Pertama Sejak Pemberontakan Grup Wagner, Putin Hadiri KTT Kerjasama Shanghai Secara Virtual

Reporter

Tempo.co

Selasa, 4 Juli 2023 11:45 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri), Perdana Menteri India Narendra Modi (tengah) dan Presiden China Xi Jinping berfoto dalam pertemuan di sela-sela KTT G20 di Osaka, Jepang 28 Juni 2019. Sputnik/Mikhail Klimentyev /Kremlin melalui REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin akan berpartisipasi dalam KTT virtual pemimpin Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) pada Selasa 4 Juli 2023 yang diselenggarakan oleh India.

Ini akan menjadi penampilan pertama Putin di acara internasional, sejak ia menumpas pemberontakan kelompok tentara bayaran Grup Wagner pada akhir Juni.

Pertemuan ini untuk memperluas pengaruh kelompok Eurasia dengan memasukkan Iran dan membuka jalur keanggotaan untuk Belarusia.

Selain Putin, Presiden China Xi Jinping dan tujuh pemimpin negara anggota lainnya akan berpartisipasi dalam KTT virtual tersebut.

Organisasi ini dibentuk pada 2001 oleh China dan Rusia, dengan bekas negara-negara Asia tengah Soviet sebagai anggotanya. Kemudian dengan bergabungnya India dan Pakistan, SCO yang beranggotakan delapan negara menjadi kelompok politik dan keamanan yang berupaya melawan pengaruh Barat di Eurasia.

Advertising
Advertising

Sementara Iran diperkirakan akan diterima sebagai anggota, Belarusia akan menandatangani nota kewajiban yang akan mengarah pada keanggotaannya nanti. Ketika kedua negara, yang berstatus pengamat dan memiliki hubungan dekat dengan Moskow, diterima sebagai anggota SCO, hal itu akan memperluas sayap barat kelompok tersebut di Eropa dan Asia.

KTT berlangsung hampir dua minggu setelah Perdana Menteri India Narendra Modi dijamu oleh Presiden AS Joe Biden untuk kunjungan kenegaraan, dan kedua negara menyebut diri mereka "di antara mitra terdekat di dunia".

India, yang memegang kursi kepresidenan SCO dan G20 tahun ini, berjalan di atas tali diplomatik karena hubungan antara negara-negara Barat dan kemitraan Rusia-Cina menjadi tegang akibat invasi Moskow ke Ukraina tahun lalu. Apalagi dengan kehadiran Beijing yang semakin tegas di geopolitik global.

Berita terkait

Batal Angkat Kaki, Ini 5 Ponsel Meizu yang akan Rilis

3 jam lalu

Batal Angkat Kaki, Ini 5 Ponsel Meizu yang akan Rilis

Meizu melampaui ekspektasi dengan tidak hanya satu, tapi lima rencana peluncuran ponsel baru.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

19 jam lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

2 hari lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya

Profil Mikhail Mishutin, Perdana Menteri Rusia yang Dipinang Lagi oleh Putin

3 hari lalu

Profil Mikhail Mishutin, Perdana Menteri Rusia yang Dipinang Lagi oleh Putin

Putin mengusulkan nama Mikhail Mishutin untuk kembali menjabat sebagai perdana menteri.

Baca Selengkapnya

Warga Negara Rusia Disarankan Tak Melancong ke Meksiko

3 hari lalu

Warga Negara Rusia Disarankan Tak Melancong ke Meksiko

Warga negara Rusia agar mempertimbangkan rencana melancong ke Meksiko setelah otoritas di sana menolak lebih banyak pelancong Rusia

Baca Selengkapnya

Profil Kremlin Moskow Tempat Vladimir Putin Dilantik sebagai Presiden Rusia Periode Kelima

3 hari lalu

Profil Kremlin Moskow Tempat Vladimir Putin Dilantik sebagai Presiden Rusia Periode Kelima

Vladimir Putin dilantik sebagai Presiden Rusia periode kelima dalam upacara di Kremlin, Moscow pada Selasa, 7 Mei 2024. Ini profil Istana Kremlin.

Baca Selengkapnya

Iran akan Ubah Doktrin Nuklir Jika Israel Ancam Keberadaannya

3 hari lalu

Iran akan Ubah Doktrin Nuklir Jika Israel Ancam Keberadaannya

Iran sekali lagi memperingatkan Israel agar tidak mengancam eksistensinya atau mereka akan mengubah doktrin nuklir yang telah diumumkannya.

Baca Selengkapnya

Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

3 hari lalu

Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

Maskapai penerbangan Air India membatalkan sejumlah penerbangan karena awak kabin ramai-ramai sakit.

Baca Selengkapnya

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

3 hari lalu

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

Angkatan Bersenjata India berencana menghentikan impor amunisi pada tahun depan karena industri dalam negeri sudah mampu memenuhi kebutuhan domestik.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

3 hari lalu

Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

Sekitar 13.000 penumpang terkena dampak pembatalan penerbangan Air India Express.

Baca Selengkapnya