Pasukan NATO Kawal Perbatasan Kosovo dan Serbia, Ini Sebabnya

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Minggu, 26 November 2023 07:00 WIB

Pasukan Inggris bagian dari patroli bala bantuan NATO di perbatasan Kosovo-Serbia di Jarinje, Kosovo 24 November 2023. REUTERS/Valdrin Xhemaj

TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan Inggris berpatroli di perbatasan Kosovo dan Serbia sebagai bagian dari kehadiran penjaga perdamaian NATO yang diperkuat di tengah kekhawatiran bahwa kedua negara yang merupakan musuh masa perang itu dapat kembali terlibat konflik terbuka menyusul serangkaian insiden kekerasan dalam beberapa bulan terakhir.

Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mengirim ratusan pasukan tambahan ke Kosovo dari Inggris dan Rumania setelah pertempuran antara pihak berwenang dan orang-orang Serbia bersenjata yang terjadi di sebuah biara mengubah sebuah desa yang tenang di Kosovo utara menjadi zona perang pada 24 September 2023.

Seorang petugas polisi dan tiga pria bersenjata tewas di desa Banjska dalam apa yang dianggap sebagai kekerasan terburuk sejak Kosovo mendeklarasikan kemerdekaan dari Serbia pada tahun 2008.

Kosovo menuduh Serbia memberikan dukungan finansial dan praktis kepada orang-orang bersenjata, namun hal ini dibantah oleh Beograd.

NATO telah mengirim 1.000 tentara tambahan ke wilayah tersebut, sehingga kehadirannya di sana menjadi 4.500 penjaga perdamaian dari 27 negara.

Tentara Inggris kini dikerahkan dalam shift 18 jam di tengah udara dingin untuk memastikan tidak ada senjata atau kelompok bersenjata memasuki Kosovo.

“Saat ini kami berada di sini dalam patroli rutin untuk mendapatkan informasi intelijen mengenai aktivitas ilegal atau mencurigakan yang kemudian diumpankan kembali ke KFOR (misi NATO) dan lebih tinggi,” kata Letnan Joss Gaddie dari Angkatan Darat Inggris kepada Reuters di perbatasan dengan Serbia.

Advertising
Advertising

Dalam kunjungannya pada hari Senin ke Balkan barat, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan organisasinya sedang mengkaji apakah diperlukan peningkatan pasukan yang lebih permanen "untuk memastikan bahwa hal ini tidak lepas kendali dan menciptakan konflik kekerasan baru di Kosovo. atau di wilayah yang lebih luas.”

Kosovo, yang mayoritas penduduknya adalah etnis Albania, mendeklarasikan kemerdekaan dari Serbia pada tahun 2008 setelah pemberontakan gerilya dan intervensi NATO pada tahun 1999.

Sekitar lima persen penduduk Kosovo adalah etnis Serbia, yang setengahnya tinggal di utara dan menolak mengakui kemerdekaan Kosovo dan menjadikan Beograd sebagai ibu kota mereka. Mereka sering bentrok dengan polisi Kosovo dan pasukan penjaga perdamaian internasional.

Selama lebih dari dua dekade banyak etnis Serbia yang menolak mendaftarkan kendaraan dengan pelat mobil Kosovo, dan malah menggunakan sistem mereka sendiri yang dianggap ilegal oleh Pristina.

Pemerintahan Perdana Menteri Albin Kurti telah menetapkan batas waktu 1 Desember bagi sekitar 10.000 pengendara untuk mendaftarkan mobil mereka dengan nomor Kosovo atau akan menghadapi hukuman berat. Permintaan ini memicu kekerasan tahun lalu.

Berita terkait

Xi Jinping Kunjungan Kerja ke Serbia

4 hari lalu

Xi Jinping Kunjungan Kerja ke Serbia

Xi jinping kunjungan kerja ke Serbia untuk memperingati 25 tahun pengeboman oleh NATO pada kantor kedutaan besar Cina di Serbia

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

13 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Menhan Rusia Menuduh NATO Kerahkan 33 Ribu Prajurit Dekat Perbatasan

19 hari lalu

Menhan Rusia Menuduh NATO Kerahkan 33 Ribu Prajurit Dekat Perbatasan

Menhan Rusia, Sergei Shoigu, mengatakan NATO telah mengerahkan sekitar 300 tank dan lebih dari 800 jenis kendaraan lapis baja dekat perbatasan Rusia.

Baca Selengkapnya

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

37 hari lalu

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

Menlu Jerman Annalena Baerbock disebut mendesak NATO untuk memblokir rancangan resolusi PBB yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

38 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Para Menteri NATO Pertimbangkan Dana Militer 100M Euro untuk Ukraina

39 hari lalu

Para Menteri NATO Pertimbangkan Dana Militer 100M Euro untuk Ukraina

Dana ini akan memberikan NATO sebuah peran yang lebih langsung dalam membantu Ukraina dalam melawan invasi Rusia.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Tak Ingin Serang Negara Anggota NATO

45 hari lalu

Vladimir Putin Tak Ingin Serang Negara Anggota NATO

Vladimir Putin memastikan Rusia tidak punya rencana apapun pada negara anggota NATO dan tidak akan menyerang.

Baca Selengkapnya

Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

45 hari lalu

Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

Putin mengatakan pesawat F-16 mampu mengangkut senjata nuklir. Ia menyatakan tak akan menyerang anggota NATO, tapi tembak jatuh F-16.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Sedikitnya 3 Kasus TPPO Sebulan Terakhir, Salah Satunya Ferienjob

48 hari lalu

Polisi Ungkap Sedikitnya 3 Kasus TPPO Sebulan Terakhir, Salah Satunya Ferienjob

Kasus TPPO berkedok program magang mahasiswa di Jerman atau ferienjob diduga melibatkan kampus.

Baca Selengkapnya

Kasus TPPO ke Serbia, Pelaku Minta Korban Beralasan Holiday di Pemeriksaan Imigrasi

48 hari lalu

Kasus TPPO ke Serbia, Pelaku Minta Korban Beralasan Holiday di Pemeriksaan Imigrasi

Polresta Bandara Soekarno-Hatta menangkap tiga tersangka kasus pengiriman Calon Pekerja Migran Indonesia atau TPPO dengan tujuan Serbia.

Baca Selengkapnya