Wang Yi Kembali Jadi Menlu China, Ini Asal-usul Sebutannya 'Sang Rubah Perak'

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Selasa, 25 Juli 2023 21:47 WIB

Presiden Indonesia Joko Widodo menyapa Diplomat Senior China Wang Yi selama Kunjungan Kehormatan pada Pertemuan Menteri Luar Negeri Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Jakarta, 14 Juli 2023. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana/Pool

TEMPO.CO, Jakarta - Diplomat top China Wang Yi kembali ke pekerjaan lamanya sebagai menteri luar negeri, yang telah dia pegang selama hampir satu dekade sejak 2013, setelah penggantinya, Qin Gang, dicopot secara mengejutkan.

Wang, 69 tahun, adalah seorang diplomat karier dan fasih berbahasa Jepang yang menjabat sebagai duta besar China di Tokyo dan kepala Kantor Urusan Taiwan.

Disamakan dengan "rubah perak" oleh media pemerintah China karena rambutnya yang beruban dan tipu muslihat diplomatiknya, Wang saat ini mengepalai Komisi Urusan Luar Negeri Partai Komunis China, badan pembuat keputusan kebijakan luar negeri tertinggi.

Dianggap oleh beberapa rekan asingnya sebagai ramah dan menawan, dia menjadi semakin tangguh dalam beberapa tahun terakhir: pendukung gaya diplomasi "prajurit serigala" China yang agresif dan sering kasar.

"Tidak peduli seberapa pirang Anda mewarnai rambut Anda atau seberapa mancung hidung Anda, Anda tidak akan pernah menjadi orang Eropa, Amerika, atau Barat," katanya kepada mitra Korea Selatan dan Jepang di sebuah forum awal bulan ini, dalam sebuah kritik tentang sikap pro-Barat mereka.

Dia mengatakan kepada Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada tahun 2022 bahwa AS harus "berhenti mencoba berurusan dengan China dari posisi yang kuat."

Ketika dia bertemu Blinken di Beijing bulan lalu - kunjungan pertama diplomat top Washington dalam lima tahun - dia mengatakan kepadanya bahwa China "tidak memiliki ruang untuk kompromi atau konsesi" di Taiwan, pulau demokratis yang diklaim China sebagai miliknya.

Advertising
Advertising

Wartawan juga biasa menerima lidah tajam Wang. Seorang reporter Kanada bertanya kepadanya tentang hak asasi manusia pada tahun 2016, dia menjawab dengan mengatakan pertanyaan itu "penuh dengan prasangka terhadap China dan arogansi".

"Saya tidak tahu dari mana asalnya. Ini sama sekali tidak dapat diterima," katanya melalui seorang penerjemah.

Wang tetap sibuk setelah mengundurkan diri sebagai menteri luar negeri pada 2022.

Dia dipandang berperan penting dalam menengahi kesepakatan damai yang mengejutkan antara Iran dan Arab Saudi pada bulan Maret dan kemudian menggantikan Qin Gang di beberapa pertemuan setelah penggantinya itu menghilang dari pandangan publik selama sebulan sebelum pemecatannya.

REUTERS

Pilihan Editor Aktivis anti-Islam Bakar Al-Quran Lagi di Kopenhagen, Ini Reaksi Pemerintah Denmark

Berita terkait

Jepang Tunda Pembangunan Penghalang Gunung Fuji

17 jam lalu

Jepang Tunda Pembangunan Penghalang Gunung Fuji

Wisatawan memiliki waktu beberapa hari lagi untuk memotret Gunung Fuji di tempat yang populer setelah pembangunan penghalang ditunda

Baca Selengkapnya

Rumah Kosong di Jepang Cetak Rekor Baru, Tembus 9 Juta Unit

1 hari lalu

Rumah Kosong di Jepang Cetak Rekor Baru, Tembus 9 Juta Unit

Jepang mencatat rekor baru rumah kosong sebanyak 9 juta unit. Angka kelahiran yang rendah menjadi pemicu banyaknya rumah kosong.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Rp4,7 Miliar untuk Bantu Dukung Rehabilitasi dan Reintegrasi Sosial Narapidana Teroris di Nusakambangan

2 hari lalu

Jepang Kucurkan Rp4,7 Miliar untuk Bantu Dukung Rehabilitasi dan Reintegrasi Sosial Narapidana Teroris di Nusakambangan

Jepang berharap bisa memperkuat dukungan rehabilitasi yang tepat bagi para narapidana terorisme di Lapas Nusakambangan.

Baca Selengkapnya

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

2 hari lalu

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

Layanan kepada pelanggan di restoran dipandang sebagai bagian dari makanan yang telah dibayar, jadi tak mengharapkan tip.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

4 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Kunci Tim Bulu Tangkis China Raih Gelar Piala Uber 2024, Titel Ke-16 Sepanjang Sejarah

4 hari lalu

Kunci Tim Bulu Tangkis China Raih Gelar Piala Uber 2024, Titel Ke-16 Sepanjang Sejarah

China meraih gelar ke-16 Piala Uber setelah mengalahkan tim putri bulu tangkis Indonesia dengan skor telak 3-0. Mengatasi tekanan adalah kunci.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

4 hari lalu

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

Top 3 dunia, di urutan pertama berita tentang Pemerintah Israel yang bersikukuh akan menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

5 hari lalu

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

Festival Hakata Dontaku adalah festival kesenian dan budaya terbesar di Fukuoka Jepang. Indonesia menampilkan angklung, tari Bali, dan tari Saman

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

5 hari lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

6 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya