Serangan Tentara Rusia Menewaskan 2 Warga Sipil Ukraina
Reporter
Nabiila Azzahra
Editor
Suci Sekarwati
Senin, 9 Oktober 2023 13:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Rusia menembaki wilayah Kherson selatan dan wilayah-wilayah lain di Ukraina dengan peluru artileri pada Minggu, 8 Oktober 2023. Menurut informasi pihak berwenang Ukraina, serangan itu menewaskan setidaknya dua orang dan membuat lebih dari 12 lainnya luka-luka.
Angkatan Darat Ukraina mengatakan pasukan telah maju ke front timur dalam serangan balasan Kyiv untuk mengusir tentara Rusia. Staf Umum angkatan bersenjata Ukraina dalam laporannya menyebut pasukan Ukraina bisa memukul mundur serangan di lima sektor di front timur sepanjang seribu km, termasuk Bakhmut.
Sedangkan Rusia mengklaim tentaranya telah menangkis serangan di dekat titik fokus front timur, Bakhmut, dan lebih jauh ke utara. Gubernur wilayah Kherson, Oleksandr Prokudin, mengatakan seorang laki-laki tewas dalam serangan penembakan oleh Rusia di bagian utara wilayah tersebut. Prokudin sebelumnya melaporkan ada belasan orang terluka dalam serangan di berbagai lokasi.
Tentara Rusia meninggalkan kota Kherson dan tepi barat Sungai Dnipro di wilayah tersebut pada akhir tahun lalu, namun kini daerah tersebut sering dihujani tembakan dari arah tepi timur.
Sementara, Gubernur Oleh Synehubov mengatakan seorang laki-laki tewas dalam penembakan di wilayah timur laut Kharkiv, dekat perbatasan dengan Rusia. Panglima Militer Ukraina, Jenderal Oleksandr Syrskyi, mengatakan ia telah bertemu dengan pasukan dan komandan yang terlibat dalam operasi serangan di dekat Bakhmut, yang direbut oleh pasukan Rusia pada Mei lalu setelah pertempuran berbulan-bulan.
“Musuh terus menambah cadangannya. Pasukan kami sedang menjalankan tugas mereka dengan tujuan untuk melanjutkan gerak maju kami,” ujar Syrskyi.
Di selatan, pasukan Ukraina telah menguasai sejumlah desa saat bergerak menuju Laut Azov untuk memutuskan jembatan darat yang dibuat oleh pasukan Rusia yang menduduki wilayah selatan dan timur Ukraina. Juru bicara pasukan Ukraina di area selatan, Oleksandr Shtupun, mengatakan kepada televisi nasional bahwa tentara Rusia sudah mulai menggunakan persenjataan yang lebih tua, yaitu howitzer dan meriam, yang merupakan bukti bahwa pasukan Ukraina telah berhasil melumpuhkan peralatan musuh.
Namun, ia menambahkan, “Sayangnya, Rusia punya banyak peralatan.” Reuters, yang menghimpun liputan ini, tidak dapat memverifikasi laporan dari kedua belah pihak.
Sumber: REUTERS
Pilihan Editor: Tidak Ada WNI Jadi Korban Serangan di Gaza