Ukraina Tak Mau Bertanding di Olimpiade 2024 Jika Ada Atlet Rusia dan Belarus

Reporter

Tempo.co

Selasa, 15 Agustus 2023 12:30 WIB

Anggota Komite Paralimpik Rusia mengenakan seragam bertuliskan 'atlet netral' dengan selotip yang menutupi kata Rusia di pakaian mereka selama latihan, 3 Maret 2022. Sehari sebelumnya, IPC memberi lampu hijau kepada atlet dari kedua negara untuk berpartisipasi dalam Paralimpiade yang berlangsung pada 4-13 Maret sebagai kontingen netral, dengan mengatakan "atlet bukanlah agresor." Namun kebijakan tersebut dikecam dan negara lain mengancam akan memboikot pertandingan. REUTERS/Peter Cziborra

TEMPO.CO, Jakarta - Atlet – atlet dari Ukraina akan ambil bagian pada Olimpiade 2024 di Ibu Kota Paris jika atlet – atlet asal Rusia dan Belarus tidak tampil di pesta olahraga dunia tersebut di bawah bendera masing-masing negara. Hal ini dikonfirmasi oleh Menteri Olahraga Ukraina Vadim Gutzeit saat wawancara dengan Kyodo News, yang dipublikasi pada Senin, 14 Agustus 2023.

“Jika Federasi Rusia dan Federasi Belarus hendak berpartisipasi di bawah bendera negara mereka masing-masing, maka kami memilih untuk tidak berpartisipasi dalam Olimpiade ini,” kata Gutzeit.

Sebelumnya pada awal tahun lalu, Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengumumkan akan mempertimbangkan sebuah blanket larangan pada semua atlet asal Rusia dan Belarus, namun mengizinkan mereka kembali bertanding di bawah sejumlah rekomendasi tertentu. Pertimbangan IOC itu termasuk mengizinkan atlet-atlet dari Rusia dan Belarus bertanding tanpa bendera nasional dan lagu kebangsaan mereka.

Advertising
Advertising

IOC memastikan para atlet yang masih ingin ikut bertanding tersebut, harus tercatat belum pernah menanda-tangani kontrak dengan militer Rusia atau Belarus atau dengan badan keamanan lainnya. Mereka harus mau secara terbuka menyatakan menolak operasi militer Rusia di Ukraina. IOC meyakinkan rekomendasi hanya akan diterbitkan pada atlet individu, bukan atlet beregu. Untuk atlet beregu yang hendak tampil dipertandingan internasional, sebaiknya harus tetap dilarang.

Ukraina dan sejumlah negara lain anggota Uni Eropa seperti Polandia dan Jerman, awalnya menolak keputusan IOC itu. Sedangkan Moskow mengutuk keputusan IOC tersebut dengan menyebutnya tak masuk akal, lemah secara hokum dan berlebihan.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyerukan agar atlet-atlet dari Rusia dan Belarus sepenuhnya diboikot dari Olimpiade dan kompetisi internasional lainnya. Saat ini, atlet asal Rusia dan Belarus masih diperbolehkan bertanding di tingkat internasional. Akan tetapi, sikap Kyev sudah melunak dengan membolehkan atlet Ukraina bertanding di kancah internasional selama atlet dari Rusia dan Belarus tampil dipertandingan itu sebagai atlet yang netral.

Sumber: RT.com

Pilihan Editor: Pulau Ular Kembali ke Ukraina, Menjadi Simbol Perlawanan terhadap Rusia

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Timnas U-23 Indonesia Gagal Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Guinea 0-1

7 jam lalu

Timnas U-23 Indonesia Gagal Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Guinea 0-1

Timnas U-23 Indonesia belum bisa memutus rekor buruk tak pernah tampil Olimpiade sejak terakhir kali dilakukan pada 1956.

Baca Selengkapnya

Indonesia vs Guinea: Shin Tae-yong Bela Marselino Ferdinan soal Penampilannya Lawan Irak

12 jam lalu

Indonesia vs Guinea: Shin Tae-yong Bela Marselino Ferdinan soal Penampilannya Lawan Irak

Pelatih Timnas Indonesia U-23 Shin Tae-yong meminta masyarakat Indonesia untuk mendukung Marselino Ferdinan.

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia Diminta Bermain Lebih Kolektif saat Hadapi Guinea

17 jam lalu

Timnas Indonesia Diminta Bermain Lebih Kolektif saat Hadapi Guinea

Pengamat sepak bola Mohammad Kusnaeni menilai Guinea bukan tim yang terorganisassi dengan bagus. Celah untuk Timnas Indonesia?

Baca Selengkapnya

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

21 jam lalu

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

Rusia menemukan banyak warga negara Prancis yang tewas di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Jelang Laga Indonesia vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024, Pelatih Kaba Diawara Memilih Berhati-hati

1 hari lalu

Jelang Laga Indonesia vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024, Pelatih Kaba Diawara Memilih Berhati-hati

Laga Indonesia vs Guinea akan tersaji pada playoff cabang olahraga sepak bola Olimpiade Paris 2024. Kaba Diawara menilai Indonesia tim terorganisasi.

Baca Selengkapnya

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

1 hari lalu

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

2 hari lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

2 hari lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

2 hari lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

2 hari lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya