir di DK PBB

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Selasa, 28 November 2023 12:00 WIB

Sebuah roket yang membawa satelit mata-mata Malligyong-1 siap diluncurkan, seperti yang diklaim pemerintah Korea Utara, di Gyeongsang Utara, Korea Utara dalam gambar selebaran yang diperoleh Reuters pada 21 November 2023. KCNA via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar PBB untuk Amerika Serikat dan Korea Utara berdebat di Dewan Keamanan mengenai peluncuran satelit mata-mata pertama Pyongyang dan alasan meningkatnya ketegangan dalam pidato publik yang jarang dan langsung antara kedua pihak bertikai itu.

Setelah hampir enam tahun absen, Korea Utara kembali mengirimkan utusannya ke pertemuan Dewan Keamanan PBB mengenai program nuklir dan rudal balistik yang mereka luncurkan pada Juli 2023. Badan beranggotakan 15 orang tersebut bertemu pada hari Senin, 27 November 2023, juga membahas peluncuran satelit mata-mata Korea Utara pada 21 November.

Di akhir pertemuan, Duta Besar AS Linda Thomas-Greenfield dan Duta Besar Korea Utara Kim Song menyampaikan pernyataan yang tidak direncanakan, terlibat dalam duel tanya jawab di meja dewan, masing-masing berpendapat bahwa negara mereka bertindak defensif.

“Salah satu pihak yang berperang, Amerika Serikat, mengancam kita dengan senjata nuklir,” kata Kim kepada Dewan Keamanan.

“Merupakan hak yang sah bagi DPRK – sebagai pihak yang berperang – untuk mengembangkan, menguji, memproduksi dan memiliki sistem senjata yang setara dengan yang sudah dimiliki dan, atau sedang dikembangkan oleh Amerika Serikat saat ini,” katanya.

Secara resmi dikenal sebagai Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK), Korea Utara telah berada di bawah sanksi PBB karena program rudal balistik dan nuklirnya sejak tahun 2006. Hal ini termasuk larangan pengembangan rudal balistik.

Advertising
Advertising

Teknologi tersebut digunakan untuk meluncurkan satelit minggu lalu setelah pengujian puluhan rudal balistik selama 20 bulan terakhir. Amerika Serikat sejak lama memperingatkan bahwa Pyongyang siap melakukan uji coba nuklir ketujuh.

“Kami sangat menolak klaim tidak jujur DPRK bahwa peluncuran rudalnya hanya bersifat defensif, sebagai respons terhadap latihan militer bilateral dan trilateral kami,” kata Thomas-Greenfield, seraya menambahkan bahwa latihan AS bersifat rutin, defensif, dan diumumkan sebelumnya.

“Sekali lagi, saya ingin menyampaikan dengan tulus tawaran kami untuk berdialog tanpa prasyarat, DPRK hanya perlu menerimanya,” ujarnya.

Pembicaraan denuklirisasi antara Korea Utara, Korea Selatan, Cina, Amerika Serikat, Rusia dan Jepang terhenti pada 2009. Pembicaraan antara pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan pemimpin AS saat itu. Presiden Donald Trump pada 2018 dan 2019 juga gagal.

Kim mengatakan bahwa sampai “ancaman militer yang terus-menerus” dihilangkan, Korea Utara akan terus memperkuat kemampuannya. Thomas-Greenfield mengatakan tindakan Korea Utara didasarkan pada paranoia terhadap kemungkinan serangan AS.

“Jika ada yang ingin diberikan AS kepada DPRK, itu adalah bantuan kemanusiaan untuk rakyat Anda dan bukan senjata untuk menghancurkan rakyat Anda,” kata Thomas-Greenfield.

Selama beberapa tahun terakhir Dewan Keamanan PBB terpecah mengenai cara menangani Pyongyang. Rusia dan Cina, yang mempunyai hak veto bersama dengan AS, Inggris dan Perancis, mengatakan bahwa sanksi yang lebih besar tidak akan membantu dan mereka ingin tindakan seperti itu dilonggarkan.

Cina dan Rusia mengatakan latihan militer gabungan yang dilakukan AS dan Korea Selatan memprovokasi Pyongyang, sementara Washington menuduh Beijing dan Moskow menguatkan Korea Utara dengan melindungi negara tersebut dari sanksi lebih lanjut.

REUTERS

Pilihan Editor Rumah Sakit di Gaza Belum Dapat Bahan Bakar Meski Ada Jeda Kemanusiaan

Berita terkait

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

9 jam lalu

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

Utusan Joe Biden menemui Pangeran MBS di Arab Saudi untuk membahas sejumlah hal termasuk Palestina.

Baca Selengkapnya

Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

10 jam lalu

Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

Dua aktor pengisi suara menggugat salah satu startup kecerdasan buatan atau AI, yakni Lovo di pengadilan federal Manhattan, AS. Begini kasusnya.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

11 jam lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

1 hari lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

2 hari lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

2 hari lalu

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

26 perusahaan kapas asal Cina tak bisa melakukam impor ke Amerika Serikat karena diduga melakukan kerja paksa ke minoritas warga Uighur.

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Pastikan Tak ada Transfer Senjata dengan Rusia

2 hari lalu

Adik Kim Jong Un Pastikan Tak ada Transfer Senjata dengan Rusia

Kim Yo Jong adik Kim Jong Un menyangkal tuduhan Amerika Serikat dan Korea Selatan kalau senjata Korea Utara digunakan dalam perang Ukraina

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

2 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

2 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis Hambat Bantuan ke Gaza!

2 hari lalu

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis Hambat Bantuan ke Gaza!

Menlu Retno Marsudi menilai bantuan kemanusiaan ini sangat diperlukan masyarakat Gaza saat ini.

Baca Selengkapnya