Nipah Ancam Kerala India, Virus Mematikan Ini Muncul di Malaysia pada 1999

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 13 September 2023 16:31 WIB

Staf memasang tanda bertuliskan "Bangsal isolasi Nipah, dilarang keras masuk" di sebuah rumah sakit di Kozhikode, 12 September 2023. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Negara bagian Kerala di India selatan menutup beberapa sekolah, kantor dan transportasi umum pada Rabu, 13 September 2023, untuk mengendalikan penyebaran virus Nipah yang langka dan mematikan karena merusak otak. Sejauh ini sudah ada dua orang yang meninggal karena virus ini.

Satu orang dewasa dan seorang anak masih terinfeksi di rumah sakit, dan lebih dari 130 orang telah dites virus tersebut, yang menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh kelelawar, babi, atau manusia yang terinfeksi, kata seorang pejabat kesehatan negara bagian.

“Kami fokus pada pelacakan kontak orang-orang yang terinfeksi sejak dini dan mengisolasi siapa pun yang memiliki gejala,” kata Menteri Kesehatan Kerala, Veena George.

“Pergerakan masyarakat telah dibatasi di beberapa bagian Kerala untuk mengatasi krisis medis.”

Dua orang yang terinfeksi telah meninggal sejak 30 Agustus dalam wabah virus keempat di negara bagian tersebut sejak tahun 2018, sehingga memaksa pihak berwenang untuk mengumumkan zona isolasi di setidaknya tujuh desa di distrik Kozhikode.

Advertising
Advertising

Aturan isolasi ketat diterapkan, dengan staf medis dikarantina setelah kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.

Korban pertama adalah seorang pemilik tanah kecil di desa Marutonkara di distrik tersebut, kata seorang pejabat pemerintah. Anak perempuan dan saudara ipar korban, keduanya terinfeksi, berada di ruang isolasi, sementara anggota keluarga dan tetangga lainnya sedang menjalani tes.

Kematian kedua terjadi setelah kontak di rumah sakit dengan korban pertama, berdasarkan penyelidikan awal dokter, kata pejabat tersebut, yang tidak ingin disebutkan namanya karena dia tidak berwenang untuk berbicara kepada media.

Tiga tim federal, termasuk para ahli dari Institut Virologi Nasional, dijadwalkan tiba pada Rabu untuk melakukan tes lebih lanjut, kata pejabat itu.

Virus Nipah pertama kali diidentifikasi pad 1999 ketika terjadi wabah penyakit di kalangan peternak babi dan orang lain yang melakukan kontak dekat dengan hewan tersebut di Malaysia dan Singapura.

Dalam wabah Nipah pertama di Kerala, 21 dari 23 orang yang terinfeksi meninggal, sementara wabah pada tahun 2019 dan 2021 merenggut dua nyawa lagi.

Reuters pada bulan Mei melaporkan beberapa bagian Kerala sebagai salah satu tempat yang paling berisiko secara global terhadap wabah virus kelelawar. Deforestasi dan urbanisasi yang luas telah mendekatkan manusia dan satwa liar.

REUTERS

Pilihan Editor Kim Jong Un Akhirnya Buka Suara Soal Pertemuan Empat Mata dengan Putin

Berita terkait

Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

3 hari lalu

Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

Maskapai penerbangan Air India membatalkan sejumlah penerbangan karena awak kabin ramai-ramai sakit.

Baca Selengkapnya

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

3 hari lalu

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

Angkatan Bersenjata India berencana menghentikan impor amunisi pada tahun depan karena industri dalam negeri sudah mampu memenuhi kebutuhan domestik.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

3 hari lalu

Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

Sekitar 13.000 penumpang terkena dampak pembatalan penerbangan Air India Express.

Baca Selengkapnya

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

4 hari lalu

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

India adalah pangsa pasar pariwisata terbesar Maladewa pada 2023, dengan lebih dari 11 persen dari 1,8 juta kunjungan wisatawan

Baca Selengkapnya

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

5 hari lalu

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

6 hari lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

6 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

7 hari lalu

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

Pemberitaan tentang tingkat kriminalitas di India membuat banyak pelancong yang berpikir ulang untuk melakukan solo traveling ke sana.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

7 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

8 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya