Korban Tewas Banjir Bandang di Danau Himalaya Bertambah Jadi 40 Orang

Reporter

Tempo.co

Jumat, 6 Oktober 2023 16:00 WIB

Gunung Everest, Himalaya (Pixabay)

TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya 40 orang tewas setelah danau glasial meluap dan memicu banjir bandang minggu ini di Pegunungan Himalaya, India. Menurut pejabat setempat, tim penyelamat masih mencari puluhan korban yang hilang pada hari kedua.

Danau Lhonak di negara bagian Sikkim yang bergunung-gunung di timur laut meluap pada hari Rabu. Hujan lebat dan longsoran salju, menyebabkan banjir besar di sungai Teesta.

Banjir ini adalah salah satu bencana terburuk di kawasan tersebut dalam lebih dari 50 tahun terakhir. Cuaca ekstrem menyebabkan kerusakan luas di Himalaya di Asia Selatan dalam beberapa tahun terakhir, yang oleh para ilmuwan dianggap sebagai penyebab perubahan iklim.

Pihak berwenang di Sikkim mengatakan bencana yang terjadi menjelang hari raya dan musim pariwisata di negara bagian yang indah itu, telah berdampak pada kehidupan 22.000 orang. Para ilmuwan dan otoritas pemerintah sedang mengerjakan sistem peringatan dini untuk banjir glasial di Danau Lhonak. Sistem itu bisa memberi masyarakat lebih banyak waktu untuk mengungsi.

Pada Kamis malam, jumlah korban tewas baru mencapai 18 orang. Para pejabat di negara bagian tetangga, Benggala Barat, mengatakan bahwa tim darurat menemukan 22 jenazah lainnya yang tersapu air.

Advertising
Advertising

“Ketinggian air telah surut di beberapa daerah tetapi wilayah utara Sikkim terputus total. Tim bantuan tidak dapat mencapai daerah yang terkena dampak di sana,” ujar Tseten Bhutia, seorang pejabat negara. Jaringan telepon seluler dan telepon rumah di wilayah itu tidak berfungsi.

Sekitar 2.400 orang telah dievakuasi dan 7.600 orang berada di kamp bantuan, kata Bhutia. Institusi swasta dan pemerintah telah ditutup di wilayah tersebut hingga 15 Oktober.

Lima belas jembatan telah tersapu di negara bagian tersebut, sehingga menghambat operasi penyelamatan. Semua jembatan di hilir pembangkit listrik tenaga air NHPC Teesta-V telah terendam atau tersapu air, kata pemerintah India.

Foto dan video di media sosial menunjukkan jalanan tertutup lumpur dan batu, kendaraan macet, dan sungai kecil berlumpur mengalir di lereng bukit.

Tentara mengatakan pihaknya berencana mengevakuasi hampir 1.500 wisatawan yang terdampar menggunakan helikopter seiring membaiknya cuaca di wilayah tersebut.

Peralatan militer, termasuk senjata api dan bahan peledak, hanyut di sungai Teesta, kata juru bicara kementerian pertahanan dalam sebuah postingan di media sosial.

Satu mortir ditembakkan oleh penduduk di distrik tetangga di negara bagian Benggala Barat yang kemudian meledak. Akibatnya satu anak tewas dan enam orang terluka, kata anggota parlemen setempat Pradeep Kumar Barma kepada kantor berita ANI.

Hujan diperkirakan tetap mengguyur wilayah ini, lebih dari dua kali lipat tingkat normal, sehingga menimbulkan banjir yang lebih buruk daripada yang terjadi pada Oktober 1968. Banjir saat itu diperkirakan menewaskan 1.000 orang.

Hujan lebat akan terjadi di beberapa bagian wilayah itu pada hari Jumat. Intensitas hujan kemungkinan akan mereda, kata Departemen Meteorologi India.

