7 Fakta Kerusuhan Prancis: dari Ribuan Warga Ditahan sampai Rasisme Penyebab Demo

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

Sabtu, 1 Juli 2023 09:15 WIB

Seseorang berdiri di dekat kendaraan yang terbakar saat kerusuhan berlanjut menyusul kematian seorang remaja berusia 17 tahun yang dibunuh oleh seorang polisi Prancis saat pemberhentian lalu lintas, di Nanterre, pinggiran Paris, Prancis, 1 Juli 2023. REUTERS/Yves Herman

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Prancis makin kewalahan menghadapi meledaknya kerusuhan sebagai protes atas tewasnya seorang remaja akibat ditembak polisi karena mencoba kabur setelah melanggar lalu lintas.

Video di media sosial menunjukkan lanskap kota yang terbakar. Sebuah trem dibakar di kota timur Lyon dan 12 bus dimusnahkan di sebuah depot di Aubervilliers, Paris utara.

Sampai Sabtu dini hari, 1 Juli 2023, sudah 1.100 orang ditangkap dengan tuduhan melakukan kerusuhan, termasuk 270 orang yang ditahan Jumat malam.

Penangkapan Jumat malam termasuk 80 orang di kota selatan Marseille, kota terbesar kedua di Prancis dan rumah bagi banyak orang keturunan Afrika Utara.

Berikut enam fakta lain kerusuhan di Prancis:

Advertising
Advertising

45 Ribu Polisi Dikerahkan

Prancis mengerahkan 45.000 petugas polisi dan sejumlah kendaraan lapis baja di jalan-jalan pada hari Sabtu dini hari ketika kerusuhan mengguncang kota-kota Prancis untuk malam keempat atas penembakan fatal seorang remaja oleh seorang petugas karena pelanggaran lalu lintas.

Walikota Marseille Benoit Payan meminta pemerintah pusat segera mengirimkan pasukan tambahan. "Adegan penjarahan dan kekerasan tidak dapat diterima," katanya dalam sebuah tweet pada Jumat malam.

Tiga petugas polisi terluka ringan pada Sabtu pagi. Sebuah helikopter polisi terbang di atas kepala.

Di Lyon, kota terbesar ketiga Prancis, pasukan polisi gendarme mengerahkan pengangkut personel lapis baja dan sebuah helikopter untuk memadamkan kerusuhan.

Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin meminta otoritas lokal di seluruh Prancis untuk menghentikan lalu lintas bus dan trem mulai pukul 9 malam dan mengatakan 45.000 petugas dikerahkan, 5.000 lebih banyak dari pada hari Kamis.

"Jam-jam berikutnya akan menentukan dan saya tahu saya dapat mengandalkan upaya sempurna Anda," tulisnya kepada petugas pemadam kebakaran dan polisi.

Ditanya pada program berita utama televisi malam TF1 apakah pemerintah dapat mengumumkan keadaan darurat, Darmanin mengatakan: "Sederhananya, kami tidak mengesampingkan hipotesis apa pun dan kami akan melihat setelah malam ini apa yang dipilih oleh Presiden Republik."

Di Paris, polisi membersihkan pengunjuk rasa dari alun-alun pusat Place de la Concorde yang ikonik pada Jumat malam setelah demonstrasi dadakan.

Lebih dari 200 petugas polisi terluka sejak kerusuhan meletus dan ratusan perusuh telah ditangkap, kata Darmanin, menambahkan usia rata-rata mereka adalah 17 tahun.

Presiden Emmanuel Macron sebelumnya mendesak orang tua untuk menjauhkan anak-anak dari jalanan.

Krisis Kepemimpinan Macron

Ratusan bangunan dan kendaraan dibakar dan toko dijarah, dan kekerasan telah menjerumuskan Presiden Macron ke dalam krisis kepemimpinannya yang paling parah sejak protes Rompi Kuning yang dimulai pada tahun 2018.

Kegentingan ini terlihat dengan Macron meninggalkan KTT Uni Eropa di Brussel lebih awal untuk menghadiri pertemuan krisis kabinet kedua dalam dua hari.

Kerusuhan telah berkobar secara nasional, termasuk di kota-kota seperti Marseille, Lyon, Toulouse, Strasbourg dan Lille serta Paris di mana Nahel M, 17 tahun, remaja keturunan Aljazair dan Maroko, ditembak pada hari Selasa di pinggiran kota Nanterre.

Kematiannya, terekam dalam video, telah memicu kembali keluhan lama dari komunitas perkotaan yang miskin dan bercampur ras tentang kekerasan polisi dan rasisme.

Gambar media sosial menunjukkan ledakan mengguncang kawasan pelabuhan tua Marseille. Otoritas kota mengatakan mereka sedang menyelidiki penyebabnya tetapi tidak yakin ada korban jiwa.

Para perusuh di Marseille tengah menjarah sebuah toko senjata dan mencuri beberapa senapan berburu tetapi tidak ada amunisi, kata polisi. Satu orang ditangkap dengan senapan kemungkinan besar dari toko, kata polisi. Toko itu sekarang dijaga oleh polisi.

Pemain Sepakbola Turun Gunung

Para pemain tim sepak bola nasional Prancis mengeluarkan pernyataan langka untuk menyerukan ketenangan. "Kekerasan harus dihentikan untuk membuka jalan berkabung, dialog, dan rekonstruksi," kata mereka, dalam pernyataan yang diposting di akun Instagram Kylian Mbappe.

Namun seruan itu tampaknya kurang didengarkan. Pendemo terus turun ke jalan, merusak bangunan dan membakar sekitar 2.000 kendaraan sejak kerusuhan dimulai. Penjarah merusak puluhan toko.

Acara termasuk dua konser di Stade de France di pinggiran ibu kota dibatalkan. Penyelenggara Tour de France mengatakan mereka siap untuk beradaptasi dengan situasi apa pun ketika balapan sepeda memasuki negara itu pada Senin setelah dimulai di kota Bilbao, Spanyol.

Medsos Diminta Hapus Unggahan Sensitif

Presiden Macron telah meminta media sosial untuk menghapus rekaman kerusuhan yang "paling sensitif" dan untuk mengungkapkan identitas pengguna yang mengobarkan kekerasan.

Mendagri Darmanin bertemu perwakilan dari Meta, Twitter, Snapchat dan TikTok. Snapchat mengatakan tidak ada toleransi untuk konten yang mempromosikan kekerasan.

Rasisme Jadi Alasan Demo

Seorang teman keluarga korban, Mohamed Jakoubi, yang menyaksikan Nahel tumbuh dewasa, mengatakan kemarahan itu dipicu oleh rasa tidak adil setelah insiden kekerasan polisi terhadap komunitas etnis minoritas, banyak dari bekas jajahan Prancis.

"Kami muak, kami juga orang Prancis. Kami menentang kekerasan, kami bukan sampah," katanya.

Macron menyangkal ada rasisme sistemik di dalam lembaga penegak hukum.

Beberapa turis khawatir, yang lain mendukung pengunjuk rasa.

"Rasisme dan masalah dengan polisi dan minoritas adalah topik penting yang terjadi dan penting untuk mengatasinya," kata turis AS Enzo Santo Domingo di Paris.

Beberapa pemerintah Barat memperingatkan warga untuk berhati-hati.

Di Jenewa, kantor HAM PBB menekankan pentingnya pertemuan damai dan mendesak pihak berwenang Prancis untuk memastikan bahwa penggunaan kekerasan oleh polisi tidak diskriminatif.

"Ini adalah momen bagi negara untuk secara serius menangani masalah rasisme dan diskriminasi rasial yang mendalam dalam penegakan hukum," kata juru bicara Ravina Shamdasani.

Pelaku Penembakan Ditahan

Polisi yang menurut jaksa penuntut telah menembakkan tembakan mematikan ke remaja tersebut berada dalam tahanan preventif di bawah penyelidikan formal untuk pembunuhan sukarela - setara dengan didakwa di bawah yurisdiksi Anglo-Saxon.

Pengacaranya, Laurent-Franck Lienard, mengatakan kliennya membidik kaki pengemudi tetapi terbentur saat mobil melaju, menyebabkan dia menembak ke arah dadanya. "Jelas (petugas) tidak ingin membunuh pengemudinya," kata Lienard di BFM TV.

Kerusuhan itu telah menghidupkan kembali ingatan tiga minggu kerusuhan nasional pada tahun 2005 yang memaksa Presiden Jacques Chirac untuk mengumumkan keadaan darurat setelah kematian dua pemuda yang tersengat listrik di gardu listrik saat mereka bersembunyi dari polisi.

REUTERS

Pilihan Editor Atlet Hoki Dituduh Jadi Mata-mata, Kementerian Luar Negeri Rusia Buka Suara

Berita terkait

Fakta-fakta Kerusuhan di Kaledonia Baru, Terburuk dalam 30 Tahun

9 jam lalu

Fakta-fakta Kerusuhan di Kaledonia Baru, Terburuk dalam 30 Tahun

Kaledonia Baru dilanda kerusuhan dalam sepekan terakhir. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Bertambah, Prancis Tuduh Azerbaijan Dalangi Kerusuhan di Kaledonia Baru

14 jam lalu

Korban Tewas Bertambah, Prancis Tuduh Azerbaijan Dalangi Kerusuhan di Kaledonia Baru

Kerusuhan di Kaledonia Baru belum reda. Prancis menuduh Azerbaijan mendalangi kerusuhan di sana.

Baca Selengkapnya

Kerusuhan di Kaledonia Baru, Ini Profil Negara di Samudera Pasifik yang Banyak Didiami Orang Jawa

14 jam lalu

Kerusuhan di Kaledonia Baru, Ini Profil Negara di Samudera Pasifik yang Banyak Didiami Orang Jawa

Kerusuhan terjadi di Kaledonia Baru. Berikut profil salah satu negara di Samudera Pasifik yang banyak didiami orang Jawa.

Baca Selengkapnya

Puluhan Turis Australia Terkatung-katung di Kaledonia Baru

1 hari lalu

Puluhan Turis Australia Terkatung-katung di Kaledonia Baru

Sekitar 30 turis Australia terkatung-katung di Kaledonia Baru menunggu kesempatan untuk bisa keluar dari negara itu dengan aman usai pecah kerusuhan

Baca Selengkapnya

Orang Jawa Banyak Jadi Penduduk di Kaledonia Baru yang Kini Dilanda Kerusuhan

2 hari lalu

Orang Jawa Banyak Jadi Penduduk di Kaledonia Baru yang Kini Dilanda Kerusuhan

Mayoritas penduduk Kaledonia Baru adalah orang Jawa. Kini kolonial Prancis tersebut sedang dilanda kerusuhan terburuk dalam 30 terakhir.

Baca Selengkapnya

Kaledonia Baru Dilanda Kerusuhan Massal, Prancis Tetapkan Keadaan Darurat

3 hari lalu

Kaledonia Baru Dilanda Kerusuhan Massal, Prancis Tetapkan Keadaan Darurat

Prancis memberlakukan keadaan darurat di Kaledonia Baru menyusul kerusuhan yang menewaskan anggota polisi.

Baca Selengkapnya

8 Hal Menarik di Cannes Prancis selain Festival Film

5 hari lalu

8 Hal Menarik di Cannes Prancis selain Festival Film

Dari pantai, tempat belanja, hingga kuliner, ketahui hal lain yang menarik di Cannes selain festival film tahunan.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kerusuhan Berbau Rasial 13 Mei 1969 di Malaysia

6 hari lalu

Kilas Balik Kerusuhan Berbau Rasial 13 Mei 1969 di Malaysia

Inilah peristiwa kerusuhan massal nan kelam di Malaysia yang menewaskan sedikitnya 184 Orang

Baca Selengkapnya

Kerusuhan 13 Mei 1969 Terjadi di Malaysia dan Penjarahan 13 Mei 1998 di Indonesia Jadi Kenangan Kelam

6 hari lalu

Kerusuhan 13 Mei 1969 Terjadi di Malaysia dan Penjarahan 13 Mei 1998 di Indonesia Jadi Kenangan Kelam

Indonesia dan Malaysia punya kenangan kelam pada kerusuhan dan penjarahan pada 13 Mei, pada 1969 dan 1998. Berikut kejadiannya.

Baca Selengkapnya

Cara Menangani Gejala PTSD yang kerap Dialami Setelah Mengalami Trauma

6 hari lalu

Cara Menangani Gejala PTSD yang kerap Dialami Setelah Mengalami Trauma

Seseorang akan berusaha sekeras mungkin untuk menghindari tempat, situasi, benda, dan orang yang mengingatkannya akan peristiwa trauma tersebut.

Baca Selengkapnya