Emmanuel Macron Mengecam Perekrutan Ekonom AS untuk Posisi Antimonopoli Uni Eropa

Rabu, 19 Juli 2023 13:30 WIB

Presiden Prancis Emmanuel Macron menyampaikan pidato selama kunjungan untuk pameran peringatan pembukaan Masjid Agung Paris, di Paris, Prancis pada 19 Oktober 2022. Masjid terbesar di Prancis ini dibuka pada 1926. Ludovic MARIN/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - BRUSSEL – Presiden Prancis Emmanuel Macron mengkritik keputusan kepala divisi anti-monopoli Uni Eropa Margrethe Vestager yang menunjuk seorang ekonom Amerika Serikat bernama Fiona Scott Morton, untuk membantu mengawasi perusahaan raksasa teknologi (Big Tech). Pasalnya, langkah itu dinilai Macron dapat menimbulkan potensi konflik kepentingan.

Morton, 56 tahun, adalah mantan kepala ekonom di Kementerian Kehakiman Amerika Serikat selama masa jabatan mantan Presiden Barack Obama.

“Ini menyiratkan bahwa kita memiliki masalah yang sangat serius dengan semua sistem akademik di Eropa,” kata Macron di Brussel pada Selasa, 18 Juli 2023.

Advertising
Advertising

Macron mengungkapkan keheranannya atas fakta bahwa seorang warga negara Uni Eropa tidak dapat ditemukan untuk mengisi pekerjaan itu. Ia mencatat Amerika Serikat dan Cina tidak akan menunjuk warga negara asing untuk tugas dan jabatan seperti itu.

"Banyak pertanyaan yang harus saya tanyakan pada diri sendiri mengenai hal ini, yang membuat saya sangat ragu," kata Presiden Macron soal konflik kepentingan.

Scott Morton akan memberi nasihat kepada Komisi Eropa tentang penyelidikannya terhadap perusahaan Teknologi Besar dan penegakan serangkaian aturan penting untuk mengendalikan raksasa perusahaan terkait.

Vestager membela keputusannya di sidang komite Parlemen Eropa. Beberapa anggota parlemen Prancis memarahinya karena pilihannya dan menyerukan pemikiran ulang.

"Saya merasa patut dipertanyakan untuk berasumsi bahwa kewarganegaraan seseorang secara otomatis akan mengarah pada bias yang mendukung perusahaan yang berasal dari kewarganegaraan yang sama," kata Vestager kepada sejumlah anggota parlemen di majelis tersebut.

Vestager mengatakan Komisi telah membuka pos tersebut untuk warga negara non-Uni Eropa dalam mencari penasihat ekonomi terbaik. Dia mengatakan, kepala ekonom sebelumnya di Komisi juga telah melakukan pekerjaan konsultasi tanpa menimbulkan masalah apapun.

“Jika ada, pengalaman mereka di perusahaan swasta harus menjadi aset, bukan ketidaknyamanan. Ekonom pada level ini biasanya bekerja sebagai konsultan secara paralel dengan pekerjaan akademis mereka,” katanya.

Menurut Vestager pembatasan untuk menghindari konflik kepentingan selalu diberlakukan bagi pejabat Komisi. Scott Morton hanya perlu mengundurkan diri dalam beberapa kasus.

Ekonom termasuk peraih Nobel ekonomi Jean Tirole dan 39 orang lainnya di kedua sisi Atlantik telah mendukung penunjukkan Scott Morton. Sementara pemimpin kelompok politik utama di Parlemen Eropa turut mengecam Vestager karena pengangkatan tersebut.


REUTERS

Pilihan Editor Rusia Serang Pelabuhan Ukraina, Sehari setelah Kesepakatan Ekspor Laut Hitam Berakhir

Berita terkait

Paytren Dicabut OJK, Apa Itu Investasi Syariah? Simak Penjelasan Ekonom Celios

6 jam lalu

Paytren Dicabut OJK, Apa Itu Investasi Syariah? Simak Penjelasan Ekonom Celios

Manajer investasi usaha bidang konvensional berpatokan pada pasar bebas.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

1 hari lalu

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif

Baca Selengkapnya

Rumah Warga Retak Imbas Ledakan Pabrik Smelter Nikel PT KFI, Perusahaan Janji Bertanggung Jawab

1 hari lalu

Rumah Warga Retak Imbas Ledakan Pabrik Smelter Nikel PT KFI, Perusahaan Janji Bertanggung Jawab

PT Kalimantan Ferro Industry (PT KFI) janji bertanggung jawab atas dampak ledakan pablik smelter yang dialami warga.

Baca Selengkapnya

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

1 hari lalu

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

Istri eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean membantah apabila dia pernah mengintimidasi Wijanto Tirtasana, bekas kongsi bisnisnya.

Baca Selengkapnya

Pabrik Smelter Nikel PT KFI di Kutai Kartanegara Meledak, Rumah Warga Retak

1 hari lalu

Pabrik Smelter Nikel PT KFI di Kutai Kartanegara Meledak, Rumah Warga Retak

Ledakan di pablik smelter nikel kembali terjadi. Kali ini di pabrik smelter milik PT Kalimantan Ferro Industry (PT KFI) di Kutai Kartanegara, Kaltim.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

1 hari lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Cerita Detik-detik Ledakan di Area Smelter Nikel PT KFI di Kutai Kartanegara

2 hari lalu

Cerita Detik-detik Ledakan di Area Smelter Nikel PT KFI di Kutai Kartanegara

Bunyi ledakan tiba-tiba menggoyang tubuh Lusi Puspita. Di luar, semburat api dan asap menguar di area kerja PT Kalimantan Ferro Industri atau PT KFI.

Baca Selengkapnya

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

2 hari lalu

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

26 perusahaan kapas asal Cina tak bisa melakukam impor ke Amerika Serikat karena diduga melakukan kerja paksa ke minoritas warga Uighur.

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Terbesar di Dunia, Microsoft Nomor Satu

2 hari lalu

10 Perusahaan Terbesar di Dunia, Microsoft Nomor Satu

Berikut ini deretan perusahaan terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasarnya pada 2024, didominasi oleh raksasa teknologi.

Baca Selengkapnya

Orang Jawa Banyak Jadi Penduduk di Kaledonia Baru yang Kini Dilanda Kerusuhan

3 hari lalu

Orang Jawa Banyak Jadi Penduduk di Kaledonia Baru yang Kini Dilanda Kerusuhan

Mayoritas penduduk Kaledonia Baru adalah orang Jawa. Kini kolonial Prancis tersebut sedang dilanda kerusuhan terburuk dalam 30 terakhir.

Baca Selengkapnya