Laporan PBB Sebut Penyiksaan di Penjara Suriah Masih Terjadi

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 15 Juli 2023 14:00 WIB

Anak-anak pengungsi Suriah menaiki kendaraan untuk kembali ke rumah mereka, karena takut akan wabah penyakit virus corona (COVID-19) di kamp-kamp pengungsian yang padat, di Dayr Ballut, Suriah, 11 April 2020. Sekitar satu juta warga Suriah melarikan diri dari Idlib dan pedesaan akibat perang saudara selama sembilan tahun. REUTERS/Khalil Ashawi

TEMPO.CO, Jakarta - UN Independent International Commission of Inquiry on Syria mempublikasi laporan terbaru yang diberi judul ‘No End in Sight: Torture and ill-treatment in the Syrian Arab Republic 2020-2023’. Laporan itu menyebutkan kalau penyiksaan dan perlakuan buruk yang sistemik masih berlangsung, bahkan meluas di sejumlah tempat penahanan di Suriah.

Selain penyiksaan dan perlakuan buruk, disebutkan juga kalau masih terjadi penghilangan paksa di fasilitas-fasilitas penahanan di Suriah sekitar 1 Januari 2020 dan 30 April 2023. Laporan UN Independent International Commission of Inquiry on Syria dipublikasi dalam sesi kelima rapat Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss.

Laporan UN Independent International Commission of Inquiry on Syria berdasarkan wawancara pada 254 narasumber yang dilakukan anggota dalam komisi tersebut. Wawancara dilakukan pada 2020 dan April 2023.

Advertising
Advertising

Penyiksaan dan perlakuan buruk masih menjadi permasalahan serius di sejumlah wilayah di Suriah yang tidak dikuasai kelompok-kelompok bersenjata Suriah. Perang Suriah berkecamuk pada 15 Maret 2011 setelah gelombang Arab Spring menyebar di wilayah jajirah Arab. Perang Suriah bermula dari unjuk rasa buntut ketidakpuasan terhadap Pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.

Ratusan ribu orang tewas dalam perang Suriah. Ada sejumlah negara asing yang memecah negara tersebut menjadi dua.

Pada Maret 2023, Presiden al-Assad mengatakan hanya akan bertemu Presiden Turki Tayyip Erdogan saat Turki siap menarik pasukannya sepenuhnya dari Suriah utara dan mengembalikan situasi seperti sebelum perang Suriah. Turki menjadi sekutu militer dan politik terbesar oposisi Suriah, yang menguasai benteng pemberontak terakhir di Suriah barat laut.

Ankara telah mendirikan puluhan pangkalan dan mengerahkan ribuan tentara di Suriah utara, mencegah tentara Suriah yang didukung Rusia untuk merebut kembali wilayah tersebut. Dalam masa-masa terendah hubungan antara Ankara dan Damaskus, Erdogan menyebut Assad seorang teroris dan mengatakan tidak akan ada damai di Suriah selama ia menjabat, sementara Assad menyebut Erdogan seorang pencuri karena “mencuri” tanah Suriah.

Sumber: middleeastmonitor.com

Pilihan Editor: Antony Blinken: Rusia Enggan Berunding soal Ukraina

Berita terkait

Whistleblower Israel Ungkap Penyiksaan Tahanan Palestina dari Gaza di Penjara Negev

1 hari lalu

Whistleblower Israel Ungkap Penyiksaan Tahanan Palestina dari Gaza di Penjara Negev

Para pengungkap fakta atau whistleblower Israel mengungkapkan kondisi tahanan Palestina di sebuah pangkalan militer yang digunakan sebagai penjara

Baca Selengkapnya

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

9 hari lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

9 hari lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Albertina Ho Akui Dilaporkan Nurul Ghufron karena Koordinasi dengan PPATK soal Kasus Jaksa TI

18 hari lalu

Albertina Ho Akui Dilaporkan Nurul Ghufron karena Koordinasi dengan PPATK soal Kasus Jaksa TI

Anggota Dewas KPK Albertina Ho membenarkan tengah dilaporkan ke Dewas KPK oleh Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

19 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Cerita Pembuat Konten Tega Siksa Anak Monyet Ekor Panjang, Dapat Cuan dari WNA

20 hari lalu

Cerita Pembuat Konten Tega Siksa Anak Monyet Ekor Panjang, Dapat Cuan dari WNA

Polisi telah mengungkap tiga pelaku yang memproduksi video penyiksaan anak monyet ekor panjang. Mereka mendapat pesanan dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Tertinggi Iran untuk Pertama Kali Tanggapi Serangan ke Israel, Begini Katanya

21 hari lalu

Pemimpin Tertinggi Iran untuk Pertama Kali Tanggapi Serangan ke Israel, Begini Katanya

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei untuk pertama kalinya bereaksi terhadap serangan negaranya terhadap Israel awal bulan ini

Baca Selengkapnya

Posko THR Ditutup, 1.475 Laporan hingga Berbagai Jenis Pengaduan

22 hari lalu

Posko THR Ditutup, 1.475 Laporan hingga Berbagai Jenis Pengaduan

Kementerian Ketenagakerjaan menutup layanan Posko THR. Dibuka pada 28 Maret 2024, posko THR ditutup pada Selasa,16 April 2024

Baca Selengkapnya

Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

24 hari lalu

Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

Konsulat Iran di Damaskus diserang Israel. Garda Revolusi Iran beri serangan balasan dengan tembakkan ratusan rudal ke Israel akhir pakan lalu.

Baca Selengkapnya

TNI Sebut OPM Lakukan Pelanggaran HAM Berat, Bagaimana Kategorinya Berdasar UU HAM?

27 hari lalu

TNI Sebut OPM Lakukan Pelanggaran HAM Berat, Bagaimana Kategorinya Berdasar UU HAM?

TNI sebut pembunuhan oleh OPM terhadap Danramil Aradide sebagai pelanggaran HAM berat. Bagaimana kategori jenis pelanggaran HAM berat sesuai UU HAM?

Baca Selengkapnya