Ketika Gempa Vulkanik Membuat Warga Sebuah Kota Wisata di Italia Tidur Tak Tenang
Reporter
Tempo.co
Editor
Yudono Yanuar
Jumat, 27 Oktober 2023 20:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pembicaraan di toko, kafe dan bar di Pozzuoli, sebuah kota pelabuhan di luar Napoli, Italia, bukan tentang sepak bola, politik, atau serangan Israel ke Gaza, namun tentang ketakutan yang mencengkeram warga sejak gunung berapi memicu serangkaian gempa vulkanik.
Selama beberapa minggu terakhir pemerintah Italia telah merencanakan kemungkinan evakuasi massal terhadap puluhan ribu orang yang tinggal di sekitar kawasan vulkanik Campi Flegrei, atau Ladang Phlegraean, dari kata Yunani kuno yang berarti pembakaran.
Asap belerang yang keluar membuat area tersebut tampak unik dan menjadi magnet bagi wisatawan.
Warga sudah terbiasa dengan bau, asap dan getarannya. Terdapat lebih dari seribu gempa pada bulan September, sebagian besar gempa kecil.
Namun gempa berkekuatan 4,2 pada 27 September 2023, yang merupakan guncangan terkuat dalam lebih dari 40 tahun mengguncang wilayah vulkanik tersebut, memicu kekhawatiran bahwa apa yang oleh para ilmuwan disebut sebagai “krisis seismik” mungkin sedang terjadi untuk pertama kalinya sejak awal tahun 1980an.
Gempa besar, yang tidak menyebabkan kerusakan struktural serius, dan sekitar 500 gempa kecil sejauh ini pada bulan Oktober, telah membuat warga seperti Annamaria Scardi, ibu dari dua remaja, merasa tegang.
“Bahkan (gempa) yang kecil pun membuat kami takut,” ujarnya. "Kami khawatir karena (seharusnya) mengungsi. Tapi ke mana kami pergi? Ke mana? Begini situasinya. Kami gelisah."
Para ahli mengatakan tidak ada ancaman letusan dalam waktu dekat namun mereka khawatir aktivitas geofisika menyebabkan naik turunnya tanah, yang dapat mengganggu kestabilan bangunan.
Pemerintah, yang membahas situasi itu di kabinet bulan ini, akan memerintahkan evakuasi jika pejabat perlindungan sipil memperingatkan bangunan-bangunan dalam bahaya runtuh.
Dikenal sebagai bradyseism, pergeseran ini disebabkan oleh pengisian atau pengosongan ruang magma jauh di bawah tanah.
Ketika kejadian serupa terjadi empat dekade lalu, krisis ini berlangsung selama beberapa tahun dan memaksa 40.000 orang dievakuasi sementara dari Pozzuoli, yang dikenal sebagai kampung halaman aktris Sophia Loren.
“Keluarga saya terpecah… Saya ingin tinggal, tetapi istri dan anak-anak saya sedang mencari rumah di kawasan Castel Volturno,” kata Vincenzo Russo, mengacu pada sebuah kota sekitar 30 km di utara.
“Saat Anda tidur di malam hari, mimpi buruk itu selalu ada. Anda lupa situasinya dan Anda berada di sofa, lalu getarannya ada bersama Anda. Ada yang besar dan kecil. Kemarin, misalnya, kami punya dua getaran kecil sebelum makan siang,” katanya.
Pada suatu sore baru-baru ini, Angelo Prezzini dan teman-temannya, yang berkumpul di halaman sebuah klub sosial bagi para pensiunan untuk bermain kartu seperti yang mereka lakukan hampir setiap hari, mengambil pandangan yang lebih optimis.
Prezzini, 78 tahun, mengatakan dia akan menentang perintah evakuasi apa pun, sementara Luigi Ilardi, 66 tahun, menimpali,"Kami sudah terbiasa dengan hal itu. Saya sudah terbiasa sejak saya berusia 13 tahun".
REUTERS
Pilihan Editor Hampir Setengah dari Warga Israel Ingin Invasi ke Gaza Ditunda, Kata Jajak Pendapat