Korea Utara: Satelit Mata-mata Militer untuk Melawan Militerisasi AS di Luar Angkasa

Reporter

Tempo.co

Selasa, 10 Oktober 2023 11:30 WIB

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memeriksa Administrasi Pengembangan Dirgantara Nasional Korea Utara setelah tes sistem satelit baru-baru ini, di Pyongyang, Korea Utara, 10 Maret 2022. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan "banyak" satelit pengintai militer akan ditempatkan ke orbit kutub sinkron matahari dalam periode rencana lima tahun yang pertama. KCNA via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Pejabat Korea Utara pada Selasa 10 Oktober 2023 mengatakan satelit mata-mata militer negaranya adalah "pilihan strategis yang sangat diperlukan" untuk melawan Amerika Serikat yang "sangat ingin melakukan militerisasi luar angkasa".

Setelah dua kali gagal meluncurkan satelit mata-mata militer, yang diberi nama Malligyoung-1 serta dipasang di roket Chollima-1 pada Mei dan Agustus, Pyongyang mengumumkan rencana peluncuran ketiga pada Oktober tanpa merinci tanggal pasti peluncuran itu.

“Pengembangan ruang angkasa termasuk satelit pengintaian militer merupakan pilihan strategis yang sangat diperlukan untuk menjamin kepentingan keamanan dan hak keberadaan DPRK,” sebut Ri Song-jin, peneliti Administrasi Teknologi Dirgantara Nasional Korut dalam sebuah artikel berbahasa Inggris yang dimuat oleh Kantor Berita Pusat Korea.

DPRK adalah singkatan resmi Korea Utara yaitu Republik Rakyat Demokratik Korea.

Song-jin mengatakan Korut akan memperkuat "kemampuan pertahanan dirinya" di tengah apa yang disebut para pejabat sebagai "ancaman militer dan skema agresi AS dan pasukan bawahannya yang terus meningkat di semua bidang termasuk luar angkasa."

Advertising
Advertising

Satelit mata-mata militer adalah salah satu senjata berteknologi tinggi, dimana Korea Utara berjanji akan mengembangkannya.

Senjata teknologi tinggi lainnya yang dikembangkan Pyongyang termasuk rudal balistik antar benua berbahan bakar padat serta kapal selam bertenaga nuklir.

Pilihan Editor: Satelit Mata-mata Korea Utara Kemungkinan Diluncurkan Oktober

YONHAP

Berita terkait

Prancis Dukung Langkah ICC Keluarkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu dan Hamas

4 jam lalu

Prancis Dukung Langkah ICC Keluarkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu dan Hamas

Prancis mendukung permohonan jaksa agar hakim ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Netanyahu dan petinggi Hamas

Baca Selengkapnya

Tak Ada Bantuan Lewat Dermaga AS, UNRWA: Bantuan ke Gaza Paling Efektif Lewat Darat

5 jam lalu

Tak Ada Bantuan Lewat Dermaga AS, UNRWA: Bantuan ke Gaza Paling Efektif Lewat Darat

UNRWA menegaskan penyeberangan darat merupakan cara yang paling layak dan efektif untuk menyalurkan bantuan ke Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Email Pribadi Pejabat Pertahanan Korea Selatan Diretas, Diduga Hacker dari Korea Utara

6 jam lalu

Email Pribadi Pejabat Pertahanan Korea Selatan Diretas, Diduga Hacker dari Korea Utara

Korea Utara diketahui melakukan serangan siber terhadap diplomat Korea Selatan, pejabat pemerintah dan militer, melalui email

Baca Selengkapnya

Joe Biden: Apa yang Terjadi di Gaza Bukan Genosida

10 jam lalu

Joe Biden: Apa yang Terjadi di Gaza Bukan Genosida

Presiden AS Joe Biden menekankan bahwa Israel tidak melakukan tindak genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Indonesia Perlu Waspada Tiga Hal Ini Jika Donald Trump Menang Pilpres AS

11 jam lalu

Indonesia Perlu Waspada Tiga Hal Ini Jika Donald Trump Menang Pilpres AS

Mantan dubes AS untuk RI menilai ada tiga hal yang Indonesia perlu waspadai jika Donald Trump terpilih menjadi presiden Amerika untuk kedua kalinya.

Baca Selengkapnya

Jarang Terjadi, AS Sebut Iran Sempat Minta Bantuannya setelah Helikopter Ebrahim Raisi Jatuh

14 jam lalu

Jarang Terjadi, AS Sebut Iran Sempat Minta Bantuannya setelah Helikopter Ebrahim Raisi Jatuh

Amerika Serikat mengaku tidak bisa memberi bantuan kepada Iran saat helikopter yang membawa Ebrahim Raisi jatuh karena alasan logistik.

Baca Selengkapnya

Mantan Duta Besar Beri Saran Perwakilan Diplomatik yang Cocok Ditugaskan di Amerika Serikat

15 jam lalu

Mantan Duta Besar Beri Saran Perwakilan Diplomatik yang Cocok Ditugaskan di Amerika Serikat

Mantan Duta besar Amerika Serikat berharap Indonesia segera mengirimkan duta besar yang baru dan yang berpengalaman ke Amerika.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Inggris Izinkan Julian Assange Ajukan Banding atas Ekstradisi AS

16 jam lalu

Pengadilan Inggris Izinkan Julian Assange Ajukan Banding atas Ekstradisi AS

Pengadilan Inggris memutuskan bahwa pendiri WikiLeaks Julian Assange dapat mengajukan banding atas perintah ekstradisinya ke AS atas tuduhan spionase

Baca Selengkapnya

Tiga Isu Penentu Hasil Pilpres AS 2024: Inflasi, Aborsi dan Perang Israel di Gaza

17 jam lalu

Tiga Isu Penentu Hasil Pilpres AS 2024: Inflasi, Aborsi dan Perang Israel di Gaza

Mantan Dubes AS untuk Indonesia menilai ada tiga isu yang menjadi faktor penentu hasil persaingan Biden dan Trump dalam pilpres AS 2024.

Baca Selengkapnya

Jaksa ICC Sedang Upayakan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pemimpin Hamas

1 hari lalu

Jaksa ICC Sedang Upayakan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pemimpin Hamas

Jaksa ICC sedang meminta surat perintah penangkapan bagi pemimpin Hamas Yahya Sinwar dan PM Israel Benyamin Netanyahu

Baca Selengkapnya