Jepang akan Kucurkan Bantuan Rp157,21 Miliar bagi Warga Gaza

Reporter

Tempo.co

Selasa, 17 Oktober 2023 17:45 WIB

Pemandangan menunjukkan rumah dan bangunan hancur akibat serangan Israel, di Jabalia di Jalur Gaza utara, 11 Oktober 2023. REUTERS/Anas al-Shareef

TEMPO.CO, Jakarta - Jepang akan memberikan bantuan darurat senilai US$10 juta atau sekitar Rp157,21 miliar bagi warga sipil di Gaza, kata Menteri Luar Negeri Yoko Kamikawa pada Selasa 17 Oktober 2023.

Jepang saat ini merupakan presiden dari Kelompok Tujuh negara maju (G7). Kamikawa mengatakan, pihaknya memantau situasi di Gaza "dengan penuh keprihatinan".

Ia menambahkan bahwa Jepang mengharapkan situasi akan menjadi tenang kembali sesegera mungkin.

Kamikawa mengemukakan dia juga membuat persiapan akhir untuk melakukan pembicaraan dengan menteri luar negeri Iran.

Israel telah bertekad untuk memusnahkan Hamas yang didukung Iran –yang menguasai Jalur Gaza– setelah para pejuang Hamas menyerbu kota-kota Israel pada 7 Oktober. Serangan ini menewaskan sebanyak 1.300 orang dan menahan sandera dalam serangan terburuk terhadap warga sipil dalam sejarah Israel.

Advertising
Advertising

Namun, serangan balasan Israel juga menewaskan lebih dari 2.800 warga Gaza hingga hari ini, sebagian adalah perempuan dan anak-anak.

Sejak perintah evakuasi Israel di Gaza utara, seluruh keluarga termasuk anak-anak kecil dan orang tua telah mengumpulkan barang-barang mereka dan melarikan diri ke Gaza selatan, tidur di tempat yang tersedia, di dalam dan di luar ruangan.

Di Kota Khan Yunis di selatan Gaza, populasi normal sebanyak 400.000 jiwa meningkat dua kali lipat.

Ribuan warga Palestina lainnya berkumpul di perbatasan Rafah dengan Mesir dalam upaya untuk melarikan diri.

“Situasinya sangat buruk melebihi apa yang saya bayangkan,” kata Jamil Abdullah, warga Palestina-Swedia yang berharap untuk pergi setelah terpaksa tidur di jalanan.

"Ada banyak mayat di jalanan. Bangunan-bangunan runtuh menimpa penghuninya. Darah berceceran di mana-mana. Bau orang mati ada di mana-mana."

Wartawan di Gaza mengatakan kamar mayat penuh sesak, dan jenazah yang dibungkus dengan kantong jenazah putih bahkan disimpan di truk es krim.

Namun warga Gaza sebenarnya terjebak, dan negara-negara Arab tetangganya khawatir jika warga Palestina meninggalkan Jalur Gaza, mereka akan diasingkan secara permanen.

Pilihan Editor: Telepon Pemimpin Hamas, PM Malaysia Dukung Koridor Kemanusiaan di Rafah

REUTERS

Berita terkait

Kedutaan Besar Iran Sebut Presiden Iran Ebrahim Raisi Wafat 3 Hari Sebelum ke Indonesia

4 jam lalu

Kedutaan Besar Iran Sebut Presiden Iran Ebrahim Raisi Wafat 3 Hari Sebelum ke Indonesia

Kedutaan Besar Iran menyebut Presiden Iran Ebrahim Raisi wafat 3 hari sebelum kunjungan yang direncanakan ke Indonesia pada 23-24 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Prancis Dukung Langkah ICC Keluarkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu dan Hamas

5 jam lalu

Prancis Dukung Langkah ICC Keluarkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu dan Hamas

Prancis mendukung permohonan jaksa agar hakim ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Netanyahu dan petinggi Hamas

Baca Selengkapnya

Tak Ada Bantuan Lewat Dermaga AS, UNRWA: Bantuan ke Gaza Paling Efektif Lewat Darat

6 jam lalu

Tak Ada Bantuan Lewat Dermaga AS, UNRWA: Bantuan ke Gaza Paling Efektif Lewat Darat

UNRWA menegaskan penyeberangan darat merupakan cara yang paling layak dan efektif untuk menyalurkan bantuan ke Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Prosesi Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi Digelar di Tabriz

7 jam lalu

Prosesi Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi Digelar di Tabriz

Prosesi pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi telah dimulai di kota Tabriz pada Selasa pagi.

Baca Selengkapnya

Apa yang Terjadi setelah Jaksa ICC Minta Surat Penangkapan untuk Konflik Gaza?

7 jam lalu

Apa yang Terjadi setelah Jaksa ICC Minta Surat Penangkapan untuk Konflik Gaza?

Jaksa ICC sudah mengajukan permohonan surat penangkapan, kini tinggal dunia tinggal menunggu keputusan para hakim ICC.

Baca Selengkapnya

Kesal terhadap Turis Bandel, Jepang Halangi Pemandangan ke Gunung Fuji

8 jam lalu

Kesal terhadap Turis Bandel, Jepang Halangi Pemandangan ke Gunung Fuji

Sebuah kota di Jepang memasang penghalang jaring besar di tempat pengamatan Gunung Fuji yang populer pada Selasa 21 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Malaysia Berupaya Pulangkan Enam Anggota Tim Medis dari Rafah

8 jam lalu

Malaysia Berupaya Pulangkan Enam Anggota Tim Medis dari Rafah

Pemerintah Malaysia berupaya memulangkan enam anggota tim medisnya yang berada di Rafah, Gaza, sejak 1 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Hukum Internasional UI Prediksi Iran akan Tetap Dukung Hamas setelah Ebrahim Raisi Wafat

10 jam lalu

Guru Besar Hukum Internasional UI Prediksi Iran akan Tetap Dukung Hamas setelah Ebrahim Raisi Wafat

Hikmahanto Juwana optimis Iran akan tetap mendukung Hamas pasca-wafatnya Presiden Ebrahim Raisi dalam kecelakaan helikopter

Baca Selengkapnya

Joe Biden: Apa yang Terjadi di Gaza Bukan Genosida

11 jam lalu

Joe Biden: Apa yang Terjadi di Gaza Bukan Genosida

Presiden AS Joe Biden menekankan bahwa Israel tidak melakukan tindak genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Jaksa Penuntut Minta ICC Terbitkan Surat Perintah Penahanan pada Benjamin Netanyahu dan 3 Pemimpin Hamas

14 jam lalu

Jaksa Penuntut Minta ICC Terbitkan Surat Perintah Penahanan pada Benjamin Netanyahu dan 3 Pemimpin Hamas

Karim Khan menilai setelah lebih dari tujuh bulan perang Gaza berkecamuk, dia memiliki alasan untuk meminta ICC menerbitkan surat perintah penahanan

Baca Selengkapnya