Temui Duterte, Xi Jinping Berpesan Soal Hubungan Cina - Filipina

Selasa, 18 Juli 2023 13:30 WIB

Presiden Cina, Xi Jinping dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte bertemu di Beijing, Cina, 25 April 2019. Kenzaburo Fukuhara/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Cina Xi Jinping memberi pesan kepada mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte untuk terus meningkatkan kerja sama antara kedua negara. Hubungan Beijing dan Manila mendingin sebab penerus Duterte lebih condong merapat ke Washington.

"Saya harap Anda akan terus memainkan peran penting dalam kerja sama yang bersahabat (antara Cina dan Filipina)," kata media pemerintah CIna mengutip Xi dalam pertemuan di wisma tamu negara Diaoyutai di Beijing pada Senin, 17 Juli 2023, dilansir Reuters.

Ferdinand Marcos Jr terpilih sebagai presiden untuk masa jabatan enam tahun pada 2022. Ia menggantikan posisi Duterte yang lebih pro-Cina.

Di bawah Marcos, hubungan antara Cina dan Filipina menjadi tegang. Manila beralih kembali ke sekutu tradisionalnya, Amerika Serikat.

Filipina dan AS menegaskan kembali aliansi keamanan yang telah berlangsung puluhan tahun saat Marcos melawat ke Washington pada Mei. Ia bertemu dengan Presiden Joe Biden, yang mengatakan komitmen AS untuk membela sekutunya "kuat".

Advertising
Advertising

Washington telah berjanji untuk membela Filipina, yang memungkinkan AS mengakses empat pangkalan militer tambahan tahun ini. Sikap itu membuat Beijing marah.

Marcos juga mengatakan pemberian akses AS ke pangkalan itu adalah langkah defensif yang akan "berguna" jika Cina menyerang Taiwan. Taipei memiliki pemerintahan demokratis sendiri.

Sementara Beijing mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya.

Xi meyakini Cina selalu bersikeras untuk bersahabat dengan Filipina, yang dilihatnya sebagai mitra. Dalam pernyataan pers tersebut, ia tidak mengomentari keadaan hubungan bilateral saat ini.

"Selama masa jabatan Anda sebagai presiden Filipina, Anda telah dengan tegas membuat pilihan strategis untuk meningkatkan hubungan dengan Cina dalam sikap bertanggung jawab kepada rakyat dan sejarah," kata Xi kepada Duterte.

Bulan lalu, Duterte mengatakan kepada media domestik bahwa Filipina bisa menjadi "kuburan" jika terjebak dalam ketegangan AS-Cina.

Pilihan Editor: Sempat Dilarang karena Peta Laut Cina Selatan, Film Barbie Akan Tayang di Filipina

REUTERS

Berita terkait

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

6 jam lalu

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

Utusan Joe Biden menemui Pangeran MBS di Arab Saudi untuk membahas sejumlah hal termasuk Palestina.

Baca Selengkapnya

Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

7 jam lalu

Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

Dua aktor pengisi suara menggugat salah satu startup kecerdasan buatan atau AI, yakni Lovo di pengadilan federal Manhattan, AS. Begini kasusnya.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

8 jam lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

15 jam lalu

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

Seorang ajudan dari Pemerintah Rusia mengklaim Vladimir Putin dan Xi Jinping bertemu dalam "suasana hati yang sedang baik" di Beijing.

Baca Selengkapnya

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

1 hari lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

1 hari lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

2 hari lalu

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

26 perusahaan kapas asal Cina tak bisa melakukam impor ke Amerika Serikat karena diduga melakukan kerja paksa ke minoritas warga Uighur.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

2 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

2 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Ragam Reaksi Warganet soal Kenaikan Harga Tiket Timnas Indonesia Lawan Irak dan Filipina

2 hari lalu

Ragam Reaksi Warganet soal Kenaikan Harga Tiket Timnas Indonesia Lawan Irak dan Filipina

Kenaikkan harga tiket Timnas Indonesia memicu amarah netizen yang melontarkan berbagai komentar unik di akun Instagram resmi @timnas.Indonesia.

Baca Selengkapnya