Rusia Akan Cabut Ratifikasi Traktat Pelarangan Menyeluruh Uji Coba Nuklir
Reporter
Nabiila Azzahra
Editor
Sita Planasari
Jumat, 6 Oktober 2023 14:45 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Anggota parlemen terkemuka Rusia, Vyacheslav Volodin, pada Jumat 6 Oktober 2023 mengatakan bahwa pimpinan parlemen akan segera mempertimbangkan pencabutan ratifikasi Traktat Pelarangan Menyeluruh Uji Coba Nuklir atau Comprehensive Nuclear-Test-Ban Treaty (CTBT).
Hal ini diumumkan setelah Presiden Vladimir Putin pada Kamis mengatakan bahwa Rusia telah berhasil menguji coba rudal bertenaga nuklir. Bukan tidak mungkin bahwa negara itu dapat melakukan uji coba senjata yang melibatkan ledakan nuklir untuk pertama kalinya dalam lebih dari tiga dekade.
Dimulainya kembali uji coba nuklir oleh Rusia, AS, atau keduanya akan sangat mengganggu stabilitas pada saat ketegangan antara kedua negara meningkat dibandingkan sebelumnya sejak Krisis Rudal Kuba tahun 1962.
Pemimpin Kremlin itu mencatat bahwa Rusia harus mempertimbangkan pencabutan ratifikasi CTBT, karena AS telah menandatanganinya tetapi belum meratifikasinya.
Sedangkan Rusia telah melakukan keduanya. Secara teori, ia mengatakan parlemen Rusia, Duma, bisa saja mencabut ratifikasinya.
“Situasi di dunia telah berubah. Washington dan Brussels telah melancarkan perang melawan negara kita. Pada rapat Dewan Duma berikutnya, kami pasti akan membahas masalah pencabutan ratifikasi CTBT,” kata ketua parlemen Volodin.
Kata-kata Putin, diikuti oleh kata-kata Volodin, menunjukkan bahwa Rusia pasti akan mencabut ratifikasi perjanjian tersebut, yang melarang ledakan nuklir oleh siapa pun, di mana pun.
Rusia, yang mewarisi senjata nuklir Uni Soviet, memiliki gudang hulu ledak nuklir terbesar di dunia.
Dalam lima dekade antara 1945 dan CTBT tahun 1996, lebih dari 2.000 uji coba nuklir dilakukan.
Sebanyak 1.032 di antaranya dilakukan oleh AS dan 715 di antaranya dilakukan oleh Uni Soviet, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Uni Soviet terakhir kali melakukan tes pada 1990, sementara AS terakhir kali melakukannya pada 1992.
Sejak CTBT, 10 uji coba nuklir telah dilakukan. India melakukan dua uji coba pada 1998, Pakistan juga melakukan dua uji coba pada 1998, dan Korea Utara melakukan uji coba pada 2006, 2009, 2013, 2016 (dua kali) dan 2017, menurut PBB.
Putin, yang telah berulang kali mengingatkan dunia akan kekuatan nuklir Rusia sejak melancarkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari 2022, pada hari Kamis mengatakan tidak ada orang waras yang akan menggunakan senjata nuklir untuk melawan Rusia.
Jika serangan seperti itu terdeteksi, katanya, “misil kami dalam jumlah yang sangat banyak – ratusan, ratusan – akan muncul di udara sehingga tidak ada satu musuh pun yang memiliki peluang untuk bertahan hidup”.
Pilihan Editor: Bangladesh Terima Uranium dari Rusia untuk PLTN
REUTERS