REUTERS

Pilihan Editor: Zelensky Ingatkan Eropa: Rusia Akan Serang Negara Lain Bila Menang di Ukraina

Berita terkait

Bencana Banjir Besar di Hulu Mahakam, Apakah Kawasan IKN Aman?

2 jam lalu

Bencana Banjir Besar di Hulu Mahakam, Apakah Kawasan IKN Aman?

Banjir tetap mungkin terjadi di IKN tapi ...

Baca Selengkapnya

Jokowi Perintahkan Tambah Sabo Dam untuk Cegah Banjir Lahar di Sumbar

9 jam lalu

Jokowi Perintahkan Tambah Sabo Dam untuk Cegah Banjir Lahar di Sumbar

Presiden Jokowi memerintahkan Basuki Hadimuljono untuk menambah sabo dam dalam mencegah bencana galodo di wilayah Sumatera Barat.

Baca Selengkapnya

Jokowi Serahkan Santunan Warga Terdampak Banjir di Sumatera Barat

10 jam lalu

Jokowi Serahkan Santunan Warga Terdampak Banjir di Sumatera Barat

Jokowi meminta pemerintah daerah untuk menyiapkan lahan bagi warga yang perlu direlokasi, sebelum Kementerian Pekerjaan Umum mengirimkan logistik.

Baca Selengkapnya

Peneliti Mahakam Ungkap 3 Kontradiksi dalam Bencana Banjir Besar Mahulu

11 jam lalu

Peneliti Mahakam Ungkap 3 Kontradiksi dalam Bencana Banjir Besar Mahulu

Secara morfologi dan topografi, banjir besar di Mahakam Ulu tak mungkin terjadi untuk kondisi normal.

Baca Selengkapnya

FAO Dapat Penghargaan King Hassan II of Morocco Great World Water Prize

12 jam lalu

FAO Dapat Penghargaan King Hassan II of Morocco Great World Water Prize

FAO mendapat penghargaan King Hassan II of Morocco Great World Water Prize atas kontribusinya mempromosikan perlindungan dan pelestarian sumber air

Baca Selengkapnya

Jokowi Bertolak ke Sumatera Barat untuk Tinjau Lokasi Banjir Lahar Hujan

16 jam lalu

Jokowi Bertolak ke Sumatera Barat untuk Tinjau Lokasi Banjir Lahar Hujan

Jokowi akan langsung menuju salah satu lokasi terdampak bencana banjir bandang di Kabupaten Agam dengan berkendara mobil.

Baca Selengkapnya

Daftar Wilayah di Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat Hari Ini Menurut BMKG

17 jam lalu

Daftar Wilayah di Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat Hari Ini Menurut BMKG

Menurut BMKG, tak ada potensi hujan lebat di seluruh Pulau Jawa pada hari ini, Selasa 21 Mei 2024. Bahkan di seluruh Jawa, Bali dan Nusa Tenggara.

Baca Selengkapnya

Baznas Hadirkan Mobil Dapur Umum dan Mobil Klinik untuk Penyintas Banjir Bandang Sumbar

1 hari lalu

Baznas Hadirkan Mobil Dapur Umum dan Mobil Klinik untuk Penyintas Banjir Bandang Sumbar

Mobil Dapur Umum untuk melayani kebutuhan makanan yang segar. Mobil Klinik untuk memberikan layanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Dinasti Politik Warnai Pemilu India 2024

1 hari lalu

Dinasti Politik Warnai Pemilu India 2024

Anak-anak dari mantan pemimpin India dan menteri maju dalam pemilihan anggota parlemen pemilu India 2024.

Baca Selengkapnya

Tragedi di Sunburst BSD, Pesawat Aluminium yang Jatuh di Tengah Hujan

1 hari lalu

Tragedi di Sunburst BSD, Pesawat Aluminium yang Jatuh di Tengah Hujan

Yang terlihat di lokasi dekat Lapangan Sunburst BSD, pesawat jenis Tecnam P2006T itu hancur dan banyak bagiannya berserakan.

Baca Selengkapnya