Serangan Tentara Rusia Menewaskan 2 Warga Sipil Ukraina

Senin, 9 Oktober 2023 13:30 WIB

Sebuah truk lapis baja pasukan pro-Rusia diparkir di dekat gedung bekas dewan regional Ukraina selama konflik Ukraina-Rusia di kota Kherson yang dikuasai Rusia, Ukraina 25 Juli 2022. REUTERS/Alexander Ermochenko

TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Rusia menembaki wilayah Kherson selatan dan wilayah-wilayah lain di Ukraina dengan peluru artileri pada Minggu, 8 Oktober 2023. Menurut informasi pihak berwenang Ukraina, serangan itu menewaskan setidaknya dua orang dan membuat lebih dari 12 lainnya luka-luka.


Angkatan Darat Ukraina mengatakan pasukan telah maju ke front timur dalam serangan balasan Kyiv untuk mengusir tentara Rusia. Staf Umum angkatan bersenjata Ukraina dalam laporannya menyebut pasukan Ukraina bisa memukul mundur serangan di lima sektor di front timur sepanjang seribu km, termasuk Bakhmut.


Sedangkan Rusia mengklaim tentaranya telah menangkis serangan di dekat titik fokus front timur, Bakhmut, dan lebih jauh ke utara. Gubernur wilayah Kherson, Oleksandr Prokudin, mengatakan seorang laki-laki tewas dalam serangan penembakan oleh Rusia di bagian utara wilayah tersebut. Prokudin sebelumnya melaporkan ada belasan orang terluka dalam serangan di berbagai lokasi.

Advertising
Advertising


Tentara Rusia meninggalkan kota Kherson dan tepi barat Sungai Dnipro di wilayah tersebut pada akhir tahun lalu, namun kini daerah tersebut sering dihujani tembakan dari arah tepi timur.


Sementara, Gubernur Oleh Synehubov mengatakan seorang laki-laki tewas dalam penembakan di wilayah timur laut Kharkiv, dekat perbatasan dengan Rusia. Panglima Militer Ukraina, Jenderal Oleksandr Syrskyi, mengatakan ia telah bertemu dengan pasukan dan komandan yang terlibat dalam operasi serangan di dekat Bakhmut, yang direbut oleh pasukan Rusia pada Mei lalu setelah pertempuran berbulan-bulan.


“Musuh terus menambah cadangannya. Pasukan kami sedang menjalankan tugas mereka dengan tujuan untuk melanjutkan gerak maju kami,” ujar Syrskyi.


Di selatan, pasukan Ukraina telah menguasai sejumlah desa saat bergerak menuju Laut Azov untuk memutuskan jembatan darat yang dibuat oleh pasukan Rusia yang menduduki wilayah selatan dan timur Ukraina. Juru bicara pasukan Ukraina di area selatan, Oleksandr Shtupun, mengatakan kepada televisi nasional bahwa tentara Rusia sudah mulai menggunakan persenjataan yang lebih tua, yaitu howitzer dan meriam, yang merupakan bukti bahwa pasukan Ukraina telah berhasil melumpuhkan peralatan musuh.


Namun, ia menambahkan, “Sayangnya, Rusia punya banyak peralatan.” Reuters, yang menghimpun liputan ini, tidak dapat memverifikasi laporan dari kedua belah pihak.


Sumber: REUTERS

Pilihan Editor: Tidak Ada WNI Jadi Korban Serangan di Gaza

Berita terkait

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

14 jam lalu

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif

Baca Selengkapnya

Satgas Damai Cartenz Tuding KKB Membunuh Boki Ugipa, Ada Luka Tembakan di Jenazah Warga Sipil

15 jam lalu

Satgas Damai Cartenz Tuding KKB Membunuh Boki Ugipa, Ada Luka Tembakan di Jenazah Warga Sipil

Satgas Damai Cartenz menyimpulkan KKB membunuh Boki Ugipa setelah melihat ancaman ke keluarganya.

Baca Selengkapnya

Tentara Israel dan Hamas Baku Tembak di Jabalia

1 hari lalu

Tentara Israel dan Hamas Baku Tembak di Jabalia

Tentara Israel baku tembak dengan anggota Hamas di gang-gang sempit di Jabalia pada Jumat, 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

13 Negara Layangkan Surat Pernyataan Bersama untuk Israel soal Risiko Serangan ke Rafah

1 hari lalu

13 Negara Layangkan Surat Pernyataan Bersama untuk Israel soal Risiko Serangan ke Rafah

Sebanyak 13 negara melayangkan surat pernyataan bersama untuk Israel yang berisi peringatan jika nekat menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Israel Ancam Serang Rafah, Uni Emirat Arab Rasakan Ketegangan Meningkat

1 hari lalu

Israel Ancam Serang Rafah, Uni Emirat Arab Rasakan Ketegangan Meningkat

Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab memperingatkan adanya peningkatan ketegangan di Timur Tengah menyusul meluasnya invasi tentara Israel ke Rafah.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Belum Terima Informasi Atas Tudingan Polda Papua yang Menyebut KKB Bunuh Warga Sipil

2 hari lalu

TPNPB-OPM Belum Terima Informasi Atas Tudingan Polda Papua yang Menyebut KKB Bunuh Warga Sipil

TPNPB-OPM belum merespons tudingan Polda Papua bahwa pembunuhan terhadap warga sipil Boki Ugipa adalah tindakan KKB.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

3 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

3 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

3 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

3 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya