Rusia Dituduh Rekrut Tentara Bayaran dari Asia Tengah untuk Perang Ukraina

Reporter

Tempo.co

Senin, 4 September 2023 07:00 WIB

Kelompok tentara bayaran Wagner berpose di kota Rostov-on-Don, Rusia, 24 Juni 2023. Tindakan tegas akan diambil untuk menstabilkan situasi di Rostov-on-Don, sebuah kota selatan di mana kepala Wagner Yevgeny Prigozhin mengatakan bahwa pasukannya telah menguasai semua instalasi militer. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Inggris menuding Rusia merekrut migran dari Asia Tengah dan negara-negara tetangga untuk menjadi tentara dalam perang melawan Ukraina. “Setidaknya ada 6 juta migran dari Asia Tengah di Rusia, yang kemungkinan besar dianggap oleh Kremlin sebagai calon rekrutan potensial,” kata Kementerian Pertahanan Inggris dalam laporan intelijen terbarunya.

Rusia ingin menghindari mobilisasi umum yang tidak populer sebelum pemilihan presiden tahun depan. “Mengeksploitasi warga negara asing memungkinkan Kremlin memperoleh personel tambahan untuk upaya perangnya dalam menghadapi meningkatnya kerugian,” kata pernyataan itu.

Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev mengatakan sekitar 280.000 orang telah mendaftar pada tahun ini untuk layanan profesional di militer Rusia. Saat mengunjungi wilayah timur jauh Rusia, Medvedev yang juga bekas Presiden Rusia itu mengatakan bertemu dengan pejabat setempat untuk membahas upaya memperkuat angkatan bersenjata.

“Menurut Kementerian Pertahanan, sejak 1 Januari, sekitar 280.000 orang telah diterima menjadi anggota Angkatan Bersenjata berdasarkan kontrak, termasuk tentara cadangan," kata Medvedev seperti dikutip kantor berita negara TASS.

Tahun lalu Rusia mengumumkan rencana untuk menambah personel tempurnya lebih dari 30 persen menjadi 1,5 juta orang. Angka ini dinilai sulit dipenuhi karena banyaknya korban jiwa yang dirahasiakan dalam perang Rusia Ukraina.

Advertising
Advertising

Beberapa anggota parlemen Rusia berpendapat bahwa Rusia membutuhkan tentara profesional berkekuatan 7 juta orang untuk menjamin keamanan negaranya. Hal ini memerlukan tunjangan anggaran yang besar.

Presiden Vladimir Putin memerintahkan mobilisasi parsial terhadap 300.000 tentara cadangan pada bulan September 2022, yang menyebabkan ratusan ribu orang lainnya meninggalkan Rusia agar tidak dikirim untuk berperang. Putin mengatakan tidak perlu ada mobilisasi lebih lanjut.

REUTERS | AL JAZEERA

Pilihan Editor: Korban Nazi di Italia Akhirnya Dapat Kompensasi Setelah 80 Tahun

Berita terkait

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

4 jam lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

1 hari lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya

Profil Mikhail Mishutin, Perdana Menteri Rusia yang Dipinang Lagi oleh Putin

2 hari lalu

Profil Mikhail Mishutin, Perdana Menteri Rusia yang Dipinang Lagi oleh Putin

Putin mengusulkan nama Mikhail Mishutin untuk kembali menjabat sebagai perdana menteri.

Baca Selengkapnya

Warga Negara Rusia Disarankan Tak Melancong ke Meksiko

2 hari lalu

Warga Negara Rusia Disarankan Tak Melancong ke Meksiko

Warga negara Rusia agar mempertimbangkan rencana melancong ke Meksiko setelah otoritas di sana menolak lebih banyak pelancong Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

3 hari lalu

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

Rusia menemukan banyak warga negara Prancis yang tewas di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

4 hari lalu

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

4 hari lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

4 hari lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

5 hari lalu

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

Vladimir Putin diambil sumpahnya untuk masa jabatan kelima sebagai presiden Rusia dalam sebuah upacara di Kremlin, Selasa.

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

5 hari lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya