Aplikasi Kencan Tinder Tak Bisa Lagi Digunakan di Rusia

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 1 Juli 2023 10:12 WIB

Aplikasi kencan Tinder ditampilkan di ponsel dalam ilustrasi gambar yang diambil pada 1 September 2020. [REUTERS / Akhtar Soomro / Ilustrasi]

TEMPO.CO, Jakarta - Tinder, aplikasi kencan di dunia maya pada Jumat, 30 Juni 2023, dilaporkan sudah benar-benar tidak bisa diakses di Rusia. Hal ini dilaporkan oleh para pengguna aplikasi tersebut karena saat mencoba log in ke akun tinder mereka, hasilnya error.

Tinder memang sudah tidak ada lagi di App Store Rusia dan Google Play Store. Media sosial di Rusia menyiarkan kabar kalau ada sekelompok para pecinta aplikasi Tinder melakukan ‘pemakaman’ pada aplikasi ini di Kota Sochi menyusul pengumuman penarikan Tinder dari Rusia. Dalam acara ‘pemakaman’ itu, para pecinta Tinder berpakaian duka cita dan meletakkan bunga di sebuah monument yang dibuat seperti monument Tinder lalu mereka pun memberikan pidato perpisahan.

Match Group pemilik aplikasi Tinder mengumumkan niat menarik diri dari Rusia pada awal bulan lalu. Alasannya, ada waswas soal HAM.

Advertising
Advertising

“Kami berkomitmen untuk melindungi HAM. Produk-produk kami mengambil langkah dengan menutup akses produk-produk tersebut di Rusia dan akan benar-benar menarik diri dari pasar Negeri Beruang Merah per Juni 30, 2023,” demikian keterangan March Group pada 2 Mei 2023.

Tinder dilaporkan mendapatkan keuntungan lebih dari USD 14 juta (Rp 210 miliar) dari pasar Rusia per tahunnya. Tinder adalah aplikasi kencan kelima yang paling populer di Rusia. Menurut Statista, pada tahun lalu Tinder diunduh oleh 3,5 juta warga negara Rusia. Namun pada Maret 2023, pengguna Tinder di Rusia anjlok 1,1 juta berdasarkan data Mediascope.

Fakta keluarnya Tinder dari Rusia itu karena warga negara Rusia atau users dari negara itu tak bisa membayar layanan aplikasi kencan di Tinder dengan kartu bank (terbitan Rusia) atau pembayaran menggunakan sistem ApplePay dan GooglePay gara-gara sanksi dari negara-negara Barat. Akan tetapi, akun-akun Tinder yang masih berlaku (karena sudah membayar sebelumnya), masih bisa digunakan melalui operator selular serta gift card khusus yang dibeli dari akun non-Rusia.

Terhitung sampai Maret 2023, aplikasi pencarian jodoh di dunia maya tertinggi di Rusia adalah DrugVokrug dengan lebih dari 2,1 juta pengguna, disusul dengan aplikasi Mamba dengan 2 juta users, Fotostrana dengan 1,3 juta pengguna dan Tabor dengan 1,2 juta pengguna.

Sumber: RT.com

Pilihan Editor: Gaya Kencan yang Disukai Gen Z

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Respons Pimpinan Dunia Terhadap Tragedi Tewasnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

13 jam lalu

Respons Pimpinan Dunia Terhadap Tragedi Tewasnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

Presiden Iran Ebrahim Raisi meninggal dalam kecelakaan helikopter yang ditumpanginya pada Ahad, 19 Mei 2024. Ini respons sejumlah pemimpin dunia.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

3 hari lalu

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

5 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

5 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

5 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

6 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

6 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

6 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

8 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

8 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya