AS Kirim Amunisi Tambahan Rp 3 Triliun untuk Ukraina Perang Lawan Rusia

Reporter

Tempo.co

Selasa, 15 Agustus 2023 10:50 WIB

Prajurit Ukraina menyalakan lilin setelah kebaktian khusus untuk Angkatan Bersenjata Ukraina, di tengah serangan Rusia di Ukraina, dalam upacara pemberkatan kue Paskah di Katedral St Michael sebelum Paskah Ortodoks di Kyiv, Ukraina 12 April 2023. REUTERS/Vladyslav Musiienko

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat menyatakan bahwa pihaknya akan mengirimkan bantuan keamanan baru kepada Ukraina senilai US$ 200 juta atau setara Rp 3 triliun. Bantuan itu termasuk amunisi pertahanan udara, peluru artileri, dan peralatan pembersihan ranjau tambahan. Menurut Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, bantuan itu mencakup pula kemampuan anti-armor.

Menurut dua pejabat AS yang dilansir dari Reuters, Washington akan mulai memberikan dana US$ 6,2 miliar. Dana itu ditemukan setelah kesalahan akuntansi Pentagon yang menilai bantuan Ukraina yang dicairkan sudah terlalu tinggi.

Pada bulan Mei, Pentagon mengumumkan telah keliru menetapkan nilai yang lebih tinggi dari yang dijamin untuk persenjataan AS yang dikirim ke Kyiv. Staf keuangan menggunakan "nilai pengganti" alih-alih "nilai terdepresiasi" untuk mentabulasikan amunisi, rudal, dan peralatan bernilai miliaran lainnya yang dikirim ke Ukraina.

Ukraina membutuhkan persenjataan yang bisa dikirim dari stok AS dalam hitungan hari atau minggu untuk perang melawan Rusia. Kesalahan akuntansi itu menguntungkan Kyiv karena lebih banyak peralatan yang dapat dikirim.

"Saya ingin berterima kasih kepada Amerika Serikat hari ini untuk paket baru. Munisi untuk Patriot, untuk HIMARS, artileri, lembing, dan banyak lagi. Ini adalah hal yang sangat dibutuhkan," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidato malamnya pada Senin, 14 Agustus 2023. "Akan ada lebih banyak pekerjaan segera dengan mitra kami demi pertahanan," ujarnya.

Advertising
Advertising

Amerika sedang menghitung permintaan anggaran tambahan untuk Ukraina. Pengumuman bantuan tambahan pada Senin sebesar US$ 200 juta itu akan menjadi pencairan tahap pertama dari rejeki nomplok US$ 6,2 miliar dari Otoritas Penarikan Presiden (PDA) resmi sebelumnya.

REUTERS

Pilihan Editor: Anak Muammar Gaddafi Ditahan di Lebanon hingga Kritis, Libya Minta Dibebaskan

Berita terkait

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

14 jam lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 11 Mei 2024 diawali oleh tanggapan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun soal perdagangan antara Indonesia-Israel

Baca Selengkapnya

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

1 hari lalu

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

Anggota DPR AS dari Partai Republik, Cory Mills, pada Jumat mengatakan telah mengajukan pasal pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

1 hari lalu

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

Australia dan Selandia Baru pada Jumat bergabung dengan 141 negara lain untuk mendukung negara Palestina dalam pemungutan suara keanggotaan PBB

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa bagi Palestina di PBB

1 hari lalu

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa bagi Palestina di PBB

Indonesia mendorong pemberian hak-hak istimewa bagi Palestina dalam Sidang Darurat Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Baca Selengkapnya

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

1 hari lalu

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Dubes Cina untuk PBB Fu Cong mendesak Amerika Serikat untuk tidak menghalangi proses keanggotaan penuh Palestina di PBB yang didukung Majelis Umum

Baca Selengkapnya

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

1 hari lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

1 hari lalu

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

Jaksa menuntut pria yang masuk ke rumah mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan menyerang suaminya dengan palu harus menjalani hukuman 40 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tahan Pengiriman Amunisi ke Israel, Cegah Tragedi Rafah atau Sekadar Peninjauan?

1 hari lalu

Amerika Serikat Tahan Pengiriman Amunisi ke Israel, Cegah Tragedi Rafah atau Sekadar Peninjauan?

Menhan Amerika Serikat Lloyd Austin mengatakan pada hari Rabu, bahwa terkait Rafah, AS meninjau beberapa pengiriman senjata jangka pendek ke Israel.

Baca Selengkapnya

Tantrum, Dubes Israel untuk PBB Hancurkan Piagam PBB dalam Sidang Majelis Umum

1 hari lalu

Tantrum, Dubes Israel untuk PBB Hancurkan Piagam PBB dalam Sidang Majelis Umum

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan merobek salinan Piagam PBB untuk memprotes pemungutan suara yang mendukung keanggotaan penuh Palestina

Baca Selengkapnya