TEMPO.CO, Jakarta - Iran mengumumkan libur selama dua hari yaitu Rabu dan Kamis pada pekan ini. Hari libur tersebut diumumkan karena cuaca panas yang belum pernah terjadi sebelumnya. Iran juga meminta kepada orang tua dan orang-orang dengan kondisi kesehatan khusus untuk tetap tinggal di dalam rumah, menurut laporan media pemerintah Iran.

Banyak kota di Iran selatan telah mengalami hari-hari panas yang luar biasa. Media pemerintah melaporkan suhu minggu ini melebihi 123 derajat Fahrenheit (51 Celcius) di selatan kota Ahvaz.

Juru bicara pemerintah Ali Bahadori-Jahromi dikutip oleh media pemerintah mengatakan pada Rabu dan Kamis akan ditetapkan sebagai hari libur. Sementara itu kementerian kesehatan mengatakan rumah sakit akan siaga tinggi.

Gelombang panas telah mempengaruhi sebagian besar dunia dalam beberapa minggu terakhir. Para ilmuwan telah mengaitkannya dengan perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia.

Di Arab Saudi, suhu juga diperkirakan akan melonjak hingga 50 derajat Celcius sepanjang pekan ini, menurut Pusat Meteorologi Nasional (NCM). Suhu panas akan berkisar antara 48 hingga 50 derajat, sedangkan bagian timur dan selatan Riyadh akan mengalami suhu antara 46 hingga 48 derajat Celcius.

Kementerian Kesehatan Arab Saudi telah mengeluarkan peringatan minggu lalu meminta orang untuk berhati-hati saat berada di luar ruangan karena gelombang panas. Kementerian memperingatkan risiko gelombang panas, mengimbau masyarakat untuk menghindari berada di luar ruangan antara jam 11 pagi hingga 3 sore.

REUTERS | AL ARABIYA

Pilihan Editor: Perusahaan AS Ciptakan Minuman Bir dari Air Limbah Kamar Mandi, Seperti Apa Rasanya?